Komuni Spiritual: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ejaan, replaced: praktek → praktik (4) |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k minor cosmetic change |
||
Baris 1:
[[Berkas:Rom, Santa Maria della Vittoria, Die Verzückung der Heiligen Theresa (Bernini).jpg|thumb|"[[Ekstase]] St. Teresa", patung karya [[Gianlorenzo Bernini]] di Gereja [[:en:Santa Maria della Vittoria|Santa Maria della Vittoria]], [[Roma]]]]
'''Komuni Spiritual''', atau '''Komuni Batin''', secara umum merupakan keinginan mendalam untuk bersatu dengan [[Yesus Kristus]] dalam [[Ekaristi]] Kudus sebagai tanggapan akan keinginan [[Tuhan]] sendiri atas persatuan tersebut. Praktek ini biasa dilakukan di kalangan umat [[Katolik]] yang belum dapat menyambut komuni secara nyata ([[Sakramen (Katolik)|sakramental]]) dalam [[Misa]] Kudus. Dalam Kamus Teologi dikatakan bahwa Komuni Spiritual merupakan praktik menerima [[komuni]] dalam [[batin]] atau secara [[rohani]] jika penerimaan [[Hosti]] Kudus secara jasmani tidak memungkinkan (misalnya karena [[Dosa (Kristen)|dosa]] berat, lihat: [[Dosa (Kristen)#Bobot Dosa|Bobot dosa]]). Penerimaan komuni secara spiritual tetap mensyaratkan umat yang hendak melakukannya untuk mempersiapkan dirinya layaknya orang yang mengikuti perayaan [[Ekaristi]].<ref name="kamus">{{cite book
Menurut Buku Panduan Indulgensi (''Enchiridion Indulgentiarum'') Conc. 8 § 2, 1° seseorang yang mempraktikkan komuni spiritual dengan kesalehan menggunakan rumusan [[doa]] resmi apapun yang telah ditetapkan, dan memenuhi persyaratan yang ditentukan, memperoleh "indulgensi sebagian" (Lihat: [[Indulgensi]]).<ref name="enchiridion">{{la}} {{cite web |url=http://www.vatican.va/roman_curia/tribunals/apost_penit/documents/rc_trib_appen_doc_20020826_enchiridion-indulgentiarum_lt.html |publisher=Libreria Editrice Vaticana |year=1999 |edition=16 iulii 1999 - Quarta editio |title=Enchiridion Indulgentiarum}}</ref>
Baris 9:
Dalam [[Ensiklik]] ''[[Ecclesia de Eucharistia]]'' Bab 4 - 34, [[Paus (Katolik Roma)|Paus]] [[Yohanes Paulus II]] mengutip perkataan [[:en:Nicholas Cabasilas|Nicholas Cabasilas]], seorang [[mistikus]] [[Ritus Bizantium|Bizantin]] dan [[Santo]] di [[Gereja Ortodoks Timur]], yang mengatakan bahwa: misteri persekutuan dari Sakramen Ekaristi amatlah sempurna, tidak seperti sakramen lainnya, sehingga menghantar setiap orang yang menerimanya (dengan layak) ke puncak segala hal yang baik; di mana hal ini merupakan tujuan akhir setiap keinginan manusia, karena seseorang menggapai Tuhan dan Tuhan mengikatkan dirinya sendiri kepada orang tersebut dalam persatuan yang paling sempurna. Menurut Bapa Suci, atas alasan tersebut setiap umat perlu menumbuhkan keinginan tetap dan teratur dalam hatinya untuk menerima Ekaristi; dan inilah asal mula praktik "komuni spiritual" yang telah didirikan dengan gembira dalam [[Gereja]] selama berabad-abad, serta direkomendasikan oleh para [[Santo|kudus]] yang adalah 'pakar' dalam kehidupan spiritual. Kemudian St Yohanes Paulus II melanjutkan dengan mengutip kata-kata [[Santa]] [[Teresa dari Avila]] yang ditulisnya di buku "[[:en:Way of Perfection|Jalan Kesempurnaan]]" Bab 35:<ref name="ecclesia">{{en}} {{cite web |url=http://www.vatican.va/holy_father/special_features/encyclicals/documents/hf_jp-ii_enc_20030417_ecclesia_eucharistia_en.html |title=Encyclical Letter Ecclesia de Eucharistia |author=Ioannes Paulus II |date=17 April 2003 |publisher=Holy See}}</ref>
{{cquote|Bila kalian menghadiri Misa tanpa komuni, kalian bisa menerima komuni secara rohani yang sangat bermanfaat; dan sesudahnya kalian bisa mempraktikkan keterpusatan batin dengan cara yang sama, karena ini dapat menimbulkan cinta yang mendalam kepada Tuhan dalam hati kita.<ref name="jalan">{{cite book
== Doa Komuni Batin ==
Rumusan Doa Komuni Batin dari [[Santo]] [[Alfonsus Liguori]] sesuai terjemahan dari Komisi Liturgi [[Keuskupan Agung Semarang]]:<ref name="beradorasi">{{cite book
:Yesusku,
:aku percaya bahwa Engkau hadir dalam Sakramen Mahakudus.
|