Kucing merah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Taksonomi dan evolusi: minor cosmetic change |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k minor cosmetic change |
||
Baris 33:
Antara 1874 hingga 2004, hanya ada 12 spesimen yang diukur. Panjang (kepala dan badan) mereka bervariasi 49,5 sampai 67 cm dengan panjang ekor antara 30 sampai 40,3 cm.<ref name="Mohd-Azlan07"/> Kucing ini diperkirakan memiliki berat dewasa 3–4 kg, tetapi sedikitnya contoh hidup menjadikan sulitnya menentukan perkiraan yang lebih terpercaya.<ref name=Sunquist1994/>
Kepala kucing ini pendek bulat dan berwarna coklat gelap keabu-abuan dengan dua garis gelap yang berasal dari sudut setiap mata, dan bagian belakang kepala memiliki tanda yang berbentuk 'M' gelap. Bagian belakang telinga yang keabu-abuan gelap, sedikit bintik-bintik putih tengah yang ditemukan pada banyak spesies kucing lainnya. Bagian bawah dagu berwarna putih dan ada dua garis coklat samar di bagian pipi. Proporsi tubuh dan ekornya yang sangat panjang membuat kucing ini terlihat seperti Jaguarundi gaya baru.<ref name=WCoW>{{cite book|author=Sunquist, M., Sunquist, F.
== Penyebaran dan habitat ==
Baris 66:
Pada tahun 1874, John Edward Gray pertama kali menjelaskan kucing merah berdasarkan binomial badia Felis atas dasar kulit dan tengkorak yang dikumpulkan di Sarawak pada tahun 1856. Kucing ini pertama kali dianggap sebagai anak kucing dari kucing emas Asia.<ref name="Gray1874"/> Pada tahun 1932, Reginald Innes Pocock menempatkan spesies dalam genus monotypic Badiofelis. Pada tahun 1978, ia ditempatkan di genus Catopuma.<ref>Pocock, R.I. (1932) ''The marbled cat (Pardofelis marmorata) and some other Oriental species, with a definition of a new genus of the Felidae''. Proceedings of the Zoological Society of London, 102: 741–766.</ref> In 1978, it was placed in the genus ''Catopuma''.<ref>Hemmer, H. (1978) The evolutionary systematics of living Felidae: present status and current problems. Carnivore 1(1): 71–79.</ref>
Jaringan dan darah sampel diperoleh hanya pada tahun 1992-an dari betina dibawa ke Museum Sarawak.<ref name=Sunquist1994/> Analisis morfologi dan genetika menunjukkan hubungan erat dengan kucing emas Asia, dan bahwa kedua spesies telah dipisahkan dari satu nenek moyang untuk 4,9-5,3 juta tahun, jauh sebelum pemisahan geologi Kalimantan dari daratan Asia.<ref name=Johnson1999>{{cite book
Klasifikasi Kucing merah sebagai Catopuma secara luas diakui sampai 2006.<ref>{{MSW3 Wozencraft |id=14000024 |pages=545–546}}</ref> Karena hubungan dekat terlihat dari kucing merah dan kucing emas Asia dengan kucing marmer, disarankan pada tahun 2006 bahwa ketiga spesies harus dikelompokkan dalam genus Pardofelis.<ref>Johnson, W. E., Eizirik, E., Pecon-Slattery, J., Murphy, W. J., Antunes, A., Teeling, E. and O'Brien, S. J. (2006) ''The late miocene radiation of modern felidae: A genetic assessment''. Science 311: 73–77.</ref>
|