Fukuzawa Yukichi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Masa kecil: minor cosmetic change
Baris 33:
Tidak seperti anak-anak samurai yang belajar sastra Cina klasik dan ajaran [[Konfusianisme]], Yukichi tidak senang buku, dan baru malu tidak bisa membaca dan menulis ketika berumur 14 atau 15 tahun. Setelah 10 tahun terlambat masuk sekolah, ia mulai belajar sastra klasik Cina dari Shiraishi Tsunendo. Ia menguasai betul buku ''Zuo Zhuan'' (bahasa Jepang: ''Shunjū Sashiden''). Nakamura Shōbei mengajarinya seni pedang [[iaido]]. Meskipun pandai di kelas, derajatnya sebagai anak samurai kelas rendah membuatnya dilecehkan di luar kelas. Ketika bermain dengan teman sekelas, ia menjadi sasaran kesombongan anak-anak samurai dari kelas sosial yang lebih tinggi. Sejak kecil, ia sudah merasakan dan sangat membenci masyarakat feodal yang tidak memungkinkan orang untuk berpindah kelas.
 
Sejak usia 12 atau 13 tahun, ia mulai tidak percaya dengan agama [[Shinto]] atau [[agama Buddha]], dan menjadi [[ateis]] seumur hidupnya. Sewaktu kecil ia membuka kotak di kuil [[Inari (Kami)|Inari]], dan batu yang merupakan objek pemujaan digantinya dengan batu lain yang dipungutnya dari jalan.<ref name=jiden>{{cite book|title=The Autobiography of Yukichi Fukuzawa|last= Fukuzawa|first=Yukichi|authorlink=|coauthors=Eiichi Kiyooka, penerjemah |year=2007|publisher=Columbia University Press|location=|isbn=|page=|pages=|url=|accessdate=2010-01-19}}</ref>
 
== Belajar rangaku di Nagasaki ==