Yenny Wahid: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Karir: minor cosmetic change
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Karir: minor cosmetic change
Baris 30:
 
== Karir ==
Selepas mendapat gelar sarjana desain dan komunikasi visual dari Universitas [[Trisakti]], Yenny memutuskan untuk menjadi wartawan.Sebelum terjun secara khusus mendampingi ayahnya, Yenny bertugas sebagai reporter di Timor-Timur dan Aceh. Ia menjadi koresponden koran terbitan Australia, The Sydney Morning Herald dan The Age (Melbourne) antara tahun 1997 dan 1999. Saat itu, meski banyak reporter keluar dari Timor Timur<ref>{{cite book |last = Barton |first = Greg |authorlink = |coauthors = |title = Biografi Gus Dur The Authorized Biography of Abdurrahman Wahid |publisher = LKiS |date = 2003 |location = Yogyakarta |pages = 347 |url = |doi = |id = |isbn = 979-3381-25-6 }}</ref>, Yenny tetap bertahan dan melakukan tugasnya. Ia sempat kembali ke Jakarta setelah mendapat perlakuan kasar dari milisi, namun seminggu kemudian ia kembali ke sana. Liputannya mengenai Timor Timur pasca referendum mendapatkan anugrah Walkley Award.<ref>[http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/y/yenny-wahid/biografi/index.shtml Yenny Wahid's Biography]</ref>
 
Belum terlalu lama menekuni pekerjaannya, ia berhenti bekerja karena ayahnya, [[Gus Dur]], terpilih menjadi presiden RI ke-4. Sejak itu, kemanapun Gus Dur pergi, Yenny selalu berusaha mendampingi ayahnya, dengan posisi [[Staf Khusus Presiden]] Bidang Komunikasi Politik.