Arya Kenceng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: dari pada → daripada
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k tidy up, replaced: anugrah → anugerah
Baris 31:
{{quote|"Wahai dinda Arya Kenceng, demikian besar kepercayaanku kepadamu, aku sangat yakin akan pengabdianmu yang tulus dan ikhlas dan sebagai tanda terima kasihku, kini aku sampaikan wasiat utama kepada dinda dari sekarang sampai seterusnya dari anak cucu sampai buyut dinda supaya tetap saling cinta mencintai dengan keturunanku juga sampai anak cucu dan buyut. Dinda saya berikan hak untuk mengatur tinggi rendahnya kedudukan derajat kebangsawanan (catur jadma), berat ringannya denda dan hukuman yang harus diberikan pada para durjana. Dinda juga saya berikan hak untuk mengatur para Arya di Bali, siapapun tidak boleh menentang perintah dinda dan para Arya harus tunduk pada perintah dinda. Dalam tatacara pengabenan atau pembakaran jenasah (atiwatiwa) ada 3 upacara yang utama yaitu Bandhusa, Nagabanda dan wadah atau Bade bertingkat sebelas. Dinda saya ijinkan menggunakan Bade bertingkat sebelas. Selain daripada itu sebanyak banyaknya upacara adinda berhak memakainya sebab dinda adalah keturunan kesatriya, bagaikan para dewata di bawah pengaturan Hyang Pramesti Guru. Demikianlah penghargaan yang kanda berikan kepada adinda karena pengadian dinda yang tulus sebagai Mentri utama."}}
 
Arya Kenceng karena telah lanjut usia, akhirnya dia wafat dan dibuatkan upacara pengabenan (palebon) susuai dengan anugrahanugerah Dalem Samprangan yaitu boleh menggunakan bade bertingkat sebelas yang diwariskan hingga saat ini. Adapun roh sucinya (Sang Hyang Dewa Pitara) dibuatkan tugu penghormatan (Peliggih) yang disebut "Batur/Batur Kawitan” dan disungsung oleh keturunan dia hingga saat ini dan selanjutnya. Sesusi dengan Prasati, lontar, dan sumber yang berada di seluruh Puri, Jro , Museum Leidhen ( Belanda ) dan dari berbagai sumber ,untuk pretisentana Arya Kenceng seluruhnya hanya mempunyai pedarman di Pura Luhur Batukaru, Penebel , Tabanan, Bali, tidak mempunyai pedarman di manapun termasuk di Pura Besakih, karena Arya kenceng tidak mempunyai sanak pitu.
 
=== Keturunan/Pratisentana Arya Kenceng<ref>Prasasti dan Silsilah (Keturunan) Arya Kenceng yang tersimpan</ref>: ===