Relokasi Kampung Pulo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 4:
Kampung Pulo adalah salah satu bagian terparah dari banjir Jakarta karena letaknya ada di Meander Sungai Ciliwung dan akan tenggelam bila limpahan air dari Bogor dibuka. Pada bulan 24 Desember 2012, misalnya, jumlah wilayah terendam di Kampung Pulo mencapai 53 RT dari delapan RW, yang terdiri dari 2.599 kepala keluarga dengan 7.335 jiwa. Hal ini telah terjadi bertahun-tahun tanpa penanganan berarti, sehingga setiap tahun pemerintah dan pegiat sosial harus menyediakan bantuan makanan, obat-obatan, air bersih, dan penampungan sementara bagi para pengungsi yang menyesaki Jalan Jatinegara Barat. Akibatnya setiap musim banjir, daerah Kampung Melayu hingga Jatinegara selalu macet total. <ref>[http://metro.tempo.co/read/news/2012/12/24/083450130/pengungsi-banjir-kampung-pulo-terus-bertambah ''Pengungsi Banjir Kampung Pulo Terus Bertambah''.] dari situs Tempo</ref>
Mantan Gubernur [[Sutiyoso]] dan [[Fauzi Bowo]] sebenarnya sudah berniat untuk merelokasi warga Kampung Pulo. Namun tidak terwujud hingga akhir masa jabatannya. <ref>[http://www.merdeka.com/jakarta/baru-ahok-yang-berani-gusur-warga-kampung-pulo-di-bantaran-ciliwung-splitnews-2.html Baru Ahok yang Berani Gusur Warga Kampung Pulo.''] dari situs Merdeka</ref> Di masa Mantan Gubernur Joko Widodo, eksekusi relokasi mulai digagas dengan dimulainya dialog untuk pemindahan dan akhirnya diselesaikan di masa Basuki Tjahaja Purnama. Tertundanya eksekusi akibat warga yang menuntut ganti rugi, sementara Basuki Tjahaja Purnama menegaskan bahwa pemerintah tidak dapat memberikan ganti rugi untuk warga yang tidak memiliki bukti kepemilikan atau menduduki lahan negara.<ref>[http://news.lewatmana.com/relokasi-kampung-pulo-digagas-jokowi-dieksekusi-ahok/ ''Relokasi Kampung Pulo Digagas Jokowi Dieksekusi Ahok''.] dari situs Lewatmana.com</ref>
==Eksekusi relokasi==
|