Hukum kekekalan massa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k tidy up |
|||
Baris 1:
Hukum kekekalan massa atau dikenal juga sebagai hukum [[Mikhail Lomonosov|Lomonosov]]-[[Lavoisier]] adalah suatu hukum yang menyatakan '''[[massa]] '''dari suatu''' [[sistem tertutup]] '''<u>akan konstan meskipun terjadi berbagai macam proses di dalam sistem tersebut</u>(dalam sistem tertutup Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (tetap/[[konstan]]) ). Pernyataan yang umum digunakan untuk menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa dapat berubah bentuk tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Untuk suatu proses kimiawi di dalam suatu sistem tertutup, massa dari reaktan harus sama dengan massa produk.
Hukum kekekalan massa digunakan secara luas dalam bidang-bidang seperti [[kimia]], [[teknik kimia]], [[mekanika]], dan [[dinamika fluida]]. Berdasarkan ilmu [[relativitas spesial]], kekekalan massa adalah pernyataan dari [[kekekalan energi]]. Massa partikel yang tetap dalam suatu sistem ekuivalen dengan energi [[momentum]] pusatnya. Pada beberapa peristiwa [[radiasi]], dikatakan bahwa terlihat adanya perubahan massa menjadi [[energi]]. Hal ini terjadi ketika suatu benda berubah menjadi [[energi kinetik]]/[[energi potensial]] dan sebaliknya. Karena massa dan energi berhubungan, dalam suatu sistem yang mendapat/mengeluarkan energi, massa dalam jumlah yang sangat sedikit akan tercipta/hilang dari sistem. Namun, dalam hampir seluruh peristiwa yang melibatkan perubahan energi, hukum kekekalan massa dapat digunakan karena massa yang berubah sangatlah sedikit.
Baris 11:
== Sejarah Hukum Kekekalan Massa ==
Hukum kekekalan massa diformulasikan oleh [[Antoine Lavoisier]] pada tahun [[1789]]. Oleh karena hasilnya ini, ia sering disebut sebagai bapak kimia modern. Sebelumnya, [[Mikhail Lomonosov]] ([[1748]]) juga telah mengajukan ide yang serupa dan telah membuktikannya dalam eksperimen. Sebelumnya, kekekalan massa sulit dimengerti karena adanya [[gaya buoyan]] atmosfer bumi. Setelah gaya ini dapat dimengerti, hukum kekekalan massa menjadi kunci penting dalam mengubah [[alkemi]] menjadi kimia modern. Ketika ilmuwan memahami bahwa senyawa tidak pernah hilang ketika diukur, mereka mulai melakukan studi kuantitatif transformasi senyawa. Studi ini membawa kepada ide bahwa semua proses dan transformasi kimia berlangsung dalam jumlah massa tiap elemen tetap.
=== Kekekalan massa vs. penyimpangan ===
|