Anoa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Evremonde (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k top: minor cosmetic change
Baris 20:
}}
 
'''Anoa''' adalah hewan endemik [[Sulawesi]], sekaligus [[maskot]] provinsi [[Sulawesi Tenggara]].<ref name="konservasi"> {{cite book|author=Mochamad Indrawan, Richard B. Primack|title=Biologi Konservasi|publisher=Yayasan Obor Indonesia|year=1998|id=ISBN 978-97946-1288-0}} Halaman 227-228.</ref><ref name="national"> [http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/05/anoa-di-sulawesi-tenggara-terancam-punah www.nationalgeographic.co.id: Anoa di Sulawesi Tenggara Terancam Punah]. Diakses 10 Mei 2014</ref> Berdasarkan letak persebarannya, hewan ini tergolong [[fauna]] [[peralihan]].<ref name="praktis"> {{cite book|author=Fiktor Ferdinand P., Moekti Ariwibowo|title=Praktis Belajar Biologi|publisher=PT Grafindo Media Pratama|year=|id=ISBN 978-97991-7765-0}} Halaman 76.</ref> Sejak tahun 1960-an, anoa berada dalam status [[Spesies terancam|terancam punah]].<ref name"viva">{{cite news|title = Hewan Anoa Nyaris Punah |newspaper = www.nasional.news.viva.co.id|date = 7 Mei 2012|url =http://nasional.news.viva.co.id/news/read/317344-hewan-anoa-nyaris-punah-di-habitat-aslinya|accessdate = 10 Mei 2014}}</ref> Dalam lima tahun terakhir populasi anoa menurun secara drastis.<ref name="national"/> Diperkirakan saat ini terdapat kurang dari 5000 ekor yang masih bertahan hidup.<ref name="tourism">[http://tourismnews.co.id/category/Green%20News/sulawesi-pulau-di-indonesia-dengan-fauna-terunik www.tourismnews.co.id: Sulawesi, Pulau di Indonesia dengan Fauna Terunik]. Diakses 10 Mei 2014</ref> Anoa sering diburu untuk diambil kulit, tanduk dan dagingnya.<ref name="tourism"/>
 
Ada dua spesies anoa, yaitu: [[Anoa pegunungan]] (''[[Bubalus quarlesi]]'') dan [[Anoa dataran rendah]] (''[[Bubalus depressicornis]]'').<ref name="alam"> {{cite book|author=Jatna Supriatna|title=Melestarikan Alam Indonesia|publisher=Yayasan Obor Indonesia|year=2008|id=ISBN 978-97946-1696-3}} Halaman 30-31.</ref> Kedua jenis ini tinggal dalam hutan yang tidak dijamah manusia.<ref name="biologi"> {{cite book|author=Oman Karmana|title=Cerdas Belajar Biologi|publisher=PT Grafindo Media Pratama|year=|id=ISBN 978-97975-8442-9}} Halaman 153-154.</ref> Keduanya juga termasuk jenis yang [[agresif]] dan sulit dijinakkan untuk dijadikan hewan [[ternak]] ([[domestikasi]]).<ref name="alam"/> Kedua jenis ini dibedakan berdasarkan bentuk [[tanduk]] dan ukuran tubuh.<ref name="kawan">[http://www.kawandnews.com/2012/09/penjelasan-secara-terperinci-tentang.html www.kawandnews.com: Penjelasan secara Terperinci tentang Binatang Langka Anoa Sulawesi]. Diakses 10 Mei 2014</ref> Anoa dataran rendah relatif lebih kecil, ekor lebih pendek dan lembut, serta memiliki tanduk melingkar.<ref name="kawan"/> Sementara anoa pegunungan lebih besar, ekor panjang, berkaki putih, dan memiliki tanduk kasar dengan penampang segitiga.<ref name="kawan"/> Penampilan mereka mirip dengan [[kerbau]], dengan berat berat tubuh 150-300 kilogram dan tinggi 75 centimeter.<ref name="alam"/><ref name="biologi"/> Saat ini [[konservasi]] anoa difokuskan pada perlindungan terhadap kawasan [[hutan]] dan [[Pemuliaan|penangkaran]].<ref name="konservasi"/> Banyak yang menyebut anoa sebagai kerbau kerdil.<ref name="ekosistem"> {{cite book|author= Rachmat Hermawan, dkk.|title=Mengenal Ekosistem Hutan dan Ekosistem Agro|publisher=Grasindo|year=2007|id=ISBN 978-97975-9839-6}} Halaman 15.</ref>