Toko kelontong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Jepang: minor cosmetic change
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Jepang: minor cosmetic change
Baris 39:
Toko pertama [[Cocostore]] dibuka di [[Kasugai, Aichi|Kasugai]], [[Prefektur Aichi]] pada Juli 1971.<ref name="nendai" /> Pada bulan berikutnya, Agustus 1971, [[Seicomart]] membuka toko pertamanya di [[Sapporo]], [[Hokaido]].<ref name="nendai" /> Toko pertama [[Family Mart]] dibuka pada September 1972 di [[Sayama, Saitama|Sayama]], [[Prefektur Saitama]]. [[7-Eleven]] membuka toko pertamanya di [[Kōtō, Tokyo|Kōtō]], [[Tokyo]] pada [[15 Mei]] [[1974]], dan memelopori toko buka 24 jam di [[Koriyama, Fukushima|Koriyama]], [[Prefektur Fukushima]] pada tahun [[1975]].<ref name="nendai" /> Masih pada tahun 1975, Daiei [[Lawson (toko)|Lawson]] membuka toko pertamanya di [[Toyonaka, Osaka|Toyonaka]], [[Prefektur Osaka]]. Toko pertama [[Daily Yamazaki]] dibuka di [[Itabashi, Tokyo|Itabashi]], Tokyo pada tahun [[1977]].<ref name="nendai" />
 
Jumlah ''konbini'' di Jepang terus meningkat dengan pesat. Pada tahun [[1974]], di Jepang hanya terdapat 1.000 toko, namun meningkat menjadi 47.000 pada tahun 1996 dengan angka pertumbuhan 1.500 toko per tahun.<ref name="Landers">{{cite news |title=Japan has a high-tech take on the convenience store |author=Peter Landers |url= |newspaper=Warsaw Times-Union |date=1996-7-27 |accessdate=2011-1-1}}</ref> Menurut perkiraan tahun [[1996]], ada satu toko untuk 3.100 penduduk Jepang. Di beberapa daerah perkotaan, ada satu toko untuk 1.500 penduduk.<ref name="Wilk" /> Pada tahun 2000, volume penjualan sektor eceran di ''konbini'' diperkirakan sebesar 6 triliun yen, atau kira-kira 70% dari total penjualan di [[department store]] dan 40% dari total penjualan di [[pasar swalayan]].<ref name="Wilk" />
 
Setelah deregulasi tahun [[1996]], ''konbini'' di Jepang diizinkan menjual [[prangko]], [[kartu pos]], [[meterai]], dan [[beras]].<ref name="Ishikawa" /> Lebih dari 80% di antaranya sekarang menjual beras sehingga menjadikan ibu rumah tangga yang sebelumnya jarang berbelanja di ''konbini'' sebagai konsumen baru. Hampir 80% dari jaringan ''konbini'' kini menjual prangko, kartu pos, dan meterai. Total penjualan ketiga benda pos ini mencapai 100 miliar yen per tahun.<ref name="Ishikawa">{{cite book|title=The Success of 7-Eleven Japan: Discovering the Secrets of the World's Best-run Convenience Chain Stores|last=Ishikawa|first=A.|authorlink=|coauthors=Tai Nejō|year=1998|publisher=World Scientific|location=|isbn=9812380302|page=101|accessdate=2013-05-16}}</ref>