Ritme sirkadian: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k minor cosmetic change |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Sejarah: minor cosmetic change |
||
Baris 7:
Pengamatan tentang [[jam sirkadian|osilasi sirkadian]] endogen yang pertama tercatat adalah yang dilakukan oleh ilmuwan Prancis [[Jean-Jacques d'Ortous de Mairan]] pada tahun 1729. Ia mencatat bahwa pola 24 jam pada gerakan daun tanaman [[putri malu]] terus berlanjut bahkan ketika tanaman disimpan dalam kegelapan konstan, pada percobaan pertama untuk mencoba membedakan jam endogen dari tanggapan menuju rangsangan sehari-hari.<ref name="de mairan 1729">{{Cite journal | author=de Mairan JJO | title=Observation Botanique | journal=Histoire de l'Academie Royale des Sciences | year=1729 | pages=35–36}}</ref><ref name="pmid16761955">{{Cite journal |author=Gardner MJ, Hubbard KE, Hotta CT, Dodd AN, Webb AA |title=How plants tell the time |journal=The Biochemical Journal |volume=397 |issue=1 |pages=15–24 |date=Juli 2006 |pmid=16761955 |pmc=1479754 |doi=10.1042/BJ20060484 |url=http://www.biochemj.org/bj/397/0015/bj3970015.htm |accessdate=2010-06-11}}</ref>
Pada tahun 1896, Patrick dan Gilbert mengamati bahwa selama periode berkepanjangan dari deprivasi tidur (proses kekurangan tidur), terjadi kenaikan dan penurunan rasa kantuk dengan jangka waktu sekitar 24 jam.<ref>{{Cite journal |last=Dijk |first= Derk-Jan |coauthor=Malcolm von Schantz |date=Agustus 2005 |title=Timing and Consolidation of Human Sleep, Wakefulness, and Performance by a Symphony of Oscillators |journal=J Biol Rhythms |volume=20 |issue=4 |pages=279–290 |publisher=SagePub |doi=10.1177/0748730405278292 |url=http://jbr.sagepub.com/content/20/4/279.full.pdf+html |accessdate=2010-10-14 |pmid=16077148}}</ref> Pada tahun 1918, J.S. Szymanski menunjukkan bahwa hewan mampu menjaga pola aktivitas 24 jam tanpa adanya isyarat eksternal seperti cahaya dan perubahan suhu.<ref>{{Cite journal |last=Danchin |first=Antoine |title=Important dates 1900–1919 |journal=HKU-Pasteur Research Centre |location=Paris |url=http://www.pasteur.fr/recherche/unites/REG/causeries/dates_1900.html |accessdate=2008-01-12}}</ref> Pada awal abad ke-20, ritme sirkadian diperhatikan dalam ritme waktu makan [[lebah]]. Percobaan yang lebih luas dilakukan oleh [[Auguste Forel]], [[Ingeborg Beling]], dan [[Oskar Wahl]] untuk melihat apakah irama ini disebabkan oleh jam endogen. {{citation needed|date=April 2013}} [[Ron Konopka]] dan [[Seymour Benzer]] mengisolasi jam mutan pertama di Drosophila pada awal 1970-an dan memetakan "[[periode (gen)|periode]]" gen, komponen genetik pertama yang ditemukan dari jam sirkadian.<ref name="pmid5002428">{{Cite journal | author=Konopka R, Benzer S | title=Clock Mutants of Drosophila melanogaster |journal=Proc. Nat. Acad. Sci. USA |volume=68 |issue=9 |pages=2112–2116 |date=September 1971 |pmid=5002428 |pmc=389363 |doi=10.1073/pnas.68.9.2112 |bibcode=1971PNAS...68.2112K}}</ref> [[Joseph Takahashi]] menemukan 'jam gen' mamalia pertama ([[CLOCK]]) menggunakan tikus pada tahun 1994.<ref>{{Cite news
Istilah "sirkadian" diciptakan oleh [[Franz Halberg]] pada akhir 1950-an.<ref>{{Cite web |url=http://scienceblogs.com/clock/2008/05/circadian_quackery_1.php |title=Circadian Quackery |accessdate=2010-02-23 |last= Zivkovic |first=Bora |date=3 Mei 2008 |work=A Blog Around the Clock |publisher=[[ScienceBlogs]]}}</ref>
|