Pulau Tinjil: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k top: minor cosmetic change
Baris 18:
 
Sejak tahun 1988, Pulau Tinjil telah digunakan sebagai lokasi pengembangbiakan secara alami dari spesies [[monyet ekor panjang]] ''(Macaca fascicularis'').<ref name="kompas">{{cite news
|author = Aryo Wisangeni Genthong
|coauthors =
|url =
|title = Konservasi Monyet: Dari Tinjil untuk Dunia
|work =
|publisher = Kompas
|pages =
|page = 14
|date = Rabu, 1 September 2010
}}
</ref> Pada awalnya, sebanyak 520 ekor induk monyet ekor panjang dari Palembang, Jawa Barat, Banten, serta Lampung dimasukkan ke dalam pulai ini.<ref name="tempo" /> Pengelolaan monyet ekor panjang tersebut dilakukan oleh Pusat Studi Satwa Primata (PSSP), [[Institut Pertanian Bogor]] (IPB) yang diperuntukkan bagi [[penangkaran]], sarana pendidikan, penelitian, dan pelatihan bagi [[mahasiswa]] dan staf dalam dan luar IPB yang memeliki ketertarikan dalam bidang [[primatologi]].<ref name="primato" /> Monyet yang ditangkarkan tersebut akan dipanen untuk dijadikan hewan percobaan dengan kualitas genetis yang tinggi, baik untuk penelitian di dalam maupun luar negeri. Selain spesies monyet ekor panjang, primata lain yang juga dikembangbiakan di pulau ini adalah beruk (''Macaca nemestrina''). <ref name="tempo">{{cite news
|author = Agus Hidayat, Dody Hidayat, Faidil Akbar
|coauthors =
|url = http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2003/12/01/ILT/mbm.20031201.ILT91721.id.html
|title = Pulau Pemasok Kera Percobaan
|work =
|publisher = Tempo-Online
|date = 1 Desember 2003
}}</ref>