Pengeboman Yeonpyeong: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Penembakan: minor cosmetic change |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k minor cosmetic change |
||
Baris 13:
|strength2 = Tidak diketahui
|casualties1 = Tidak diketahui
|casualties2 = 2 tewas<br />17 terluka<ref name=cnn>{{cite news
|casualties3 = 3 penduduk terluka
|}}
Baris 22:
== Penembakan ==
Pada 23 November 2010, Korea Selatan mengadakan latihan angkatan laut, lalu pada pukul 14:34 waktu setempat, tentara Korea Utara mulai menembaki posisi tentara Korea Selatan di Yeonpyeong dengan peluru artileri. Basis militer Korea Selatan dan beberapa bangunan penduduk terbakar. Tentara Korea Selatan membalas dengan menembakkan artilerinya terhadap posisi tentara Korea Utara, sementara mereka memerintahkan penduduk untuk mengungsi ke bunker-bunker.<ref>{{Cite news
Menurut penduduk pulau, setelah tentara Korea Selatan memulai latihan artileri, tembakan dari Korea Utara mulai menghujani pulau mereka.<ref name="my">{{Cite news
Pada pukul 11:33 GMT, Sekretaris Kwon, atase Kementrian Pertahanan di Seoul, mengungkapkan kepada ''BBC World Service'' bahwa "penembakan telah dihentikan. Penduduk-penduduk ada di tempat berlindung".<ref>http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/asia-pacific/9218848.stm</ref>
== Akibat ==
Peristiwa ini menimbulkan beberapa korban jiwa. Dua marinir Korea Selatan tewas, dan 16 lainnya terluka (enam mengalami luka serius). Sementara itu, sekitar tiga penduduk terluka.<ref>{{cite news
Serangan Korea Selatan memberikan dampak pada pasar finansial dunia. [[Dollar Amerika Serikat]] menguat terhadap beberapa mata uang Asia, sementara itu bursa-bursa saham Asia mengalami penurunan.<ref>{{Cite news
== Reaksi internasional ==
Baris 46:
* {{flag|Jepang}} — Perdana Menteri [[Naoto Kan]] menyerukan pada pemerintahannya agar "bersiap untuk kemungkinan apapun".<ref name=smh/>
* {{Flag|Republik Rakyat Tiongkok}} — Menteri Luar Negeri Cina menyatakan bahwa pemerintah Cina meminta kedua belah pihak "untuk melakukan hal yang mengarah pada perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea".<ref>{{cite news
* {{flag|Rusia}} — Menteri Luar Negeri Rusia menyatakan, "Kami merasa penggunaan kekuatan bukanlah jalan yang dapat diterima. Sengketa apapun dalam hubungan antara Utara dan Selatan harus diselesaikan secara politik dan diplomatik". Ia juga menekankan bahwa [[Moskwa]] mendesak kedua belah pihak "untuk menunjukkan penahanan diri dan perdamaian".<ref>http://www.itar-tass.com/eng/level2.html?NewsID=15707330&PageNum=0</ref>
|