Kota Padang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k tidy up
Baris 124:
{{utama|Geografi Kota Padang}}
[[Berkas:Padang via Google Earth.jpg|thumb|right|Meskipun memiliki luas total 694,96 km², hampir 70% wilayah Kota Padang berupa perbukitan dan kawasan [[hutan lindung]].]]
Kota Padang terletak di pantai barat pulau [[Sumatera]], dengan luas keseluruhan 694,96&nbsp;km² atau setara dengan 1,65% dari luas provinsi Sumatera Barat.<ref name="BPS">sumbar.bps.go.id [http://sumbar.bps.go.id/?page=artikel&fd=artikel&act=lihat&idtopik=203&idartikel=102 Luas Daerah dan Jumlah Penduduk Kota Padang].</ref> Hampir 70% dari luas Kota Padang berupa perbukitan dan kawasan [[hutan lindung]]. Hanya sekitar 205,007&nbsp;km² wilayah yang merupakan daerah efektif perkotaan.<ref>[http://www.padang.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=49&Itemid=59 Kondisi Geografis Kota Padang]</ref> Daerah perbukitan membentang di bagian timur dan selatan kota. Bukit-bukit yang terkenal di Kota Padang di antaranya adalah Bukit Lampu, Gunung Padang, Bukit Gado-Gado, dan Bukit Pegambiran. Kota Padang memiliki garis pantai sepanjang 68,126&nbsp;km di daratan Sumatera. Selain itu, terdapat pula 19 buah pulau kecil, di antaranya yaitu [[Pulau Sikuai]] dengan luas 4,4 ha di [[Bungus Teluk Kabung, Padang|Kecamatan Bungus Teluk Kabung]], [[Pulau Toran]] seluas 25 ha dan [[Pulau Pisang Gadang]] di [[Padang Selatan, Padang|Kecamatan Padang Selatan]].<ref>http://www.kp3k.dkp.go.id [http://www.kp3k.dkp.go.id/lkkpn/index.php?option=com_content&view=article&id=72:kawasan-konservasi-perairan-nasional&limitstart=2 Kawasan Konservasi]. Diakses pada 27 Juni 2010.</ref><ref>http://www.ppk-kp3k.dkp.go.id [http://www.ppk-kp3k.dkp.go.id/direktoripulau/index.php?option=mod_pulau&id=preview&id_pulau=378 Profil Pulau Pisang Gadang]. Diakses pada 27 Juni 2010.</ref>
 
Pada tahun 1833, Residen James du Puy melaporkan terjadi [[Gempa bumi Sumatera 1833|gempa bumi]] yang diperkirakan berkekuatan 8.6–8.9 skala Richter di Padang yang menimbulkan [[tsunami]].<ref name="gempapadang2"/> Sebelumnya pada tahun 1797, juga diperkirakan oleh para ahli pernah terjadi [[Gempa bumi Sumatera 1797|gempa bumi]] berkekuatan 8.5–8.7 skala Richter, yang juga menimbulkan tsunami di pesisir Kota Padang dan menyebabkan kerusakan pada kawasan Pantai Air Manis.<ref name="gempapadang2">{{cite journal|last=Natawidjaja|first=D. H.|coauthors=K. Sieh, M. Chlieh, J. Galetzka, B. W. Suwargadi, H. Cheng, R. L. Edwards, J.-P. Avouac, dan S. N. Ward|title=Source parameters of the great Sumatran megathrust earthquakes of 1797 and 1833 inferred from coral microatolls|url=http://www.gps.caltech.edu/~sieh/pubs_docs/papers/P06e.pdf|journal=Journal Of Geophysical Research|volume=111|issue=B06403|month=Juni|year=2006|doi=10.1029/2005JB004025 |pages=B06403}}</ref> Pada 30 September 2009, kota ini kembali dilanda [[Gempa bumi Sumatera Barat 2009|gempa bumi]] berkekuatan 7,6 [[skala Richter]],<ref>{{cite journal|last=McCloskey|first=J.|last2=et. al.|title=The September 2009 Padang Earthquake|journal=Nature Geoscience|volume=26|year=2010|volume=3|pages=70-71|doi=10.1038/ngeo753}}</ref> dengan titik pusat gempa di laut pada 0.84° LS dan 99.65° BT dengan kedalaman 71&nbsp;km, yang menyebabkan kehancuran 25% infrastruktur yang ada di kota ini.<ref>sirrma.bppt.go.id [http://sirrma.bppt.go.id/home/rapid-assessment/rapid-assessment-bencana-gempa-bumi-dan-kolateral-longsor-dan-kebakaran-di-sumbar Bencana Gempa Bumi dan Kolateral Longsor dan Kebakaran di Sumbar]. Diakses pada 26 Juli 2010.</ref>
 
Ketinggian di wilayah daratan Kota Padang sangat bervariasi, yaitu antara 0 m sampai 1.853 m di atas permukaan laut dengan daerah tertinggi adalah [[Lubuk Kilangan, Padang|Kecamatan Lubuk Kilangan]]. Suhu udaranya cukup tinggi, yaitu antara 23&nbsp;°C–32&nbsp;°C pada siang hari dan 22&nbsp;°C–28&nbsp;°C pada malam hari, dengan kelembabannya berkisar antara 78%–81%.<ref>http://www.padang.go.id [http://www.padang.go.id/v2/content/view/16/28/ Profil Geografis Kota Padang].</ref> Kota Padang memiliki banyak sungai, yaitu 5 sungai besar dan 16 sungai kecil, dengan sungai terpanjang yaitu [[Batang Kandis]] sepanjang 20&nbsp;km. Tingkat curah hujan Kota Padang mencapai rata-rata 405,58&nbsp;mm per bulan dengan rata-rata hari hujan 17 hari per bulan. Tingginya curah hujan membuat kota ini cukup rawan terhadap banjir. Pada tahun 1980 2/3 kawasan kota ini pernah terendam banjir karena saluran drainase kota yang bermuara terutama ke [[Batang Arau]] tidak mampu lagi menampung limpahan air tersebut.<ref>{{cite book|last=|first=|title=Tempo|year=1980|publisher=Badan Usaha Jaya Press Jajasan Jaya Raya|volume=10}}</ref>
 
{{Weather box
Baris 252:
=== Taman dan hutan kota ===
[[Berkas:RTH Imam Bonjol 2013.jpg|thumb|Ruang Terbuka Hijau (RTH) Imam Bonjol di pusat Kota Padang.]]
Sejak tahun 1995, Pemerintah Kota Padang telah mulai mengembangkan ''hutan kota'' termasuk [[Ruang Terbuka Hijau]] (RTH) yang berfungsi meningkatkan kualitas lingkungan hidup perkotaan yang nyaman dan indah, sekaligus sebagai salah satu sarana rekreasi terutama bagi warga kotanya.<ref>Peraturan Daerah No. 5 tahun 1995 tentang Ruang Terbuka Hijau Kota Padang</ref> Selain tetap mempertahankan beberapa RTH yang telah ada seperti RTH Imam Bonjol<ref>opac.unila.ac.id [http://opac.unila.ac.id/index.php?p=show_detail&id=10696 Pemeliharaan Lansekap Ruang Terbuka Hijau Imam Bonjol Kota Padang Sumatera Barat].</ref> dan RTH Taman Melati, pemerintah kota berencana membangun hutan kota pada kawasan Delta Malvinas yang berada pada sehiliran [[Batang Kuranji]].<ref>http://www.dephut.go.id [http://www.dephut.go.id/files/Ismayadi.pdf Pembangunan dan Pengelolaan Hutan Kota].</ref>
 
Sementara pada [[Lubuk Kilangan, Padang|Kecamatan Lubuk Kilangan]], terdapat [[Taman Hutan Raya Bung Hatta]], yang merupakan kawasan konservasi pelestarian plasma nutfah flora hutan seluas 240 ha.<ref>Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1986 Tentang Pembangunan Kebun Raya Setia Mulya sebagai Taman Hutan Raya DR. Mohammad Hatta.</ref> Taman Hutan Raya ini berbatasan dengan [[Kabupaten Solok]], dan telah dimanfaatkan sebagai tempat wisata alam, sarana pendidikan dan penelitian serta juga berfungsi hidroorologi dan penangkal polusi khususnya bagi Kota Padang.<ref>tourism.padang.go.id [http://tourism.padang.go.id/index.php?tourism=destinations&id=8 Taman Hutan Raya Bung Hatta].</ref>
Baris 260:
== Kependudukan ==
{{utama|Kependudukan Kota Padang}}
Kota Padang merupakan kota dengan jumlah penduduk paling banyak di provinsi Sumatera Barat. Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan [[Badan Pusat Statistik]] (BPS) tahun 2010, jumlah penduduk Kota Padang adalah sebanyak 833.584 jiwa. Jumlah tersebut menunjukan penurunan yang signifikan dari data kependudukan tahun 2008 (856.815 jiwa) akibat peristiwa gempa bumi 2009.<ref name="BPS"/> Pada akhir tahun 2014, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Padang melaporkan jumlah penduduk sebanyak 1.000.096 jiwa dengan rincian 273.915 Kepala Keluarga yang terdiri dari 507.785 orang laki-laki dan 492.306 perempuan.<ref name="penduduk2014"/> Pada tahun 2009 kota ini bersama dengan kota [[Makassar]], [[Denpasar]], dan [[Yogyakarta]], ditetapkan oleh [[Kementerian Dalam Negeri Indonesia|Kemendagri]] sebagai empat kota proyek percontohan penerapan [[Kartu Tanda Penduduk]] (KTP) berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) di Indonesia.<ref>http://www.padang.go.id [http://www.padang.go.id/v2/content/view/1833/ Depdagri Tetapkan Pemko Padang KTP Berbasis NIK].</ref><ref>nasional.kontan.co.id [http://nasional.kontan.co.id/v2/read/nasional/19914/ Depdagri Ujicoba Penerapan KTP Berbasis NIK di 4 Kota].</ref><ref>http://www.jakartacitydirectory.com [http://www.jakartacitydirectory.com/news/item/demographic-data-updates-in-padang- Pemutakhiran Data Kependudukan di Padang].</ref>
<center>
{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:80%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
Baris 336:
Dalam suasana reformasi pemerintahan dan era otonomi daerah, [[Fauzi Bahar|Drs. Fauzi Bahar, M.Si]], terpilih kembali pada tahun 2009 untuk masa jabatan kedua kalinya sebagai wali Kota Padang dalam pemilihan langsung pada kali pertama, sedangkan pada masa jabatan sebelumnya pada tahun 2004 dia masih dipilih melalui sistem perwakilan di DPRD kota.<ref name="Haris">{{cite book|last=Haris|first=Syamsuddin|title=Partai dan Parlemen Lokal Era Transisi Demokrasi di Indonesia: Studi Kinerja Partai-Partai di DPRD Kabupaten Kota|year=2007|publisher=Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia|id=ISBN 978-979-799-052-7}}</ref>
 
Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2011 pada tanggal 18 April 2011, pusat [[pemerintahan Kota Padang]] secara resmi dipindahkan dari [[Padang Barat, Padang|Kecamatan Padang Barat]] ke [[Kototangah, Padang|Kecamatan Kototangah]].<ref>http://www.presidenri.go.id [http://www.presidenri.go.id/DokumenUU.php/619.pdf Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2011].</ref> Di samping untuk mengurangi konsentrasi [[masyarakat]] di kawasan [[pantai]] dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat di [[timur]] dan [[utara]] kota, pemindahan ini juga dilakukan mengingat lokasi pusat pemerintahan kota sebelumnya berada pada zona yang dikategorikan bahaya terhadap kemungkinan terjadinya bencana [[tsunami]].<ref>http://www.minangkabaunews.com [http://minangkabaunews.com/artikel-1533-wako-padang--pemindahan-pusat-pemerintahan-ke-aia-pacah-wujudkan-pemerataan.html Wako Padang: Pemindahan Pusat Pemerintahan Ke Aia Pacah Wujudkan Pemerataan]. Diakses pada 14 Januari 2012.</ref> Kompleks pusat pemerintahan dibangun di kawasan eks Terminal Regional Bingkuang (TRB) di [[Air Pacah, Koto Tangah, Padang|Air Pacah]] dan mulai diresmikan penggunaannya pada 30 September 2013.<ref>[http://hariansinggalang.co.id/balaikota-di-aie-pacah-diresmikan-30-september/ Balaikota di Aie Pacah Diresmikan 30 September]. ''Harian Singgalang''. Diakses pada 7 September 2013.</ref>
 
=== Perwakilan ===
Baris 384:
|}
 
Sesuai dengan konstitusi yang berlaku, DPRD kota merupakan perwakilan rakyat. Untuk Kota Padang, anggota DPRD kota adalah sebanyak 45 orang.<ref name="Haris" /> Pengaruh reformasi politik dan pemerintahan juga membawa perubahan peta politik di Kota Padang. Walaupun sebelumnya pada [[pemilu]] periode 1999-2004, anggota DPRD Kota Padang masih didominasi oleh [[partai Golkar]], selanjutnya pemilu legislatif 2004-2009, seiring dengan perubahan beberapa regulasi penyelenggaraan otonomi daerah, [[PAN]] mulai mengerogoti dominasi partai Golkar dan secara bersama menguasai parlemen kota.<ref>{{cite book|last=Zuhro|first=R.S.|title=Demokrasi Lokal: Perubahan dan Kesinambungan Nilai-Nilai Budaya Politik Lokal di [[Jawa Timur]], [[Sumatera Barat]], [[Sulawesi Selatan]], dan [[Bali]]|year=2009|publisher=Ombak|id=ISBN 602-8335-09-6}}</ref> Kemudian dari hasil pemilu legislatif 2009-2014, tersusun DPRD Kota Padang dari perwakilan sembilan partai. Hasil pemilu legislatif 2014, tersusun DPRD Kota Padang dari perwakilan sebelas partai. Hasil pemilu menunjukkan, Partai Gerindra dan PAN menguasai DPRD Kota Padang.<ref name="DPRD">http://www.Tempo.co [http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/04/24/269572857/Gerindra-dan-PAN-Kuasai-Kursi-DPRD-Padang Gerindra dan PAN Kuasai DPRD Kota Padang]. Diakses pada 30 Agustus 2014.</ref>
 
== Pendidikan ==
Baris 391:
Kota Padang sejak dari zaman kolonial Belanda telah menjadi pusat pendidikan di Sumatera Barat. Tercatat pada tahun 1864, jumlah pelajar yang terdaftar di sekolah yang ada di kota ini sebanyak 237 orang.<ref>{{cite book|last=Graves|first=Elizabeth E.|title=Asal-Usul Elite Minangkabau Modern: Respons Terhadap Kolonial Belanda Abad XIX/XX|year=2007|publisher=Yayasan Obor Indonesia|id=ISBN 978-979-461-661-1}}</ref>
 
Untuk memberikan pelayanan dan kemudahan bagi siswa dan orang tua murid, pemerintah kota bekerja sama dengan [[Universitas Negeri Padang|UNP]] dan [[Telkom]] sejak [[1 Juli]] 2010 kembali menyelenggarakan Penerimaan Siswa Baru (PSB) Online untuk sekolah negeri jenjang SMP dan SMA, dengan perbaikan pola dan sistem dibandingkan tahun sebelumnya.<ref name="PSB online">[http://www.padang.go.id/v2/content/view/3831/160/ www.padang.go.id]. Diakses pada 10 November 2010.</ref><ref>psb.diknaspadang.or.id [http://psb.diknaspadang.or.id/ PSB Online Dinas Pendidikan Kota Padang].</ref> Sistem yang telah diterapkan sejak tahun 2006 ini,<ref name="PSB online"/> akan memotivasi sekaligus memudahkan seluruh siswa yang akan melanjutkan pendidikannya di masing-masing tingkatan pendidikan. Mereka dapat memilih sekolah favoritnya berdasarkan rangking nilai yang mereka dapat dan diketahui secara langsung dan transparan.<ref>http://www.diknas-padang.org [http://www.diknas-padang.org/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=12&artid=522 PSB Online Dicontoh]. Diakses pada 10 November 2010.</ref>
 
Kota Padang memiliki puluhan [[perguruan tinggi]], enam di antaranya merupakan perguruan tinggi milik pemerintah. [[Universitas Andalas]] (Unand) yang belokasi di Limau Manis diresmikan oleh Wakil Presiden pertama [[Mohammad Hatta]] pada tahun 1955 sebagai universitas tertua di luar [[Jawa]]. Pada tahun 2014, Unand menjadi satu-satunya kampus di Sumatera yang mendapatkan peringkat A untuk akreditasi perguruan tinggi dari [[Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi]] (BAN-PT).<ref>[http://www.unand.ac.id/id/berita/universitas/2686-universitas-andalas-mendapat-akreditasi-institusi-a Universitas Andalas Mendapat Akreditasi Institusi A]</ref> Perguruan tinggi negeri lainnya yang ada di Kota Padang yakni [[Universitas Negeri Padang]] di Air Tawar, [[Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol]] di Lubuk Lintah, [[Politeknik Negeri Padang]] di Limau Manis, [[Politeknik Kesehatan Padang]] di Siteba, dan [[Akademi Teknologi Industri Padang]] di Tabing. Beberapa perguruan tinggi swasta juga berada di kota ini, seperti [[Universitas Bung Hatta]], [[Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat]], [[Universitas Ekasakti]], [[Universitas Tamansiswa]], [[Universitas Putra Indonesia]], [[Universitas Baiturrahmah]], dan [[Institut Teknologi Padang]].
 
Perpustakaan Daerah Sumatera Barat terletak di Kota Padang termasuk salah satu perpustakaan terbaik di Indonesia, dengan jumlah koleksi yang mencapai 30.000 judul, termasuk fasilitas dan pengelolaan yang maksimum, serta jumlah pengunjung pustaka yang tinggi.<ref>http://www.padangmedia.com [http://www.padangmedia.com/?mod=berita&id=59900 Perpustakaan Wilayah Sumbar Termasuk 4 Besar di Indonesia]. Diakses pada 10 November 2010.</ref> Setelah gempa bumi kegiatan Perpustakaan Daerah Sumatera Barat sejak 1 Februari 2010 untuk sementara dipindahkan ke Tabing, menunggu pembangunan gedung baru yang sebelumnya mengalami kerusakan parah.dan sekarang telah kembali ke lokasi semula yang berada di Jln.Diponegoro, No.4<ref>http://www.sumbarprov.go.id [http://www.sumbarprov.go.id/detail_news.php?id=960 Pelayanan Perpustakaan Daerah Sumbar Mulai Aktif]. Diakses pada 10 November 2010.</ref>
<center>
{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:70%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
Baris 414:
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 58
|-
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>Data sekolah di Kota Padang</small><br /><small>Sumber:</small><ref>http://www.diknas-padang.org [http://www.diknas-padang.org/mod.php?mod=sekolah Profil Sekolah].</ref><ref>http://www.padang.go.id [http://www.padang.go.id/v2/content/category/11/97/246/ Dinas Pendidikan].</ref><ref>nisn.jardiknas.org [http://nisn.jardiknas.org/cont/data_statistik/index.php?prop=103&kota=103014&jenjang=3&status=ALL Data Siswa].</ref>
|}</center>
 
Baris 449:
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>'''Sumber:'''</small><ref name="depkes"/>
|}
Sebagai salah satu pusat kesehatan di Pulau Sumatera, Kota Padang telah memiliki fasilitas kesehatan yang cukup lengkap. Selain memiliki beberapa [[rumah sakit]] yang bertaraf nasional dan internasional, rumah sakit tersebut juga telah didukung oleh beberapa perguruan tinggi yang berkaitan dengan kesehatan. [[Rumah Sakit Umum Dr. M. Djamil]] yang didirikan oleh pemerintah pusat pada tahun 1953 merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah [[Sumatera Tengah|Sumatera bagian tengah]].<ref>{{cite book|last=Ikatan Dokter Indonesia|first=|title=Kiprah Dokter Dalam Era 50 Tahun Indonesia Merdeka|year=1995|publisher=Ikatan Dokter Indonesia|id=ISBN 978-979-8129-74-2}}</ref> Rumah sakit ini telah berafiliasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan Politeknik Kesehatan Padang. Setelah gempa 30 September 2009, kondisi bangunan dan peralatan rumah sakit ini memprihatinkan.<ref>http://www.tempointeraktif.com [http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/10/03/brk,20091003-200647,id.html Kondisi Rumah Sakit M. Djamil Memprihatinkan]. Diakses pada 2 Oktober 2010.</ref> Rumah Sakit M. Djamil saat ini tengah berusaha memperbaiki program ''Hospital Disaster'' untuk mengantisipasi kejadian serupa nantinya.<ref>http://www.antara-sumbar.com [http://www.antara-sumbar.com/id/berita/propinsi/d/1/127699/rs-m-djamil-perbaiki-hospital-disaster.html RS M. Djamil Perbaiki ''Hospital Disaster'']. Diakses pada 2 Oktober 2010.</ref>
Pemerintahan Kota Padang sendiri juga telah memiliki rumah sakit yang bernama [[Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Rasidin]].<ref>http://www.padang.go.id [http://www.padang.go.id/v2/content/view/2659/1/ RSUD Rasidin Berbenah Diri].</ref> Untuk memberikan pelayanan yang maksimal, pemerintahan Kota Padang juga telah mendirikan sebanyak 20 buah [[Pusat Kesehatan Masyarakat|puskesmas]] dan 58 buah puskesmas pembantu pada wilayah kecamatan di kota ini. Untuk tahun 2007, satu puskesmas di Kota Padang rata-rata melayani 41.000 orang. Angka ini lebih tinggi dari konsep ideal wilayah puskesmas yang hanya untuk melayani 30.000 orang saja, sehingga jika ditinjau dari penyebaran, sarana kesehatan sudah memadai. Namun jika ditinjau dari aspek mutu pelayanan kesehatan masih jauh dari yang diharapkan.<ref name="depkes">http://www.depkes.go.id [http://www.depkes.go.id/downloads/profil/kota%20padang%202007.pdf Buku Profil Kesehatan Tahun 2007 Kota Padang]. Diakses pada 26 juni 2010.</ref>
 
Selain itu, di kota ini juga terdapat sejumlah rumah sakit yang dikelola oleh [[Badan Usaha Milik Negara|BUMN]], [[Kepolisian Negara Republik Indonesia|Kepolisian]], [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|TNI AD]] dan pihak [[swasta]]. Pada tahun 2013, [[Semen Padang (perusahaan)|PT Semen Padang]] meresmikan [[Semen Padang Hospital]] yang merupakan rumah sakit bertaraf internasional pertama di Sumatera Barat.<ref>[http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=45438 Rumah Sakit Sumbar Siap Bersaing]. ''Padang Ekspres''. Diakses pada 11 Juli 2013.</ref> [[Rumah Sakit Tentara Dr. Reksodiwiryo]] yang dikelola oleh TNI AD terletak pada kawasan cagar budaya Ganting. Rumah sakit ini berdiri pada komplek bangunan peninggalan zaman Belanda dan sebelumnya merupakan tempat peristirahatan para tentara kolonial.<ref name="Fatimah" /> [[Rumah Sakit Selasih]] merupakan rumah sakit swasta yang dikelola secara bersama dengan pihak ''Kumpulan Perubatan Johor (KPJ) Sdn Bhd'' dari [[Malaysia]],<ref>announcements.bursamalaysia.com [http://announcements.bursamalaysia.com/EDMS/subweb.nsf/7f04516f8098680348256c6f0017a6bf/b634225b028f5c7e482571790008cb15/$FILE/KPJ-Milestone%28657KB%29.pdf KPJ-Milestone].</ref> namun akibat gempa bumi [[30 September]] 2009 rumah sakit ini mengalami kerusakan berat.<ref>http://www.deplu.go.id [http://www.deplu.go.id/_layouts/mobile/PortalDetail-HighlightsLike.aspx?l=id&ItemId=55c171bb-bcb5-4341-9158-f1e5f211bf82 Press Release Pusat Komunikasi Publik Untuk Gempa Padang. 4 Oktober 2009]. Diakses pada 10 November 2010.</ref>
 
== Pelayanan umum ==
{{utama|Pelayanan umum Kota Padang}}
Untuk melayani kebutuhan akan air bersih, pemerintah kota melalui PDAM Kota Padang sampai tahun 2007 telah memiliki 13 unit sumur bor dan Instalasi Pengolahan Air Lengkap (IPAL) di wilayah Gunung Pangilun dan Instalasi Pengolahan Air (IPA) di wilayah Lubuk Minturun, Ulu Gadut, Pegambiran dan Bungus.<ref>http://www.pdampadang.com [http://www.pdampadang.com/index.php?option=com_content&task=view&id=7&Itemid=2 Tingkatkan Pelayanan, PDAM Bentuk Tim Khusus]. Diakses pada 26 Juni 2010.</ref> Sekitar 60% akan kebutuhan air bersih dipasok dari perusahaan pemerintah daerah ini.<ref>http://www.tempointeraktif.com [http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/11/02/brk,20091102-205716,id.html PDAM Kota Padang Kesulitan Memperbaiki Jaringan Air]. Diakses pada 26 juni 2010.</ref><ref>http://www.pdampadang.com [http://www.pdampadang.com/index.php?option=com_content&task=view&id=8&Itemid=2 PDAM Padang Akan Memproduksi Air Siap Minum]. Diakses pada 2 Oktober 2010.</ref> Adapun untuk mengantisipasi kebutuhan akan energi listrik, Padang mengandalkan [[PLTU Teluk Sirih]] unit I yang terletak di [[Bungus Teluk Kabung, Padang|Kecamatan Bungus Teluk Kabung]] dengan kapasitas 1x112 MW.<ref>bataviase.co.id [http://bataviase.co.id/detailberita-10509491.html PLTU Teluk Sirih Rampung Akhir 2011]. Diakses pada 26 juni 2010.</ref> Untuk jaringan telekomunikasi, hampir di setiap kawasan dalam kota telah terjangkau jaringan telepon genggam. Layanan gratis internet tanpa kabel [[Wi-Fi]] atau dikenal dengan ''hotspot'' telah disebar pada beberapa [[Daftar perguruan tinggi di Kota Padang|perguruan tinggi]], [[Daftar pusat perbelanjaan di Padang|pusat perbelanjaan]], [[Daftar hotel di Padang|hotel]], sampai kantor polisi.<ref>http://www.kpii.co.tv [http://www.kpii.co.tv/index.php/internet/72-wifi-gratis Daftar Alamat Akses Internet Gratis Menggunakan WIFI di Indonesia]. Diakses pada 16 Oktober 2010.</ref><ref>http://www.wawasannews.com [http://www.wawasannews.com/index.php?option=com_content&view=article&id=333:biaya-pembuatan-sim-stnk-di-padang-naik-40-persen&catid=2:padang&Itemid=12 Biaya Pembuatan SIM/STNK di Padang Naik 40%]. Diakses pada 16 Oktober 2010.</ref>
 
Dalam menangani masalah sampah, pemerintah kota memfungsikan lahan pada [[Koto Tangah, Padang|Kecamatan Koto Tangah]] di TPA Air Dingin seluas 30.3 ha yang berjarak 17&nbsp;km dari pusat kota atau berada pada radius 7&nbsp;km dari kawasan permukiman. TPA ini hanya mengelola 800 m³ sampah per hari dari total 1.432 m³ sampah yang dihasilkan dalam kota.<ref name="PU">ciptakarya.pu.go.id [http://ciptakarya.pu.go.id/profil/profil/barat/sumbar/padang.pdf Kota Padang]. Diakses pada 18 September 2010.</ref> Mengawali tahun 2015, Pemerintah Kota Padang memberlakukan Perda Nomor 21 tahun 2012 tentang denda dan larangan membuang sampah sembarangan.<ref>[http://www.infosumbar.net/berita/berita-sumbar/mulai-1-januari-hati-hati-membuang-sampah-di-kota-padang/ "Mulai 1 Januari, Hati-Hati Membuang Sampah di Kota Padang."]</ref> Kebijakan ini terintegrasi dalam Program Padang Bersih yang diluncurkan pada 25 Oktober 2014. Pada tingkat kelurahan, terdapat Lembaga Pengelolaan Sampah (LPS) yang mengawasi disiplin kebersihan warga. Pemerintah Kota Padang saat ini memiliki 90 unit becak motor pengangkut sampah dan 300 kontainer yang telah disebar ke seluruh Lembaga Pengelola Sampah (LPS).<ref>[http://ranahberita.com/34992/mei-2015-target-terwujudnya-padang-bersih "Mei 2015, Target Terwujudnya “Padang Bersih”]".</ref> Ada 10 kawasan bebas sampah di Kota Padang yang dilindungi oleh Perda Nomor 21 tahun 2012. Dimulai dari sepanjang [[Jalan Sudirman, Padang|Jalan Sudirman]] hingga ke [[Jalan Khatib Sulaiman, Padang|Khatib Sulaiman]]; Jalan S. Parman hingga Jalan Pemuda; Jalan Ratulangi dan Belakang Olo; Jalan A Yani; Jalan Ujung Gurun; Jalan Raden Saleh; Jalan M. Yamin. Selebihnya, adalah kawasan wisata meliputi [[Pantai Padang]], Pantai Air Manis, dan Pantai Pasir Jambak.<ref>[http://www.infosumbar.net/berita/berita-sumbar/inilah-10-kawasan-bebas-sampah-di-kota-padang/ "Inilah 10 Kawasan Bebas Sampah di Kota Padang".]</ref>
Baris 464:
Untuk kebutuhan [[Tempat Pemakaman Umum]] (TPU) bagi masyarakat, Pemerintah Kota Padang telah menyediakan lahan pada beberapa kawasan, di antaranya TPU Tunggul Hitam dan TPU Air Dingin.<ref>padang-today.com [http://padang-today.com/?mod=berita&today=detil&id=4557 TPU Tunggul Hitam Sudah Tak Layak Lagi].</ref>
 
Sejak dahulu, Kota Padang sangat rawan terhadap banjir. Pemerintah kolonial Hindia-Belanda telah mencoba menanggulangi di antaranya dengan menata tata ruang dan tata kota terutama memperbaiki beberapa bantaran sungai yang membelah kota.<ref>http://www.rumahamangempa.net [http://www.rumahamangempa.net/isi/artikel/mitigasi-tata-ruang-kota-padang-berlandaskan-kearifan-lokal Mitigasi Tata Ruang Kota Padang Berlandaskan Kearifan Lokal]. Diakses pada 14 Oktober 2010.</ref> Namun, belakangan hal ini terabaikan sehingga baru-baru ini banjir sampai merendam beberapa kawasan di Kota Padang.<ref>beta.antaranews.com [http://beta.antaranews.com/berita/1286906430/ratusan-rumah-di-padang-terendam-banjir Ratusan Rumah di Padang Terendam Banjir]. Diakses pada 14 Oktober 2010.</ref> Sebelumnya beberapa kawasan terutama di Kecamatan Koto Tangah merupakan kawasan yang berfungsi sebagai daerah resapan air namun pemerintah kota menetapkan kawasan tersebut sebagai daerah perkembangan perumahan sehingga menjadi daerah permukiman padat penduduk. Perubahan fungsi ini berdampak jika curah hujan cukup tinggi (>223,03&nbsp;mm/jam) maka terjadi banjir yang menggenangi kawasa seluas 44.09 Ha dengan tinggi genangan air mencapai 60&nbsp;cm selama lebih dari 6 jam.<ref>{{cite book|last=Syahrial|first=Fadly|year=2007|title=Evaluasi Pengelolaan Sistem Drainase Kota Padang|url=http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-8269-3305202703-judul.pdf|format=Tesis|accessdate=6 November 2010}}</ref> Sementara sistem jaringan drainase Kota Padang terdiri dari 19 areal dengan luas cakupan 3.986 Ha, yang kesemuanya mengalir ke arah sungai utama yaitu [[Batang Arau]], [[Batang Kuranji]] dan Batang Air Dingin.<ref name="PU"/>
 
Kota Padang termasuk kota di Indonesia yang berada pada kawasan berkategori rawan gempa bumi dan tsunami. Untuk mengantisipasi hal itu pemerintah setempat telah membangun beberapa kawasan tertentu sebagai lokasi evakuasi terhadap kemungkinan bencana alam tersebut.<ref>nasional.vivanews.com [http://nasional.vivanews.com/news/read/183757-padang-sebarkan-peta-evakuasi-tsunami Padang Sebar Peta Evakuasi Tsunami]. Diakses pada 28 Oktober 2010.</ref><ref>dspace.ipk.lipi.go.id [http://dspace.ipk.lipi.go.id/dspace/bitstream/123456789/486/1/KAJIAN%20SISTEM%20EVAKUASI%20VERTIKAL%20SECARA%20DETAIL%20DI%20KOTA%20PADANG%20SEBAGAI%20ALTERNATIF%20PENGURANGAN%20KERENTANAN%20DAN%20RESIKO%20BAHAYA%20TSUNAMI.pdf Kajian Sistem Evakuasi Vertikal Secara Detail di Kota Padang]. Diakses pada 28 Oktober 2010.</ref> Namun belajar dari pengalaman gempa bumi 30 September 2009, beberapa jalur jalan evakuasi yang telah dirancang sejak tahun 2005 belum dapat memberikan sistem penyelamatan ''massive'' yang baik bagi masyarakat yang umumnya berada di zona merah bahaya tsunami.<ref>Tempo. '''36''' (2007). Badan Usaha Jaya Press Jajasan Jaya Raya.</ref> Tingginya tingkat kekacauan lalu lintas, serta kurangnya koordinasi pada masyarakat waktu itu,<ref>http://www.tempointeraktif.com [http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa_lainnya/2010/10/13/brk,20101013-284459,id.html Warga Padang Minta Pemerintah Siapkan Jalur Evakuasi]. Diakses pada 28 November 2010.</ref> membuat pemerintah setempat perlu memikirkan mitigasi bencana yang tepat dalam mengantisipasi kemungkinan yang terjadi pada masa depan.<ref>http://www.classyfm.co.id [http://www.classyfm.co.id/news/246-pemerintah-kota-padang-akan-membangun-jalur-evakuasi-di-8-titik-desember-mendatang.html Pemerintah Kota Padang Akan Membangun Jalur Evakuasi Di 8 Titik Desember Mendatang]. Diakses pada 28 November 2010.</ref><ref>regional.kompas.com [http://regional.kompas.com/read/2010/11/23/20335070/TNI.AU.Buka.Jalur.Evakuasi.Tsunami TNI AU Buka Jalur Evakuasi Tsunami]. Diakses pada 28 November 2010.</ref><ref>http://www.antaranews.com [http://www.antaranews.com/berita/1289650591/padang-siapkan-tujuh-jalur-evakuasi-tsunami Padang Siapkan Tujuh Jalur Evakuasi Tsunami]. Diakses pada 28 November 2010.</ref>
 
Pada 2011, Padang memiliki gudang regional [[Palang Merah Indonesia]] (PMI) yang ketiga di [[Indonesia]]. Sebagai basis penanggulangan bencana alam terutama di wilayah [[Sumatera]], gudang ini memiliki kapasitas untuk menampung 2.000 paket ''family kit'', 2.000 paket terpal, 2.000 kotak ''hygiene kit'', 4.000 paket matras, 4.000 kelambu, 8.000 jerigen, dan 1.000 kantung mayat.<ref>http://www.padang-today.com [http://www.padang-today.com/?mod=berita&today=detil&id=28275 Gudang Regional PMI Sumbar Diresmikan]. Diakses pada 27 Maret 2012.</ref>
 
== Transportasi ==
Baris 477:
Pada awalnya rute utama yang menghubungkan kawasan ''rantau'' (Kota Padang) dengan ''darek'' (pedalaman Minangkabau) pada masa lalu adalah jalur yang pernah ditempuh [[Stamford Raffles|Raffles]] pada tahun 1818 untuk menuju Pagaruyung melalui kawasan Kubung XIII di Kabupaten Solok sekarang.<ref>{{cite book|last=Raffles|first=Sophia|title=Memoir of the Life and Public Services of [[Stamford Raffles|Sir Thomas Stamford Raffles]]|year=1830|publisher=J. Murray|location=London}}</ref> Saat ini ada tiga ruas jalan utama yang menghubungkan Kota Padang dengan kota-kota lain di Sumatera. Jalan ke utara menghubungkan kota ini dengan [[Kota Bukittinggi]], dan di sana bercabang ke [[Kota Medan]] dan [[Kota Pekanbaru|Pekanbaru]]. Terdapat pula cabang jalan di dekat [[Lubuk Alung, Padang Pariaman|Lubuk Alung]] ke arah [[Kota Pariaman]]. Jalan ke timur menuju [[Kota Solok]], yang tersambung dengan [[Jalan Raya Lintas Sumatera]] bagian tengah. Sebelumnya, di [[Arosuka]] terdapat persimpangan menuju [[Kota Jambi]] melalui [[Kabupaten Solok Selatan]]. Jalan ke selatan yang menyusuri pantai barat Sumatera menghubungkan Kota Padang dengan [[Kota Bengkulu]] melalui [[Kabupaten Pesisir Selatan]].
 
Penemuan cadangan batubara di [[Kota Sawahlunto]] mendorong Pemerintah [[Hindia Belanda]] membangun rel kereta api serta rute jalan baru melalui [[Kota Padang Panjang]] sekarang, yang diselesaikan pada 1896.<ref>{{cite book|last=Colombijn|first=Freek|title=Paco-Paco (Kota) Padang|pages=65}}</ref> Jalur kereta api ini juga menghubungkan Kota Padang dengan kota-kota lain seperti Kota Pariaman, Kota Solok, Kota Bukittinggi, dan [[Kota Payakumbuh]]. Saat ini rel kereta api yang aktif hanyalah jaringan komuter [[Stasiun Padang|Padang]]-[[Stasiun Pariaman|Pariaman]] menggunakan [[kereta api Sibinuang]], dan [[Teluk Bayur, Padang Selatan, Padang|Teluk Bayur]]-[[Indarung, Lubuk Kilangan, Padang|Indarung]] untuk pengangkutan semen. Railbus mulai dioperasikan pada tahun 2016 untuk melayani rute dari Kota Padang ke [[Bandara Internasional Minangkabau]]. Padang merupakan kota kedua di Indonesia, setelah Medan, yang mengoperasikan kereta bandara.<ref>http://www.harianhaluan.com [http://www.harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=12437:railbus-padang-bim-segera-dikirim&catid=1:haluan-padang&Itemid=70 Railbus Padang-BIM]. Diakses pada 1 Januari 2013.</ref>
 
Terminal Regional Bingkuang (TRB) di Air Pacah selesai dibangun tahun 1999 untuk menggantikan Terminal Lintas Andalas di Olo Ladang. Penggunaan TRB ini tidak seperti yang diharapkan, dan sampai beberapa tahun sesudahnya belum juga dapat menggantikan terminal lama.<ref>[http://www.kompas.com/kompas-cetak/0310/21/daerah/634496.htm Akar Persoalan Terminal Bingkuang]. Kompas.</ref> Setelah gempa tanggal 30 September 2009 dan keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2011, TRB dialihfungsikan menjadi kawasan pusat pemerintahan kota. Akibatnya saat ini Padang menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang tidak mempunyai terminal.<ref>http://www.inilah.com [http://sindikasi.inilah.com/read/detail/1804394/perkantoran-di-aia-pacah-jangan-bongkar-pasang Perkantoran di Aia Pacah Jangan Bongkar Pasang]. Diakses pada 29 April 2012.</ref> Pada tahun 2015, pemerintah Kota Padang membangun tiga terminal pengganti yakni, Terminal Lubuk Buaya untuk [[bus antarkota dalam provinsi]] (AKDP) arah utara dan [[bus antarkota antarprovinsi]] (AKAP), Terminal Gaung untuk AKDP arah selatan, serta Terminal Bandar Buat untuk AKDP arah timur.
 
Angkutan dalam kota dilayani oleh [[bus kota]], [[mikrolet]] dan [[taksi]]. Sementara saat ini di pusat kota masih dapat ditemukan [[bendi]] (sejenis kereta kuda), sedangkan [[ojek]] biasanya beroperasi di perumahan dan pinggiran kota. Pada awal tahun 2014, pemerintah mulai mengoperasikan bus masal [[Trans Padang]]. Dari enam koridor yang dirancang untuk sistem transporatsi ini, baru satu koridor yang beroperasi yaitu rute [[Lubuk Buaya, Koto Tangah, Padang|Lubuk Buaya]] hingga [[Pasar Raya Padang]] sepanjang 18 &nbsp;km.<ref>[http://hubdat.dephub.go.id/berita/1339-dirjen-darat-puji-pengoperasian-trans-padang Dirjen Darat Puji Pengoperasian Trans Padang]</ref>
 
Kota Padang memiliki beberapa kawasan [[pelabuhan]]. Tercatat sejak tahun 1770 diberangkatkan dari pelabuhan kota ini 0,3 miliar pikul lada dan 0,2 miliar gulden emas per tahunnya.<ref name="Jacobs">{{cite book|last=Jacobs|first=E.M.|title=Merchant in Asia: The Trade of the Dutch East India Company During the Eighteenth Century|year=2006|publisher=CNWS Publications|id=ISBN 90-5789-109-3}}</ref> [[Pelabuhan Muara]] melayani transportasi laut bagi kapal ukuran sedang terutama untuk tujuan ke atau dari [[Kabupaten Kepulauan Mentawai]] dan kawasan sekitarnya. Sementara itu, [[Pelabuhan Teluk Bayur]] melayani pengangkutan laut untuk ukuran kapal besar baik ke kota-kota lain di Indonesia maupun ke luar negeri. Pelabuhan ini mulai beroperasi pada tahun 1892 dengan nama Emmahaven. Sekarang kedua pelabuhan tersebut dikelola oleh [[Pelabuhan Indonesia II|PT Pelindo II]].
 
Sampai tahun 2005, [[Bandar Udara Tabing]] melayani perhubungan udara Padang dengan kota-kota lain. Bandar udara ini yang tidak dapat didarati oleh pesawat berbadan besar, dan karena itu dapat mengimbangi naiknya jumlah calon penumpang. Pengembangannya terbatas karena posisinya yang terhalang Gunung Pangilun dan Bukit Sariak.<ref>transportasi.bappenas.go.id [http://transportasi.bappenas.go.id/database_phln/x03_daftar_loanview.php?NOLOAN=IP-473 New Padang Airport Construction Project]. Diakses pada 10 November 2010.</ref> Maka tanggal 23 Juni 1999 ditetapkan lokasi baru pengganti bandar udara ini.<ref>hubud.dephub.go.id [http://hubud.dephub.go.id/files/km/1999/KM%2043.pdf Keputusan Menteri Perhubungan]. Diakses pada 10 November 2010.</ref> Dengan selesainya pembangunan [[Bandar Udara Internasional Minangkabau]] di [[Katapiang, Batang Anai, Padang Pariaman|Ketaping]], [[Kabupaten Padang Pariaman]], penerbangan sipil dialihkan ke bandara baru tersebut.<ref>http://www.kimpraswil.go.id [http://www.kimpraswil.go.id/Humas/news2003/ppw260805ben.htm Presiden Resmikan Bandaran Internasional Minangkabau dan Ruas Jalan Tabing–Duku]. Situs Resmi Departemen Kimpraswil.</ref> Sejak pengoperasiannya, bandara ini telah melayani berbagai penerbangan domestik ke [[Kota Medan|Medan]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], [[Kota Pekanbaru|Pekanbaru]], [[Kota Batam|Batam]], dan [[Kota Bandung|Bandung]], serta penerbangan internasional seperti ke [[Kuala Lumpur]], [[Penang]], [[Singapura]], [[Jeddah]] ([[haji]]), dan [[Madinah]] ([[umrah]]). Bandara ini juga sudah melayani penerbangan perintis dengan tujuan di dalam Provinsi Sumbar seperti ke [[Tuapejat, Sipora Utara, Kepulauan Mentawai|Tuapejat]] dan [[Simpang Ampek]], serta di sekeliling provinsi seperti ke [[Kabupaten Muko-Muko|Muko-Muko]], [[Kota Padang Sidempuan|Padang Sidempuan]], [[Kota Sungaipenuh|Sungaipenuh]], dan [[Pasar Muara Bungo, Bungo|Muarabungo]].
 
== Perekonomian ==
Baris 496:
Kota ini menempatkan sektor [[industri]], [[perdagangan]] dan [[jasa]] menjadi andalan dibandingkan dengan sektor [[pertanian]] dalam mendorong perekonomian masyarakatnya. Hal ini terjadi karena transformasi ekonomi kota cenderung mengubah lahan pertanian menjadi kawasan industri. Walaupun di sisi lain industri pengolahan di kota ini telah memberikan kesempatan lapangan pekerjaan yang cukup berarti.<ref>{{cite book|last=Sutaat|first=|title=Pelayanan Kesejahteraan Sosial Tenaga Kerja di Sektor Industri Tahun 2002|year=2002|publisher=Pusat Penelitian Permasalahan Kesejahteraan Sosial, Badan Pelatihan dan Pengembangan Sosial, Departemen Sosial, Republik Indonesia}}</ref>
 
Di kota ini terdapat sebuah [[pabrik]] semen yang bernama [[Semen Padang (perusahaan)|PT Semen Padang]] dan telah beroperasi sejak didirikan pada tahun 1910. Pabrik [[semen]] ini berlokasi di Indarung dan merupakan pabrik semen yang pertama di Indonesia,<ref name="Kompas"/> dengan kapasitas produksi 5.240.000 ton per tahun.<ref>http://www.semenpadang.co.id [http://www.semenpadang.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=19&Itemid=35 Kapasitas Produksi]. Diakses pada 9 Juni 2010.</ref> Hampir 63% dari produksinya<ref name="Kompas">{{cite book|last=|first=|title=Profil Daerah Kabupaten dan Kota|publisher=Penerbit Buku Kompas|volume=2|id=ISBN 978-979-709-054-8}}</ref> (baik dalam bentuk kemasan zak maupun curah) didistribusikan melalui [[laut]] dengan memanfaatkan [[pelabuhan Teluk Bayur]]. Selepas reformasi politik dan ekonomi, masyarakat Minang umumnya menuntut pemerintah pusat untuk melaksanakan ''spin off'' (pemisahan) PT Semen Padang dari induknya PT Semen Gresik,<ref>{{cite book|last=Aspinall|first=Edward|coauthors=Fealy, Greg|title=Local Power and Politics in Indonesia: Decentralisation & Democratisation|year=2003|publisher=Institute of Southeast Asian Studies|id=ISBN 981-230-202-6}}</ref><ref>http://www.bpkp.go.id [http://www.bpkp.go.id/unit/Pusat/TuntutanSpinOffdanBahayaKartel.pdf Tuntutan Spin Off dan Bahaya Kartel].</ref> yang mana sejak tahun 1995 telah di ''merger'' (penggabungan) secara paksa oleh pemerintah pusat, walau tuntutan akuisisi PT Semen Padang menjadi perusahaan yang mandiri lepas dari [[Semen Gresik|PT Semen Gresik]] telah dikabulkan Pengadilan Negeri Padang,<ref>http://www.korantempo.com [http://www.korantempo.com/news/2004/4/3/Ekonomi%20dan%20Bisnis/29.html Semen Gresik Diperintahkan Batalkan Akuisisi Semen Padang].</ref> namun penyelesaian persoalan tersebut masih belum jelas sampai sekarang.<ref>{{cite book|last=Afrizal|first=|title=The [[Nagari]] Community, Business, and the State: The Origin and the Process of Contemporary Agrarian Protests in West Sumatra, Indonesia|year=2007|publisher=Sawit Watch|location=|id=ISBN 979-15188-1-5}}</ref> Apalagi ditengarai terjadi kemerosotan kinerja perusahaan sejak penggabungan tersebut.<ref>{{cite book|last=|first=|title=Menyongsong Era Hub Internasional|year=2003|publisher=Kasatua Pub}}</ref> Hal ini karena pemerintah pusat masih menganggap restrukturisasi beberapa BUMN melalui pembentukan ''holding'' terhadap beberapa BUMN yang memiliki keterkaitan atau kesamaan usaha merupakan penyelesaian terbaik untuk membangun keunggulan daya saing BUMN tersebut agar lebih menjamin perolehan laba di atas rata-rata perusahaan pesaing lainnya.<ref>{{cite journal|last=Lauw|first=Andreas|title=Kinerja & Restrukturisasi BUMN|journal=Informasi|volume=17|year=1996|issue=191-196}}</ref>
 
[[Berkas:PT. Semen Padang.jpg|thumb|right|[[Semen Padang (perusahaan)|Semen Padang]] merupakan produsen semen tertua di Indonesia.]]
Baris 514:
 
[[Berkas:Beach of Sikuai Island.jpg|thumb|[[Pulau Sikuai]] yang difasilitasi resort wisata sekelas hotel berbintang tiga.]]
Kemudian di [[pelabuhan Teluk Bayur]] terdapat beberapa kawasan wisata seperti pantai Air Manis, tempat batu Malin Kundang berdiri.<ref>{{cite book|last=Dwi Elisa|first=Caroline Johnson|title=Malin Kundang: Folktales From West Sumatra|year=2000|publisher=Penerbit PT Framedia Widiasarana Indonesia|id=ISBN 978-979-669-872-1}}</ref> Selain itu, terus ke selatan dari pusat kota juga terdapat kawasan wisata pantai Caroline, dan pantai Bungus,<ref>{{cite book|last=Witton|first=P.|coauthors=Elliott, M.; Greenway, P.; Jealous, V.|title=Indonesia|year=2003|publisher=Lonely Planet|id=ISBN 1-74059-154-2}}</ref> serta sebuah resort wisata sekelas hotel berbintang tiga yang terletak di [[Pulau Sikuai]].<ref>http://www.newsikuai-island.com [http://www.newsikuai-island.com/index.php New Sikuai Island Resort].</ref> Sedangkan ke arah [[Koto Tangah, Padang|Kecamatan Koto Tangah]], terdapat kawasan wisata pantai Pasir Jambak, serta kawasan wisata alam Lubuk Minturun,<ref>{{cite book|last=Backshall|first=Stephen|title=The Rough Guide to Indonesia|year=2003|publisher=Rough Guides|id=ISBN 1-85828-991-2|pages=403}}</ref> yang populer dalam tradisi ''[[balimau]]'' dan ramai dikunjungi oleh masyarakat terutama sehari sebelum masuk bulan Ramadan.<ref>{{cite book|last=|first=|title=Gamma|year=1999|publisher=Garda Media Mandiri|volume=1}}</ref>
 
Kota ini juga terkenal akan [[masakan Padang|masakannya]]. Selain menjadi selera sebagian besar masyarakat Indonesia, masakan ini juga populer sampai ke mancanegara.<ref name="RA">{{cite book|last=Ramli|first=Andriati|title=Masakan Padang: Populer & Lezat|year=2008|publisher=Niaga Swadaya|id=ISBN 978-979-1477-09-3}}</ref> Makanan yang populer di antaranya seperti [[Gulai]], [[Rendang]], Ayam Pop, Terung Balado, Gulai Itik Cabe Hijau, [[Nasi Kapau]], [[Sate Padang]] dan [[Karupuak Sanjai]]. [[Restoran Padang]] banyak terdapat di seluruh kota besar di Indonesia. Meskipun begitu, yang dinamakan sebagai "masakan Padang" sebenarnya dikenal sebagai masakan etnis [[suku Minangkabau|Minangkabau]] secara umum.<ref name="Galang">{{cite book|last=|first=|title=Masakan Padang|year=2009|publisher=Galangpress Group|location=Jakarta|id=ISBN 978-602-8328-22-7}}</ref>
Baris 528:
Kota ini juga memiliki lapangan [[pacuan kuda]]. Setiap tahunnya diadakan lomba pacu kuda pada kawasan Tunggul Hitam yang memiliki panjang lintasan 1.600 m.<ref>{{cite web|url=http://forum-sandalwood.web.id/drupal/?q=node/17|title =Track Pacu Updates|accessdate=2010-10-02}}</ref> Perlombaan pacu kuda ini sudah menjadi tradisi dan menjadi bagian dari budaya masyarakat Minangkabau khususnya. Saat ini terdapat rangkaian perlombaan dengan beberapa kota/kabupaten lain di Sumatera Barat yang mendapat kesempatan menjadi tuan rumah satu kali tiap tahunnya. Sementara pesertanya juga ada dari luar Sumatera Barat.<ref>travel.kompas.com [http://travel.kompas.com/read/2010/02/12/14501981/Pacu..quot.Kudo.quot..Bangkitkan.Pariwisata.Lokal Pacu "Kudo" Bangkitkan Pariwisata Lokal]. Diakses pada 28 Oktober 2010.</ref>
 
Perlombaan selaju sampan atau dikenal dengan nama lomba perahu naga biasanya diadakan setiap tahunnya di sungai Banda Bakali. Lomba perahu naga ini kemungkinan dipengaruhi oleh etnis Tionghoa, termasuk kesenian tarian tradisional [[Barongsai]] yang pernah mewakili Kota Padang pada beberapa perlombaan tingkat internasional.<ref>http://www.antara-sumbar.com [http://www.antara-sumbar.com/id/berita/padang/d/2/10965/karnaval-sipasan-dan-barongsai-hbt-disambut-ribuan-masyarakat.html Karnaval Sipasan dan Barongsai]. Diakses pada 28 Oktober 2010.</ref>
 
[[Berkas:Tour de Singkarak 2013.jpg|thumb|left|Kejuaraan [[Tour de Singkarak 2013]] di jalanan Kota Padang.]]
Baris 535:
Dalam memperingati hari jadinya, kota ini setiap tahunnya menyelenggarakan pesta telong-telong, berupa perayaan pada malam hari yang dimeriahkan dengan pemasangan obor atau lampion.<ref>tourism.padang.go.id [http://tourism.padang.go.id/index.php?tourism=events&id=23 Pawai Telong-Telong]. Diakses pada 28 Oktober 2010.</ref> Sementara itu menjelang masuk bulan [[Ramadhan]] beberapa masyarakat [[muslim]] di kota ini menyelenggarakan tradisi ''balimau'' yaitu mandi keramas, biasanya dilakukan pada kawasan tertentu yang memiliki aliran sungai dan tempat pemandian.<ref>{{cite book|last=|first=|title=Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Budaya Daerah Sumatera Barat|year=1942|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Bagian Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Sumatera Barat}}</ref>
 
Salah satu tradisi adat Minangkabau yaitu persembahan (''pasambahan'') dalam upacara pemakaman masih dilaksanakan pada [[Kuranji, Padang|Kecamatan Kuranji]].<ref>{{cite book|url=http://www.bpsnt-padang.info/index.php?option=com_content&task=view&id=92&Itemid=50|title=Pasambahan Dalam Upacara Kematian di Kecamatan Kuranji Kota Padang|coauthor=Ernatip, Maryetti dan Noveri|publisher=Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Padang|year=2005}}</ref> Sementara pada [[Pauh, Padang|Kecamatan Pauh]] dikenal dengan tradisi silat Pauh (''silek Pauah''),<ref>{{cite book|last=Draeger|first=D.F.|title=Weapons and Fighting Arts of the Indonesian Archipelago|year=1972|publisher=C. E. Tuttle Co}}</ref> yang memiliki pengaruh sampai mancanegara<ref>http://www.paulusembilan.nl [http://www.paulusembilan.nl/ Pencak Silat Paulu Sembilan]. Diakses pada 28 Oktober 2010.</ref> serta juga digunakan dalam mengembangkan beberapa aliran [[tarekat]] di Padang.<ref>silatindonesia.com [http://silatindonesia.com/2010/09/silat-pauh/ Silat Pauh]. Diakses pada 28 Oktober 2010.</ref>
 
[[Berkas:Lubuk Minturun.jpg|thumb|Kawasan Lubuk Minturun populer dalam tradisi ''balimau'' di Padang]]
Baris 548:
Kota Padang sudah menjadi tempat penerbitan surat kabar sejak zaman Hindia-Belanda. ''Sumatera Courant'' merupakan koran pertama yang terbit di Pulau Sumatera sekitar tahun 1859.<ref>{{cite web|url=http://buchyar.pelaminanminang.com/sejarah/sejarah_surat_kabar_pertama_indonesia.html|title=Surat Kabar Pertama di Indonesia|accessdate=2010-10-02}}</ref><ref>{{cite journal|last=|first=|title=Trübner's American and Oriental Literary Record|issue=1-24|year=1865|publisher=Trübner & Co}}</ref> Di saat bersamaan juga muncul ''Padangsche Nieuws en Advertentieblad'' pada 17 Desember 1859 oleh R.H. Van Wijk Rz. Setelah itu, Kota Padang banyak menerbitkan koran-koran [[Bahasa Melayu|berbahasa Melayu]], [[Bahasa Belanda|Belanda]], dan [[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]], di antaranya ''Padangsche Handelsblad'' (1871) oleh H.J. Klitsch & Co, ''Bentara Melayu'' (1877) oleh Arnold Snackey, ''Pelita Kecil'' (1 Februari 1886) oleh [[Mahyuddin Datuk Sutan Maharadja|Mahyuddin Datuk Sutan Marajo]], ''Pertja Barat'' (1892) di bawah pimpinan [[Dja Endar Moeda]], ''Tjahaya Soematra'' (1897) oleh Mahyuddin Datuk Sutan Marajo, ''De Padanger'' (1900) oleh J. van Bosse, ''Warta Berita'' (1901) oleh Mahyuddin Datuk Sutan Marajo. Banyaknya surat kabar yang dipimpin Mahyuddin Datuk Sutan Marajo serta aktivitasnya di dunia pers, menyebabkan di kemudian hari ia dianggap sebagai perintis pers di Sumatera.<ref>{{cite book|last=Poesponegoro|first=M.D.|coauthors=Notosusanto, N.|title=Sejarah Nasional Indonesia: Jaman Kebangkitan Nasional dan Masa Akhir Hindia Belanda|year=1992|publisher=PT Balai Pustaka|location=Jakarta|id=ISBN 979-407-411-X}}</ref> Selanjutnya, pada tahun 1911, muncul surat kabar ''[[Sunting Melayu|Soenting Melajoe]]'' yang merupakan surat kabar khusus perempuan, yang dikelola oleh [[Rohana Kudus]]. Pada tahun yang sama juga muncul surat kabar dua mingguan yang bernama ''[[Al-Munir (majalah)|al-Munir]]''.<ref>{{cite book|title=Sejarah Indonesia Modern 1200–2008|last=|first=|publisher=Penerbit Serambi|id=ISBN 978-979-024-115-2}}</ref> Berikutnya tahun 1914 muncul ''Sinar Soematra'', kemudian dikelola oleh [[Liem Koen Hian]] seorang tokoh nasionalis Tionghoa, yang menjadi redaksi tahun 1918-1921.<ref>{{cite book|last=Setyautama|first=S.|coauthors=Mihardja, S.|title=Tokoh-Tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia|year=2008|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|id=ISBN 979-9101-25-5}}</ref> Pada tahun yang sama, muncul ''Bintang Tionghoa'', ''Soeara Rakjat'', ''Warta Hindia'', ''Sri Soematra'', ''Soematra Tengah'', dan ''Oetoesan Melajoe''.<ref>{{cite book|last=Abdullah|first=Taufik|title=Schools and Politics: The Kaum Muda Movement in West Sumatra (1927-1933)|year=2009|publisher=Equinox Publishing|id=ISBN 602-8397-50-4}}</ref> Hingga saat ini Kota Padang masih menjadi kota penerbitan surat kabar, di antaranya yang cukup terkenal adalah ''[[Harian Haluan]]'' dan [[Harian Singgalang|Singgalang]]. Kedua surat kabar ini masih konsisten menyediakan rubrik dalam [[bahasa Minang]].<ref>{{cite book|title=Pesona Bahasa Nusantara Menjelang [[Abad ke-21]]|last=Pusat Penelitian dan Pengembangan Kemasyarakatan dan Kebudayaan|first=|year=1999|pages=46|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|id=ISBN 978-979-9023-34-6}}</ref>
 
Beberapa stasiun radio juga terdapat di kota ini, seperti RRI Padang,<ref>{{cite book|last=Lund-Johansen|first=Oluf|title=World Radio TV Handbook|year=1975|publisher=Billboard Publications}}</ref><ref>rripadang.co.id [http://rripadang.co.id/ RRI Padang].</ref> Radio Classy FM.<ref>http://www.classyfm.co.id [http://www.classyfm.co.id/ Radio Classy FM].</ref> Pronews 90 FM.<ref>http://www.pronewsfm.com [http://www.pronewsfm.com/page2.html PT Radio Swara Carolina].</ref> Radio Sushi 99.1 FM<ref>http://www.radiosushifm.com [http://radiosushifm.com/home/index.php?option=com_content&view=article&id=12&Itemid=8 PT. Radio Suara Singgalang Mahimbau.]</ref>. Stasiun radio ini memainkan peranan penting, terutama dalam kasus gempa bumi 30 September 2009. Di saat beberapa media komunikasi dan informasi tidak dapat diakses oleh masyarakat, stasiun radio ini dapat mengudara dan menyampaikan informasi dari pemerintah setempat kepada seluruh masyarakat, 30 menit setelah gempa bumi tersebut. Sedikit banyaknya stasiun radio mengurangi kepanikan yang timbul di masyarakat saat itu.<ref>http://www.jtic.org [http://www.jtic.org/index.php?option=com_phocadownload&view=category&download=1314%3A30-minutes-in-the-city-of-padang&id=11%3Aiba-pang-impormasyon-pinagkukunan-mga-pahayagan&Itemid=510&lang=tl 30 Minutes in the City of Padang].</ref>
 
[[TVRI Sumatera Barat]], stasiun televisi daerah milik pemerintah, berkedudukan di Kota Padang. Setelah bergulirnya otonomi daerah, TVRI Sumatera Barat yang pendanaannya dibebankan kepada APBD kota/kabupaten di Sumatera Barat sempat dipertanyakan oleh beberapa pemerintah kota dan kabupaten yang menuntut komitmen TVRI Sumatera Barat untuk memberikan kontribusi yang jelas kepada mereka.<ref>{{cite book|last=Sudibyo|first=Agus|title=Ekonomi Politik Media Penyiaran|year=2004|publisher=PT LKiS Pelangi Aksara|id=ISBN 979-3381-51-5}}</ref> Selain TVRI Sumatera Barat, juga terdapat beberapa stasiun TV swasta yang beroperasi di kota ini, diantaranya [[Padang TV]], [[iNews TV Padang]] (dahulu bernama Minang TV) dan [[NET. Padang]] (dahulu bernama Favorit TV).
Baris 556:
* {{Flag icon|Vietnam}} [[Vũng Tàu]], [[Vietnam]]<ref>{{cite web|url=http://www.antarasumbar.com/berita/padang/d/2/258943/padang-kerja-sama-dengan-kota-vung-tau.html|title=Padang Kerja Sama dengan Kota Vung Tau|date=2012-11-29|accessdate=2012-12-28|work=[[Antara]]}}</ref>
* {{Flag icon|Palestine}} [[Beit Lahia]], [[Palestina]]<ref>{{cite web|url=http://www.knrp.org/padang-sumbar-dan-beit-lahiya-gaza-kerjasama-kota-kembar|title=Padang Sumbar dan Beit Lahiya Gaza Kerjasama Kota Kembar|date=2012-10-28|accessdate=2012-12-28}}</ref>
* {{Flag icon|Australia}} [[Perth]], [[Australia]]<ref name="sumbar.antaranews.com">{{cite web|url=http://sumbar.antaranews.com/berita/157585/wako-kerjasama-padang-perth-dubai-saling-menguntungkan.html|title=Wako: Kerjasama Padang-Perth-Dubai Saling Menguntungkan|date=2015-09-15|accessdate=2015-12-27}}</ref>
* {{Flag icon|United Arab Emirates}} [[Dubai]], [[Uni Emirat Arab]]<ref>{{cite web|urlname=http://"sumbar.antaranews.com"/berita/157585/wako-kerjasama-padang-perth-dubai-saling-menguntungkan.html|title=Wako: Kerjasama Padang-Perth-Dubai Saling Menguntungkan|date=2015-09-15|accessdate=2015-12-27}}</ref>
 
== Rujukan ==