Pada tahun 2004 saat berlangsungnya World Buddhist Sangha Council di Myanmar, Ashin Kheminda menyadari kurangnya pemahaman and implementasi TripitakaTipitaka dalamdi perkembanganIndonesia Buddhismedan dioleh Indonesia.<refkarena name="bbcid" />itulah Diadia memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan mengabdikan diri untuk perkembangan Buddhisme melalui jalur pendidikan Buddhis yang mengacu kepada TripitakaTipitaka. .<ref name="bbcid" /> Keputusan tersebut dilanjutkan dengan bergabung ke Sangha Agung Indonesia yang mengusung konsep Buddhayana (non-sektarian).<ref name="mamit" />
==Pandangan terhadap Buddhayana==
Baris 39:
==Pandangan terhadap Kebangkitan Bhikkhuni Theravada==
Pada tanggal 21 Juni 2015, untuk pertama kalinya dilaksanakan PentabhisanPentahbisan Bhikkhuni Theravada di Maribaya, Lembang. Pada acara yang dihadiri Sangha dalam dan luar negeri tersebut, Ashin Kheminda menyampaikan dukungannya atas kebangkitan Sangha Bhikkhuni Theravada dengan argumen Vinaya Pitaka dan Kitab Komentar. Dia juga menekankan pentingnya pariyatti (menguasai Tripitaka dan Kitab Komentar) dan patipatti (melatih sila, samadhi dan panna) sebagai landasan menjadi anggota Sangha yang baik dan demi tegaknya Buddha Sasana <ref name="Blog1">Blog Habis Gelap Terbitlah Terang [http://ashinkheminda.weebly.com/welcome/upasampada-bhikkhuni-maribaya-21-juni-20151].</ref>