Suku Bawean: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-diantara +di antara , -Diantara +Di antara)
Kalikujan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 3:
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Model van een huis TMnr H-534a.jpg|thumb|right|200px|Rumah Bangsal Bawean ( sebelum tahun 1883)]]
[[File:Rumahlimasbawean.jpg|thumb|right|200px|Rumah Limas Bawean ( Sebelum tahun 1883)]]
'''Suku Bawean''' dimasukkan kedalam sub [[suku Jawa]] menurut sensus BPS tahun 2010.<ref>http://sp2010.bps.go.id/files/ebook/kewarganegaraan%20penduduk%20indonesia/index.html</ref> Masyarakat [[Melayu]] [[Malaka]] dan [[Malaysia]] lebih mengenal dengan sebutan [[Boyan]] daripada Bawean dan dalam pandangan mereka ''Boyan'' berarti sopir dan tukang kebun (''kephun'' dalam [[bahasa Bawean]]), karena profesi sebagian masyarakat asal Bawean adalah bekerja di kebun atau sebagai sopir. Orang-orang Bawean merupakan satu kelompok kecil dari masyarakat [[Melayu]] yang berasal dari [[Pulau Bawean]] yang terletak di [[Laut Jawa]] antara dua pulau besar yaitu Pulau [[Kalimantan]] di utara dan Pulau [[Jawa]] di selatan. Pulau Bawean terletak sekitar 80 [[mil]] ke arah utara [[Surabaya]], dan masuk kabupaten [[Gresik]].<ref>http://collectie.tropenmuseum.nl/default.aspx?idx=ALL&field=*&search=Bawean</ref> Pulau Bawean terdiri atas dua [[kecamatan]], yaitu kecamatan [[Sangkapura]] dan kecamatan [[Tambak]]. [[Diponggo]] adalah salah satu [[kelurahan]] dari 30 kelurahan di pulau Bawean yang bahasanya berbeda jauh dari desa-desa yang lain. Masyarakat Diponggo berbahasa [[semi]] [[Jawa]], hal mana merupakan warisan dari seorang [[ulama]] wanita yang pernah menetap di desa itu, yaitu [[waliyah]] [[Zainab]], yang masih keturunan [[Sunan]] [[Ampel]].
 
Sulit untuk menentukan waktu yang tepat kedatangan orang-orang Bawean ke [[Malaka]] karena tidak ada bukti dan dokumentasi sejarah mengenai kedatangan mereka.<ref>http://archive.is/20121229042855/baweantourism.wordpress.com/2012/01/16/bawean-archives/%23more-223</ref> Tidak ada catatan resmi mengenai kedatangan mereka di [[Malaka]]. Berbagai pendapat yang dikemukakan tidak bisa menunjukkan waktu yang tepat. Pendapat pertama mengatakan bahwa ada orang yang bernama Tok Ayar datang ke Malaka pada tahun 1819.<ref>http://infopedia.nl.sg/articles/SIP_1069_2007-06-20.html</ref> Pendapat yang kedua mengatakan bahwa orang Bawean datang pada tahun 1824<ref>http://www.microsite.nl.sg/PDFs/BiblioAsia/BIBA_0604Jan11.pdf</ref>, kira-kira semasa penjajahan [[Inggris]] di Malaka, dalam catatan Pemerintah Koloni Singapore pada tahun 1849 <ref>http://www.ghettosingapore.com/the-boyanese-in-singapore/</ref> terdapat 763 orang Bawean dan itu terus bertambah jumlahnya <ref>http://www.microsite.nl.sg/PDFs/BiblioAsia/BIBA_0604Jan11.pdf</ref>. Sedangkan dalam catatan Persatuan Bawean Malaysia pada tahun 1891 terdapat 3.161 orang Bawean yang tersebar di Kuala Lumpur, Johor Bharu, Melaka, Seremban dan Ipoh. Pendapat yang ketiga mengatakan orang Bawean sudah ada di Malaka sebelum tahun 1900 dan pada tahun itu sudah banyak orang Bawean di Malaka.
Baris 14:
Selain di negara [[Malaysia]] dan [[Singapura]] orang-orang Bawean juga bermigrasi ke [[Australia]] dan [[Vietnam]]<ref>http://m.jpnn.com/news.php?id=136297</ref><ref>http://www.indonesianconsulategeneral.vn/en/news_details.php?id=533</ref>. Mereka memasuki Australia sekitar tahun 1887<ref>http://www.bawean.net/2008/08/peran-orang-bawean-dalam-membina-islam_04.html</ref> melalui jalur Singapura dan menetap di pulau Christmas. sebagian besar di antara mereka menyebar di Australia Barat diperkirakan terdapat tidak kurang dari 500 keturunan orang Bawean termasuk dari perkawinan campur dengan keturunan orang melayu, Kokos, Jawa, India, Arab, Eropa, dan sebagainya. Sedangkan orang Bawean di Vietnam tersebar di Ho Chi Minh City kedatangan mereka di Vietnam diperkirakan sekitar tahun 1885.<ref>http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1997/04/30/0051.html</ref><ref>http://m.jpnn.com/news.php?id=136297</ref>
 
Di antaraketurunan mereka yang lahir di Singapura, Vietnam dan Pulau Krismas sudah tidak lagi bisa berbahasa Bawean, bahkan yang lahir di daratan Australia tidak bisa pula berbahasa Melayu, walau mereka mengerti. Orang-orang Bawean yang tinggal di negara tersebut kecuali yang tinggal di Vietnam masih menjalin hubungan dengan kerabatnya yang ada di Pulau Bawean.
 
== Budaya Merantau ==