The Da Vinci Code: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 23:
 
''The Da Vinci Code'' memicu ketertarikan populer dalam spekulasi terkait legenda [[Piala Suci]] (Cawan Suci) dan peranan Maria Magdalena dalam [[sejarah Kekristenan]]. Namun novel ini telah dikecam secara luas oleh banyak [[denominasi Kristen]] sebagai suatu serangan terhadap [[Gereja Katolik Roma]], dan secara konsisten dikritik karena [[Kritik terhadap The Da Vinci Code|berbagai ketidakakuratan ilmiah dan historis]]. Meski demikian novel ini menjadi salah satu [[Daftar buku terlaris|buku terlaris]]<ref>{{en}} Wyat, Edward (November 4, 2005). [http://www.nytimes.com/2005/11/04/books/04code.html "'Da Vinci Code' Losing Best-Seller Status"]. ''The New York Times''.</ref> di dunia dengan penjualan 80 juta kopi pada tahun 2009<ref>{{en}} {{cite news|url = http://www.mercurynews.com/celebrities/ci_12530761?nclick_check=1 | title= New novel from Dan Brown due this fall |newspaper= San Jose Mercury News |accessdate=2011-01-04}}</ref> dan telah diterjemahkan ke dalam 44 bahasa. Novel ini menggabungkan genre detektif, ''[[cerita seru|thriller]]'' dan [[fiksi konspirasi]], serta merupakan novel kedua Dan Brown yang menyertakan karakter Rober Langdon: yang pertama yaitu ''[[Angels & Demons]]'' (2000). Pada bulan November 2004 [[Random House]] menerbitkan suatu Edisi Khusus Bergambar dengan 160 ilustrasi. Pada tahun 2006, suatu [[The Da Vinci Code (film)|adaptasi dalam film]] dirilis oleh [[Columbia Pictures]] milik [[Sony]].
 
== Ringkasan plot ==
Jacques Saunière, kurator [[Museum Louvre]] dan Grand Master [[Biarawan Sion]], ditembak mati pada suatu malam di museum tersebut oleh seorang [[rahib]] Katolik [[albinisme|albino]] bernama Silas yang melakukannya atas nama seseorang yang hanya dikenalnya dengan sebutan Guru, yang mana berkeinginan untuk menemukan lokasi sebuah barang penting yang disebut "batu kunci" dalam rangka pencarian [[Piala Suci]] (Cawan Suci). Setelah jenazah Saunière ditemukan dengan pose ''[[Vitruvian Man]]'', polisi memanggil seorang profesor Harvard bernama [[Robert Langdon]] yang sedang berada di kota tersebut untuk urusan pekerjaan. Kapten Polisi Bezu Fache memberitahunya bahwa ia dipanggil untuk membantu polisi memecahkan kode rahasia yang ditinggalkan Saunière pada menit-menit terakhir menjelang kematiannya. Pesan tersebut berisi suatu [[bilangan Fibonacci|deret Fibonacci]] yang tidak beraturan. Langdon menjelaskan kepada Fache bahwa Saunière adalah seorang otoritas terkemuka dalam subjek karya seni dewi dan bahwa [[pentagram|pentakel]] yang digambar Saunière dengan darahnya sendiri merupakan suatu kiasan untuk sang dewi dan bukan "pemujaan setan" sebagaimana disampaikan oleh Fache.
 
Sophie Neveu, seorang [[kriptografi|kriptografer]] kepolisian, diam-diam menjelaskan kepada Langdon bahwa ia adalah cucu jauh Saunière, dan bahwa Fache berpikir Langdon adalah pembunuhnya karena pesan kakeknya menyebutkan "P.S. Cari Robert Langdon", yang mana telah dihapus oleh Fache sebelum kedatangan Langdon. Neveu merasa gelisah karena kenangan tentang keterlibatan kakeknya dalam suatu kelompok [[paganisme|pagan]] rahasia. Namun Neveu memahami bahwa kakeknya mengharapkan Langdon untuk menguraikan kode tersebut, yang mana temuannya dan Langdon mengarahkan mereka ke sebuah [[kotak simpanan]] di Bank Penyimpanan Zürich cabang Paris. Neveu dan Langdon meloloskan diri dari aparat kepolisian tersebut dan mengunjungi bank ini. Dalam kotak simpanan itu mereka menemukan batu kunci yang dicari: sebuah ''cryptex'' berupa silinder genggam dengan lima lempeng pemutar yang konsentris dan bertuliskan huruf-huruf. Ketika kelimanya disusun dengan benar maka perangkat tersebut akan terbuka. Saat ''cryptex'' ini dibuka paksa, sebuah botol cuka yang tertutup pecah dan melarutkan pesan di dalam ''cryptex'' yang tertulis pada [[papirus]]. Boks yang berisi ''cryptex'' memuat petunjuk-petunjuk tentang [[kata sandi]]nya.
 
Langdon dan Neveu membawa batu kunci tersebut ke rumah Sir Leight Teabing, seorang teman Langdon dan ahli dalam hal Piala Suci. Di sana Teabing menjelaskan bahwa Piala Suci bukanlah sebuah cawan tetapi sebuah makam yang berisi tulang-tulang [[Maria Magdalena]]. Mereka bertiga kemudian meninggalkan negara tersebut dengan pesawat pribadi Teabing, di mana mereka menyimpulkan bahwa kombinasi yang tepat dari huruf-huruf itu adalah "SOFIA", yakni [[nama pemberian]] Neveu. Setelah membuka ''cryptex'' tersebut, mereka menemukan sebuah ''cryptex'' yang lebih kecil di dalamnya, bersama dengan teka-teki lain yang akhirnya mengarahkan kelompok ini ke makam [[Isaac Newton]] di [[Westminster Abbey]].
 
Selama penerbangan menuju Britania, Neveu mengungkapkan sumber kerenggangan hubungannya dari sang kakek pada sepuluh tahun sebelumnya. Saat tiba di rumah secara tidak terduga dari universitas, Neveu secara sembunyi-sembunyi menyaksikan suatu ritual [[fertilitas|kesuburan]] musim semi yang diadakan di ruang bawah tanah rahasia di dalam rumah kakeknya. Dari tempat persembunyiannya, ia terkejut saat melihat kakeknya berhubungan seks dengan seorang wanita di bagian tengah ritual yang dihadiri oleh para pria dan wanita yang mengenakan topeng dan menyanyikan pujian kepada sang [[dewi]]. Ia melarikan diri dari rumah tersebut dan memutuskan hubungan dengan Saunière. Langdon menjelaskan bahwa apa yang ia saksikan adalah suatu upacara kuno yang dikenal dengan istilah ''[[Hieros gamos]]'' atau "perkawinan sakral".
 
Saat mereka tiba di Westminster Abbey, terungkap bahwa Teabing adalah Guru untuk siapa Silas bekerja. Teabing berharap dapat memanfaatkan Piala Suci, yang diyakininya berupa serangkaian dokumen yang menetapkan bahwa [[Yesus]] menikahi Maria Magdalena dan melahirkan keturunan, untuk menghancurkan [[Takhta Suci|Vatikan]]. Ia memaksa Langdon dengan todongan senjata untuk memecahkan sandi ''cryptex'' kedua, yang dipahami Langdon adalah "APPLE" ("APEL"). Langdon diam-diam membuka ''cryptex'' tersebut dan mengeluarkan isinya sebelum menghancurkannya di hadapan Teabing. Teabing ditangkap oleh Fache yang sekarang mengetahui bahwa Langdon tidak bersalah. [[Uskup]] Aringarosa, menyadari bahwa Silas telah dimanfaatkan untuk membunuh orang yang tidak bersalah, bergegas membantu polisi untuk menemukannya. Ketika polisi menemukan Silas bersembunyi di suatu Pusat [[Opus Dei]], ia mengasumsikan bahwa mereka berada di sana untuk membunuhnya, dan ia bergegas keluar, secara tidak sengaja menembak Uskup Aringarosa. Sang uskup dapat terselamatkan tetapi ia diberitahu bahwa Silas ditemukan tewas akibat luka tembakan.
 
Pesan terakhir di dalam batu kunci kedua mengarahkan Neveu dan Lagdon ke [[Kapel Rosslyn]], yang mana pemandunya ternyata adalah saudara Neveu yang telah lama hilang. Dahulu Neveu diberitahu bahwa saudaranya itu telah meninggal saat masih kecil dalam kecelakaan mobil yang juga menewaskan orang tuanya. Penjaga Kapel Rosslyn, yaitu Marie Chauvel Saint Clair, ternyata juga adalah nenek Neveu yang telah lama hilang. Sehingga terungkap bahwa Neveu adalah keturunan Yesus dan Maria Magdalena. Biarawan Sion selama ini menyembunyikan identitas Neveu untuk melindunginya dari kemungkinan adanya ancaman atas hidupnya.
 
Arti sebenarnya dari pesan terakhir itu adalah bahwa Piala Suci dikuburkan di bawah [[piramida]] kecil tepat di bawah piramida kaca terbalik ([[La Pyramide Inversée]]) Louvre. Di sana juga terdapat "Garis Mawar", implikasi dari "Rosslyn". Langdon memahami bagian terakhir teka-teki tersebut di halaman-halaman terakhir novel ini, tetapi tampaknya ia cenderung tidak ingin memberitahu siapa pun tentang hal tersebut. Ia menelusuri Garis Mawar sampai pada La Pyramide Inversée, di mana ia berlutut di depan [[sarkofagus]] tersembunyi Maria Magdalena, sebagaimana dahulu dilakukan oleh para [[ksatria Templar]].
 
== Karakter ==
Baris 115 ⟶ 130:
 
Karena Baigent dan Leigh menyajikan kesimpulan mereka sebagai penelitian sejarah, bukan sebagai fiksi, Hakim Peter Smith yang memimpin persidangan menganggap bahwa seorang novelis seharusnya bebas menggunakan ide-ide tersebut dalam suatu konteks fiksi, dan memutuskan untuk membatalkan gugatan Baigent dan Leigh. Smith juga menyembunyikan suatu kode rahasia dalam putusan tertulisnya, dalam bentuk huruf-huruf tercetak miring yang tampaknya acak, di mana sepertinya menguraikan suatu pesan. Smith mengisyaratkan bahwa ia akan mengkonfirmasi kode tersebut jika seseorang dapat memecahkannya.<ref name = TrialMSNBC>{{en}} {{cite web | url = http://www.msnbc.msn.com/id/12202180/| title= Judge rejects claims in ‘Da Vinci’ suit | work = MSNBC | publisher = MSN |date= April 7, 2006|accessdate=2009-02-03}}</ref> Baigent dan Leigh mengajukan banding ke [[Pengadilan Banding Inggris dan Wales]], tetapi tidak berhasil.<ref name=TrialWashPost/>
 
Pada bulan April 2006 Mikhail Anikin, seorang sejarawan seni dan ilmuwan Rusia yang bekerja sebagai peneliti senior di [[Museum Pertapaan]] di [[Sankt-Peterburg]], menyatakan niatnya untuk mengajukan terhadap Dan Brown dengan anggapan bahwa ia adalah orang yang menciptakan frasa yang digunakan sebagai judul novel ini dan salah satu gagasan terkait lukisan ''Mona Lisa'' yang digunakan dalam alur ceritanya. Anikin menafsirkan ''Mona Lisa'' sebagai suatu alegori Kristen yang terdiri dari dua citra, Yesus Kristus ditampilkan pada setengah kanan gambar dan Perawan Maria membentuk setengah kirinya. Menurut Anikin, ia mengungkapkan gagasan ini kepada sekelompok ahli dari Museum Houston dalam suatu pameran pada tahun 1988 oleh [[René Magritte]] di Museum Pertapaan; dan ketika salah seorang dari mereka meminta izin untuk menyebarkannya ke seorang teman, Anikin mengabulkan permohonan tersebut dengan syarat bahwa namanya harus disebutkan di dalam buku apa pun yang menggunakan penafsirannya itu. Anikin akhirnya melakukan kompilasi penelitiannya ke dalam ''Leonardo da Vinci or Theology on Canvas'', sebuah buku yang diterbitkan pada tahun 2000, tetapi ''The Da Vinci Code'' yang diterbitkan tiga tahun kemudian tidak menyebutkan nama Anikin dan sebaliknya menyatakan bahwa gagasan tersebut merupakan suatu "opini terkemuka dari sejumlah ilmuwan".<ref>{{en}} Page, Jeremy. "Now Russian sues Brown over his Da Vinski Code", ''[[The Sunday Times]]'', April 12, 2006</ref><ref>{{en}} {{Citation | last = Grachev | first = Guerman | url = http://english.pravda.ru/society/stories/13-04-2006/79125-danbrown-0/ | title = Russian scientist to sue best-selling author Dan Brown over 'Da Vinci Code' plagiarism | date = 13 April 2006 | newspaper = Pravda | place = [[Russia|RU]]}}.</ref>
 
== Parodi ==