Irfan Hielmy: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Syusuf2016 (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
Syusuf2016 (bicara | kontrib) k merapikan penulisan saja. mks |
||
Baris 5:
|caption =
|birth_date = {{birth date|1933|12|25}}
|birth_place = {{negara|Belanda}} [[Cijeungjing]], [[Ciamis]],
|death_date = {{death date and age|2010|05|18|1933|12|25}}
|death_place = {{negara|indonesia}} [[Bandung]]
|other_names =
|spouse =
|children = Dr. K.H. [[Fadlil Munawwar Manshur]],MS <br /> Dra. Hj.
|known_for =
|Parents = K.H.
|occupation = Pengasuh Pesantren Darussalam [[Ciamis]] <br /> Ketua [[MUI]] [[Kabupaten]] [[Ciamis]] <br /> Anggota [[DPRD]] [[Kabupaten]] [[Ciamis]] (1967-1972) <br /> Anggota [[MPR RI]] (1997-1999)
|nationality = [[Indonesia]]
Baris 18:
}}
'''K.H. Irfan Hielmy''' rahimahullah lahir di [[Ciamis]], [[Jawa Barat]], [[25 Desember]] [[1933]] meninggal dunia, [[18 Mei]] [[2010]]) adalah seorang ulama besar di [[Jawa Barat]] Pengasuh
== Kelahiran ==
K.H. Irfan Hielmy bin K.H.
== Pendidikan ==
KH Irfan Hielmy rahimahullah sejak muda menuntut ilmu di berbagai Pesantren, kemudian mendirikan Pesantren bersama ayahanda dia, K.H.
== Riwayat pekerjaan/jabatan (non/semi/struktural) ==
* Guru PGA [[Muhammadiyah]] (1953 - 1954);
* Guru SMP PUI
* Penilik MI se-Kabupaten [[Ciamis]] (1960-an)
* kepala sekolah SD PUI Dewasari (1957-1964);
Baris 62:
Ihwal kebersahajaan dan kesederhanaan Darussalam ternyata sama tuanya dengan sejarah pesantren ini. Nun di paruh 1929, 84 tahun silam, K.H. Ahmad Fadlil (wafat th. 1950), ayahanda [[K.H. Irfan Hielmy]] (wafat tahun 2010), memulai kisah kebersahajaan dengan sebuah masjid dan sebuah bilik sebagai asrama. Santri yang pertama kali mondok adalah pemuda-pemuda setempat yang tidak hanya diajari ilmu-ilmu agama, akan tetapi diajak mengolah sawah, bercocok tanam dan diberi contoh bagaimana memelihara bilik dan memakmurkan masjid. Pesantren Tjidewa, sebutan untuk komunitas baru itu, dengan cepat mendapat simpati serta dukungan dari masyarakat sekitar dan lebih banyak lagi santri yang mondok.
Adalah suami-istri Mas
Menjelang proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, di Pesantren Cidewa sudah mondok 400 orang santri yang mengaji ilmu [[tafsir]], ilmu [[hadits]], sejarah dan perbandingan [[madzhab]], di samping kitab-kitab
Keputusan K.H. Ahmad Fadlil dengan hanya menerima santri putra tidak terlepas dari kondisi saat itu yang tidak bisa terlepas dari kontelasi keamanan akibat penjajahan Belanda. Akan tetapi karena didorong oleh keinginan untuk melepaskan diri dari cengkraman penjajah dan ditambah dengan meluapnya semangat santri untuk menghalau Belanda, K.H. Ahmad Fadlil juga mengajarkan strategi berdiplomasi mengatasi tekanan penjajah. Apalagi dengan kemampuannya berbahasa Belanda yang didapat dari kakeknya sejak di Sekolah Rakyat (Vervolg School)- dengan mudah bisa menyerap berbagai informasi yang kelak berguna sebagai modal berdiplomasi.
Lebih dari itu, penguasaan terhadap teks berbahasa Arab telah tampak sejak Ahmad Fadlil muda berhasil menghapalkan kitab-kitab seperti Jauharul Maknun, 'Uqudul Juman, Talkhisul Miftah dan syair-syair nya. Bahkan, pada usia 31 tahun ia telah berhasil menerjemahkan
Melalui sejarah yang panjang (berdiri tahun 1929 oleh K.H. Ahmad Fadlil), kini Pondok Pesantren Darussalam telah berkembang dan mencapai kemajuan yang sangat menggembirakan. Pondok Pesantren yang pada awal berdirinya hanya memiliki sebuah rumah tempat tinggal Kiayi, sebuah masjid dan sebuah asrama (pondok) yang sederhana, kini telah memiliki fasilitas bangunan yang relatif lengkap dan beberapa di antaranya cukup megah.
Baris 78:
Lembaga pendidikan formal yang pertama didirikan adalah Raudlatul Athfal (Taman Kanak-kanak) pada tahun 1967, kemudian pada tahun 1968 berdiri Madrasah Ibtidaiyah/MI (setingkat SD), lalu Madrasah Tsanawiyah Darussalam/MTsD (setingkat SMP) pada tahun 1968. kemudian berdiri [[Madrasah Aliyah Negeri Darussalam]] (setingkat SMA) pada tahun 1969. Selanjutnya didirikan SMA Plus Darussalam yang merupakan lembaga pendidikan swasta pada tahun 2003. Sedangkan Pendidikan Tinggi (PT) di Pondok Pesantren Darussalam adalah berbentuk Institut yang didirikan pada tahun 1970, dengan nama [[Institut Agama Islam Darussalam Ciamis]] (IAID) yaitu Perguruan Tinggi Agama Islam yang menggabungkan pendidikan akademik dengan pendidikan kepesantrenan, yaitu Pondok Pesantren Darussalam. Disamping itu, pada tahun 1995 diselenggarakan pula Ma'had 'Aly, yaitu pendidikan tinggi Pesantren Darussalam. Mahasantri Ma'had 'Aly ini terdiri dari lulusan Madrasah Aliyah dan para mahasiswa Institut Agama Islam Darussalam dari berbagai fakultas yang memenuhi persyaratan, di antaranya telah mampu membaca kitab-kitab kuning.<ref>http://www.darussalamciamis.or.id/post/read/3/sejarah.html</ref>
Kini sudah ribuan alumni yang tersebar di berbagai penjuru [[nusantara]] dan berkiprah dalam berbagai bidang kehidupan dengan tidak melupaka pesan-pesan dia rahimahullah. Satu di antara tokoh muda alumni [[Pondok Pesantren Darussalam]] [[Ciamis]] di bidang pendidikan
== Meninggal ==
K.H. Irfan Hielmy rahimahullah, Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam [[Ciamis]] [[Jawa Barat]] [[Indonesia]], wafat, Selasa, 04 Jumaadil Awwal 1431 Hijriyah/ 18 Mei 2010, pukul 06:00 WIB.<ref>http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2010/05/18/113783/kh-irfan-hielmy-pengasuh-pontren-darussalam-meninggal</ref> di kediaman putra ketiganya K.H. Dr.
== K.H. Irfan Hielmy dalam Pandangan Tokoh ==
Prof. Dr. H. [[Endang Soetari Ad]], M.Si,Rektor IAIN Sunan Gunung Djati periode (1995-2003) yang lahir di [[Ciamis]], 11 Agustus 1945 menyatakan, bahwa K.H. Irfan Hielmy rahimahullah adalah ulama teladan yang menjadi panutan dan pigur keilmuan dan keluhuran akhlak, ‘Ulama yang menjadi pewaris nilai-nilai kejuangan Rasulullah SAW. Kami dari jajaran Wargi Galuh Puseur, baik rengrengan Pangaping, Pakar, dan Pangurus, sering mendapat nasihat dia untuk turut memikirkan pengembangan [[Tatar]] [[Galuh]], untuk menuju
== Referensi ==
|