Raden Abdul Jalil: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 38:
Sesampainya di sana, terjadi perdebatan dan adu ilmu antara kelima wali tersebut dengan Siti Jenar. Menurut Siti Jenar, kelima wali tersebut tidak usah repot-repot ingin membunuh Siti Jenar. Karena beliau dapat meminum ''tirtamarta'' (air kehidupan) sendiri. Ia dapat menjelang kehidupan yang hakiki jika memang ia dan budinya menghendaki.{{fact}}
 
Tak lama, terbujurlah jenazah Siti Jenar di hadapan kelima wali. Ketika hal ini diketahui oleh para murid-muridnya, serentak keempat muridnya yang benar-benar pandai yaitu [[Ki Bisono]], [[Ki Donoboyo]], [[Ki Chantulo]] dan [[Ki Pringgoboyo]] pun mengakhiri "kematian"-nya dengan cara yang misterius seperti yang dilakukan oleh gurunya di hadapan para wali.{{fact}}
 
== Kisah pada saat pasca kematian ==