Tanjung Pura, Langkat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k top: perbaikan isi templat
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k tidy up, replaced: kokoh → kukuh, removed stub tag
Baris 15:
'''Tanjung Pura''' adalah sebuah [[Kecamatan]] di [[Kabupaten Langkat]], [[Sumatera Utara]].
 
Berlokasi sekitar 60  km dari Kota [[Medan]]. Tanjung Pura merupakan salah satu titik yang dilewati oleh [[Jalan Raya Lintas Sumatera]] menuju Provinsi Aceh, merupakan sebuah kota kecil yang juga merupakan kota penuh kenangan bagi sebagian orang yang pernah tinggal di sana, selain terkenal sebagai kota pendidikan, sejak zaman dahulu Tanjung Pura juga dikenal sebagai kota budaya. Kesemuanya itu terbukti dengan adanya pahlawan nasional republik Indonesia, seorang Pujangga besar, dari tanah melayu dengan sastranya yang memaknai arti cinta dan ketuhanan. Bermula dari tanah bertuah ini lah ia mulai mengukir bait-bait goresan pena emasnya, Dialah Pahlawan kita yang dikenal dengan nama Tengku [[Amir Hamzah]]. Tengku [[Amir Hamzah]] merupakan penyair handal nan sederhana yang kinipun telah dimakamkan Di Kompleks Pemakaman Umum [[Masjid Azizi]] Tanjung Pura.
 
Budayawan Melayu asal Langkat Zaenal AK mengatakan karya sastra penyair asal Langkat, Tengku [[Amir Hamzah]] lebih dikenal dan dihargai puisi-puisinya di Malaysia dibanding di tanah kelahirannya sendiri.
Baris 27:
Tanjung Pura merupakan pusat kerajaan lama Kesultanan Langkat, yang kini hanya meninggalkan bangunan sejarah yang tersisa, dilingkupi budaya Melayu pesisir, ditanah yang juga memiliki kekayaan alamnya yang melimpah, dapat terlihat dari banyaknya tetumbuhan kelapa sawit menghiasi di sepanjang perjalanan dari kota Medan menuju kota ini.
 
Tanjung Pura adalah pusat kerajaan lama, diarealnya fasilitas penunjang kelangsungan kota (walaupun kota ini termasuk kota yang miskin)disana berdiri kokohkukuh sebuah bangunan Masjid Termegah yaitu [[Masjid Azizi]] yang merupakan simbol kejayaan serta kekayaan yang dahulu pernah dimilikinya pada masa silam, terdapat pula Lembaga Permasyarakatan (LP), Rumah Sakit Umum dan Kantor Pos yang merupakan sisa-sisa masa pemerintahan kolonial Belanda, serta bersemanyam pula Makam Syeikh Rokan, maha guru dari Tariqah Nasbandiah didesa Besilam (diambli dari kata Babussalam). Dalam perayaan tahunannya, [[Masjid Azizi]] dihadiri oleh ribuan jamaah dari seluruh pelosok negeri di dunia yang sengaja jauh-jauh datang untuk memperingati haul Tariqah Nasbandiah.
 
Penduduk Tanjungpura kebanyakan datang dari Siak, Kedah, Selangor, Petani dan dari beberapa daerah di tanah Malaysia, Sehingga lingkungan tradisi budaya melayu Malaysia masih berhubungan sangat kental dengan kota ini, meskipun kini telah banyak sekali perbedaan adat budaya nya.
Baris 38:
 
Tokoh Melayu dan Nasional di antaranya: Prof. Dr. Ir. H. Djohar Arifin Husin Ketua PSSI, Guru besar Pertanian UISU, Staf Ahli Menpora, Anggota Ahli Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) dan Alm. Prof. Ing. H. Muhammad Immaduddin Abdurrahim, PhD, MSc pendiri ICMI, Bank Muamalat, Guru Besar Teknik Elektro ITB, Pengajar Ilmu Tauhid, Penasihat Presiden B.J. Habibie dan mendapat gelar Pahlawan Nasional..
 
 
Artikel ini disusun oleh Khairul Fata (http://family-pata.blogspot.com)
Baris 45 ⟶ 44:
{{Commonscat|Tanjung Pura, Langkat}}
{{Kabupaten Langkat}}
 
{{kecamatan-stub}}