Tahuri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k tidy up, replaced: dimana → di mana, removed stub tag, added orphan tag
Baris 1:
{{Orphan|date=April 2016}}
 
'''Tahuri''' adalah terompet yang dikenal oleh masyarakat [[Maluku]] yang tinggal di pesisir pantai memiliki peralatan musik yang unik; sebuah [[kerang]] yang jika ditiup bunyinya akan terdengar nyaring. Semakin kecil ukuran kerangnya, semakin nyaring bunyinya dan semakin besar kerangnya bunyinya pun semakin rendah.<ref>http://www.anakpintar.web.id/2011/10/alat-komunikasi-tahuri.html</ref>
 
Baris 6 ⟶ 8:
Ide awal pembuatan Tahuri sebagai alat musik tradisional ini mulai dimunculkan lewat gagasan seorang wakil Gubernur Daerah Tingkat I provinsi Maluku. Letkol G. Latumahina . Profesi yang dimilikinya bukan hanya seorang militer, ia juga seorang pamong praja yang baik yang memiliki talenta sebagai seorang budayawan di daerah ini.
 
Menurut Dominggus Paulus Horhorouw yang lahir pada 18 Desember 1913 di desa Hutumuri [[Ambon]], pimpinan Orkes Suling desa, pada sekitar tahun 1962 ia dipanggil menghadap wakil Gubernur Maluku di kediamannya di kota Ambon.
 
Saat bertemu dengan Dominggus Paulus Horhorouw, ia menceritakan tentang tahuri. Menurut G. Latumahina, tahuri merupakan suatu alat yang memiliki nilai budaya yang sangat tinggi dan mampu mengangkat nama negeri, terkhususnya Maluku. Dominggus yang mendengarkan hal itu, menceritakan pula keinginannya yang selama ini dia pendam yaitu dia ingin agar tahuri tidak hanya dikenal hanya itu-itu saja, melainkan dengan fungsi baru yaitu sebagai alat musik.
 
Ternyata benar mereka memiliki keinginan yang sama untuk membentuk jati diri Maluku, dengan alat musik yang endemik ini. Beberapa waktu berlalu rencana untuk menambah nilai seni pada kulit bia/ kerang ini belum terealisasikan, tapi Dominggus terus mencari tahu bagaimana cara membuat kulit bia ini hingga menjadi alat musik yang dapat melantunkan harmonisasi nada yang merdu.
 
Ketika G. Latumahina dilantik menjadi wakil gubernur pada saat itu, ia pun memberi material dan doa, memang semuanya sudah berjalan lancar. Tapi sumber daya dari kulit kerang sangatlah minim. Akhirnya, ia menegaskan sekali lagi baginya. Dominggus untuk tidak berputus asa. Ia meminta beberapa orang yang mampu melubangi kulit bia. Dengan pergi ke [[Saumlaki]], [[Dobo]], [[Kepulauan Aru]] dan [[Banda]] untuk mecari, dan ternyata hasil pengumpulan kulit bia/ kerang ini sangat-sangat memuaskan. Kulit kerang yang dikumpulkan jauh melaumpaui harapan. Dengan adanya kulit kerang yang memiliki nama latin Syrinx aruanus, nama daerah Kulit Bia Terompet dan nama latin Cypraecassis rufa, Casis cornutanama nama daerah Kulit Bia kepala Kambing ini menumbuhkan kreatifitas anak-anak Maluku di bidang seni musik dalam hal membuat sebuah alat musik. Kreatifitas bukan hanya didorong dari bahan yang diterima, namun sangat bergantung pada keinginan serta harapan yang timbul dalam membentuk alat musik yang begitu sederhana ini.<ref name=makalah> http://yleinussa.mhs.uksw.edu/2012/11/makalah-tentang-musik-tradisional-musik.html</ref>
 
== Pembuatan ==
Bila dilihat keistimewaan yang paling dominan dari tahuri adalah bahan dasar pembuatannya sendiri, 100% berasal dari alam. Kulit kerang yang dipakai dalam pembuatan tahuri berasal dari Saumlaku, Dobo, Kepulauan Aru dan Banda. Musik Tahuri dibuat atau diciptakan memiliki tujuan yang sangat penting. <ref name="makalah>http:"//yleinussa.mhs.uksw.edu/2012/11/makalah-tentang-musik-tradisional-musik.html</ref>
Untuk membuat tahuri, kerang dicuci hingga bersih. Setelah itu, kerang dilubangi dengan bor.
 
Untuk mendapatkan [[nada]] tertentu, tergantung dari besar kecilnya lubang yang dibuat dan besar kecilnya kerang yang digunakan.
Kerang kecil akan menghasilkan nada tinggi atau nyaring. Sementara kerang besar akan menghasilkan nada rendah. <ref>http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Potret-Negeriku/Warisan-Nusantara/Tahuri-Terompet-Unik</ref>
 
== Pemakaian ==
=== Alat komunikasi ===
Tahuri berfungsi sebagai alat komunikasi antara [[raja]] dan [[masyarakat]], antara Raja dengan staf-staf negeri. Dengan adanya tahuri maka [[komunikasi]] di antara masyarakat desa akan terjalin dengan baik. Salah satu contohnya dapat dilihat dalam pemberitahuan / pengumuman yang diberikan oleh pesuruh desa. Pesuruh desa merupakan salah satu staf negeri yang berperan sebagai pesuruh dalam memberitahukan hal-hal penting berupa pemberitahuan, terlebih dahulu meniup tahuri. Seperti yang telah dikatakan, tehuri memiliki fungsi sebgai alat yang bisa memberitahukan suatu keadaan seperti [[perang]], titah Raja dan sebagainya. Pada zaman dahulu hampir seluruh tata cara adat memakai tahuri sebagai pembukaan atau penutup. Hal ini masih dikembangkan sampai sekarang, dimanadi mana masih terlihat beberapa tata cara adat yang masih menggunakan tahuri sebagai pembukaan atau penutupan suatu tata cara adat.<ref name=makalah/>
 
== Pengembangan ==
Baris 46 ⟶ 48:
[[Kategori:Alat musik Maluku]]
[[Kategori:Seni di Indonesia]]
 
 
{{musik-stub}}