Metode linear kongruen: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Rachmat04 memindahkan halaman Metode Linear Congruent Method (LCM) ke Metode Linear Kongruen |
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k tidy up, replaced: Dimana → Di mana (2), added orphan, uncategorised tags |
||
Baris 1:
{{Orphan|date=April 2016}}
Linear Congruent Method (LCM) merupakan metode pembangkit [[bilangan]] acak yang banyak digunakan dalam program [[komputer]]. LCM memanfaatkan model linier untuk membangkitkan bilangan acak yang didefinisikan dengan :<br />▼
▲Linear Congruent Method (LCM) merupakan metode pembangkit [[bilangan]] acak yang banyak digunakan dalam program [[komputer]]. LCM memanfaatkan model linier untuk membangkitkan bilangan acak yang didefinisikan dengan :
[[File:Rumus lcm umum.jpg]]<br />▼
Di mana :
* xn = adalah bil. acak ke n
* a dan c adalah konstanta LCM
* m adalah batas maksimum bilangan acak
Ketentuan-ketentuan pemilihan setiap [[parameter]] pada persamaan di atas adalah sebagai berikut<ref>Dian Sekarsari [http://www.pelita-informatika.com/berkas/jurnal/25.%20Dian%20Sekar%20SAri.pdf''IMPLEMENTASI METODE LCM (LINEAR CONGRUENT METHOD)PADA PERMAINAN LUDO''] diakses tanggal 1 April,2016
a. m = modulus, 0 < m<br />
b. a = multiplier (pengganda), 0 < a < m <br />
Baris 16 ⟶ 18:
f. a – 1 dapat dibagi oleh faktor prima dari m <br />
g. a – 1 merupakan kelipatan 4 jika m juga kelipatan 4 <br />
h. a harus sangat besar
Ciri khas dari LCM adalah terjadi pengulangan pada periode waktu tertentu atau setelah sekian kali pembangkitan, hal ini adalah salah satu sifat dari metode ini, dan pseudo random generator pada umumnya. Penentuan [[konstanta]] LCM (a, c dan m) sangat menentukan baik tidaknya [[bilangan]] acak yang diperoleh dalam arti memperoleh bilangan acak yang seakan-akan tidak terjadi pengulangan.<ref>Mesran Blog [http://mesran.blogspot.co.id/2013/06/metode-lcm-linear-congruent-method.html ''Metode LCM''] diakses tanggal 31 maret, 2016
jumlah soal yang telah disimpan pada [[database]] sebanyak 50 soal
# x(1) = ( 11 (1) + 7 ) mod 50 = 18
# x(2) = ( 11 (18) + 7 ) mod 50 = 5
Baris 41 ⟶ 43:
# x(19) = ( 11 (17) + 7 ) mod 50 = 44
# x(20) = ( 11 (44) + 7) mod 50 = 42
Maka, bilangan acak yang dibangkitkan adalah : 18, 5, 12, 39, 36, 3, 40, 47, 24, 21, 38, 25, 32, 9, 6, 23, 10, 17, 44, 42.
Berdasarkan perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pemilihan nilai konstanta pada a, c dan m telah sesuai dan tidak terjadi perulangan dalam menampilkan soal pada saat melakukan ujian. Untuk nilai Xn atau nilai awal akan selalu berubah sesuai dengan jumlah berapa kali pengguna menjawab soal. Jika saat melakukan ujian pertama kali maka nilai Xn = 1, namun jika dia melakukan ujian yang kedua kalinya nilai Xn = 1 + 1
Jumlah soal yang tersedia di dalam [[database]] atau jumlah nilai m adalah 50, sehingga hasil bilangan acak/nomor soal yang dihasilkan merupakan rentang dari angka 0-49. Pada nomor soal tidak terdapat nomor soal 0 sehingga apabila terdapat angkat 0 dalam salah satu nomor soal yang dihasilkan maka akan diganti menjadi angka 50.<ref>Wardani [http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edukom/article/view/7856/5425''IMPLEMENTASI LINIER CONGRUENT METHOD UNTUK PENGACAKAN SOAL UJIAN PADA APLIKASI BELAJAR HIRAGANA''] diakses tanggal 31 maret, 2016
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Uncategorized|date=April 2016}}
|