Bandeng: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k Robot: Perubahan kosmetika |
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k tidy up |
||
Baris 14:
}}
Ikan '''bandeng''' (''Chanos chanos'') adalah [[ikan]] pangan populer di [[Asia Tenggara]]. Ikan ini merupakan satu-satunya spesies yang masih ada dalam [[familia|suku]] '''Chanidae''' (bersama enam [[genus]] tambahan dilaporkan pernah ada namun sudah punah)<ref name=Grandea>
Mereka hidup di [[Samudera Hindia]] dan [[Samudera Pasifik]] dan cenderung berkawanan di sekitar [[pesisir]] dan [[pulau]]-pulau dengan [[terumbu koral]]. Ikan yang muda dan baru menetas hidup di laut selama 2–3 minggu, lalu berpindah ke [[rawa-rawa]] [[bakau]] ber[[air payau]], dan kadangkala [[danau|danau-danau]] berair asin. Bandeng baru kembali ke laut kalau sudah dewasa dan bisa berkembang biak.
Ikan muda disebut '''nener''' ([[IPA : nənər]] ) dikumpulkan orang dari sungai-sungai dan dibesarkan di [[tambak|tambak-tambak]]. Di sana mereka bisa diberi makanan apa saja dan tumbuh dengan cepat. Setelah cukup besar (biasanya sekitar
== Pemanfaatan ==
Baris 29:
;Bau lumpur
Bau lumpur pada bandeng banyak dialami pada bandeng yang diambil dari [[tambak]]. Bandeng yang dipelihara di [[karamba]] jarang yang berbau. Penyebab gejala bau lumpur adalah beberapa [[Cyanobacteria]], terutama dari genus ''[[Oscillatoria]]'', ''[[Symloca]]'', dan ''[[Lyngbia]]'', yang menghasilkan [[geosmin]]<ref name=erungan>
Bau lumpur dapat diatasi paling tidak dengan dua cara. Cara pertama adalah dengan memelihara ikan selama 7—14 hari dalam air mengalir bebas biosmin sebelum dijual<ref name=erungan/>. Cara kedua adalah dengan perlakuan pemberian asam tertentu<ref name=erungan/>.
|