Barry Williem: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k tidy up, replaced: dimana → di mana, removed stub tag
Baris 28:
Selama bergelut dengan ''stand up comedy'', Barry beberapa kali telah mengikuti lomba di seputaran [[Jabodetabek]] dan beberapa kali berhasil menjadi juara. Salah satunya menjadi juara Stand Up Comedy Antar Kampus yang diadakan [[Metro TV]] di [[Universitas Trisakti]], [[Jakarta]] pada tahun [[2012]]. Lalu pada tahun yang sama Barry menjadi salah satu finalis Street Comedy II yang diadakan [[Stand Up Indo]] di [[Depok]], dan berkompetisi dengan para komika berpengalaman yang nantinya juga terkenal seperti [[Fico Fachriza]], [[Pras Teguh]], [[Heri Horeh]], dan [[Bintang Timur]] yang merupakan teman sekomunitasnya<ref>[http://beritagar.com/p/standup-comedy-untuk-mengusir-galau Barry Williem: Stand Up Comedy Untuk Mengusir Galau]</ref>. Barry juga dipercaya oleh [[Ernest Prakasa]] menjadi komika pembuka ''tour''-nya yang bertajuk ''Merem Melek Tour'' bersama tiga komika keturunan [[Tionghoa-Indonesia]] lainnya yaitu Dwika Putra, Alonki, dan [[Liant Lin]] yang tergabung dalam grup ''The Oriental Bandits'' pada tahun [[2013]]<ref>[http://sosbud.kompasiana.com/2013/05/26/ernest-prakasa-stand-up-comedy-ketika-korban-tertawakan-diskriminasi-559164.html Kompasiana: Ernest Prakasa Stand Up Comedy, Ketika Korban Tertawakan Diskriminasi]</ref>.
 
Seperti komika keturunan [[Tionghoa-Indonesia]] pada umumnya, Barry mengangkat materi mengenai keresahannya sebagai kaum minoritas. Namun berbeda dengan komika lainnya, Barry mengangkat sisi lain keresahannya yang ternyata berbeda dari keturunan [[Tionghoa-Indonesia]] pada umumnya. Seperti misalnya bagi orang pribumi mereka yang berasal dari keturunan tersebut rata-rata kaya, punya usaha, kuliah di kampus terkenal, dan sukses di beberapa bidang. Hal ini berbeda dengan Barry yang berasal dari keluarga sederhana, kuliah di kampus swasta, anak motor dimanadi mana tidak banyak keturunannya yang ikut komunitas tersebut, dan tidak banyak merasakan suksesnya sebagai keturunan [[Tionghoa-Indonesia]]. Barry mengemasnya menjadi sebuah materi komedi yang tetap mengundang tawa namun juga syarat akan pesan moral bahwa tidak semua keturunan Tionghoa-Indonesia itu lebih baik dari pribumi, bahwa mereka sebenarnya juga ada yang sederajat selayaknya orang biasa<ref>[http://suc.metrotvnews.com/article/kolom/39 Jekibarr: Cina Gak Punya Toko]</ref>.
 
Tahun [[2015]], Barry mengikuti audisi [[Stand Up Comedy Indonesia]] [[Kompas TV]] season 5 (SUCI 5) di [[Bandung]]. Barry datang jauh-jauh dari [[Bekasi]] ke [[Bandung]] dengan sepeda motornya untuk mengikuti audisi. Barry yang sejak awal SUCI menjadi penonton setia secara langsung, mencoba peruntungannya dan berhasil melaju ke babak ''Pre Show'' bahkan menjadi satu dari 16 finalis yang berhasil maju ke Babak Show. Barry tetap konsisten membawakan materi komedinya mengenai keresahannya sebagai minoritas dan anak motor. Barry menjadi satu kontestan yang dilabeli "kuda hitam" karena secara mengejutkan terus bertahan hingga pada akhirnya di Show ke 12 (Babak 7 besar SUCI 5), Barry harus ''close mic'' karena masalah durasi saat penampilannya.
Baris 48:
 
{{Komika alumni Kompas TV}}
 
{{pelawak tunggal-stub}}
 
[[Kategori:Pelawak Indonesia]]