Geosentrisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Penganut geosentrisme agamawi dan kontemporari: minor cosmetic change |
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k cosmetic changes, replaced: dimana → di mana (2), nomer → nomor, konsekwensi → konsekuensi, analisa → analisis |
||
Baris 26:
-->
== Model Ptolemaik ==
Meskipun prinsip dasar geosentrisme Yunani sudah tersusun pada zaman [[Aristoteles]], detail sistem ini belum menjadi standar. '''Sistem Ptolemaik''', yang diutarakan oleh
Ptolemy berpendapat bahwa bumi adalah pusat alam semesta berdasarkan pengamatan sederhana yaitu setengah jumlah bintang-bintang terletak di atas horizon dan setengahnya di bawah horizon pada waktu manapun (bintang-bintang pada bulatan orbitnya), dan anggapan bahwa bintang–bintang semuanya terletak pada suatu jarak tertentu dari pusat semesta. Jika bumi terletak cukup jauh dari pusat semesta, maka pembagian bintang-bintang yang tampak dan tidak tampak tidaklah akan sama. l.{{refn|group=n|Argumen ini ditulis pada iBuku I, Bab 5, ''Almagest''.<ref>{{harvnb|Crowe|1990|pp=60–2}}</ref>}}
Baris 79:
[[File:Phases-of-Venus.svg|thumb|Fase-fase planet Venus]]
Pada bulan Desember 1610, [[Galileo Galilei]] menggunakan teleskopnya untuk mengamati semua fase planet [[Venus]], sebagaimana fase-fase Bulan. Ia berpikir bahwa pengamatan ini tidak kompatibel dengan sistem Ptolemaik, tetapi merupakan
Ptolemaeus menempatkan [[deferent]] dan [[epicycle]] Venus seluruhnya di dalam bulatan Matahari (antara Matahari dan Merkurius), tetapi ini hanya sekadar penempatan; dapat saja tempat Venus dan Merkurius ditukar, selama mereka selalu berada pada satu garis yang menghubungkan Bumi ke Matahari, seperti penempatan pusat epicycle Venus dekat dengan Matahari. Dalam kasus ini, jika Matahari menjadi sumber semua cahaya, di bawah sistem Ptolemaik:
Baris 91:
== Gravitasi ==
[[Johannes Kepler]],setelah
<!--
In 1687, [[Isaac Newton]] devised his [[law of universal gravitation]], which introduced gravitation as the force that both kept the Earth and planets moving through the heavens and also kept the air from flying away, allowing scientists to quickly construct a plausible heliocentric model for the solar system. In his ''[[Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica|Principia]]'', Newton explained his system of how gravity, previously considered to be an occult force, conducted the movements of celestial bodies, and kept our solar system in its working order. His descriptions of centripetal force<ref name= "Densmore2004">{{cite book |title= Selections from Newton's Principia |editor-first= Dana |editor-last= Densmore |publisher= Green Lion Press |year= 2004 |page= 12}}</ref> were a breakthrough in scientific thought which used the newly developed [[differential calculus]], and finally replaced the previous schools of scientific thought, i.e. those of Aristotle and Ptolemy. However, the process was gradual.
Baris 132:
-->
=== Yudaisme Ortodoks ===
Sejumlah pemimpin [[Yudaisme Ortodoks]], terutama [[Lubavitcher Rebbe]], mempertahankan model geosentrik alam semesta berdasarkan ayat-ayat [[Alkitab]] dan penafsiran [[Maimonides]] sehingga ia mengajarkan bahwa bumi dikitari oleh matahari.<ref name="Nussbaum2007"/><ref name= "Nussbaum2002"/> [[Lubavitcher Rebbe]] juga menjelaskan bahwa geosentrisme dapat dipertahankan berdasarkan [[teori Relativitas]],
Meskipun geosentrisme penting untuk perhitungan kalender Maimonides,<ref name= "Mishneh Torah"/> mayoritas sarjana agamawi Yahudi, yang menerima keilahian Alkitab dan menerima banyak aturan-aturannya mengikat secara hukum, tidak percaya bahwa Alkitab maupun Maimonides memerintahkan untuk percaya pada geosentrisme.<ref name="Nussbaum2002" /><ref name= "Rabinowitz1987"/> Namun, ada bukti bahwa kepercayaan geosentrisme meningkat di antara umat Yahudi Ortodoks.<ref name="Nussbaum2007" /><ref name="Nussbaum2002" />
|