Kota Tua Jakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Tempat menarik dan bersejarah: Hotel Omni Batavia bukan gedung kolonial, melainkan bukti bahwa dgn uang gedung heritage pun boleh di gusur utk pembangunan hotel yg merusak pemandangan Kali Besar.
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes, replaced: kerjasama → kerja sama
Baris 11:
Penduduk Batavia disebut "Batavianen", kemudian dikenal sebagai suku "[[Betawi]]", terdiri dari etnis [[suku kreol|kreol]] yang merupakan keturunan dari berbagai etnis yang menghuni Batavia.
 
Tahun 1635, kota ini meluas hingga tepi barat Sungai Ciliwung, di reruntuhan bekas Jayakarta. Kota ini dirancang dengan gaya Belanda Eropa lengkap dengan benteng (Kasteel Batavia), dinding kota, dan kanal. Kota ini diatur dalam beberapa blok yang dipisahkan oleh kanal <ref name="ReferenceA">Kota Tua Jakarta booklet, Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Pemerintah Provinsi DKI Jakarta </ref>. Kota Batavia selesai dibangun tahun 1650. Batavia kemudian menjadi kantor pusat VOC di [[Hindia Timur]]. Kanal-kanal diisi karena munculnya wabah tropis di dalam dinding kota karena sanitasi buruk. Kota ini mulai meluas ke selatan setelah epidemi tahun 1835 dan 1870 mendorong banyak orang keluar dari kota sempit itu menuju wilayah Weltevreden (sekarang daerah di sekitar Lapangan Merdeka). Batavia kemudian menjadi pusat administratif [[Hindia Timur Belanda]]. Tahun 1942, selama pendudukan Jepang, Batavia berganti nama menjadi [[Jakarta]] dan masih berperan sebagai ibu kota [[Indonesia]] sampai sekarang.
 
Tahun 1972, [[Daftar Gubernur Jakarta|Gubernur]] Jakarta, [[Ali Sadikin]], mengeluarkan dekrit yang resmi menjadikan Kota Tua sebagai situs warisan. Keputusan gubernur ini ditujukan untuk melindungi sejarah arsitektur kota — atau setidaknya bangunan yang masih tersisa di sana.
Baris 65:
* [[Masjid Luar Batang]]
 
Saat ini, banyak bangunan dan arsitektur bersejarah yang memburuk kondisinya<ref>[http://www.int.iol.co.za/index.php?set_id=14&art_id=qw1141708685720T614 Jakarta's Old Town sees hope for revival], ''IOL''</ref> seperti: [[Museum Sejarah Jakarta]] (bekas Balai Kota Batavia, kantor dan kediaman Gubernur Jenderal [[Perusahaan Dagang Hindia Timur Belanda|VOC]]), [[Museum Bahari]], [[Sunda Kelapa|Pelabuhan Sunda Kelapa]], dan [[Museum Bank Indonesia]].
 
Tetapi, masih ada usaha perbaikan Kota Tua, khususnya dari berbagai organisasi nirlaba, institusi swasta, dan pemerintah kota<ref>[http://www.kompas.com/kompas-cetak/0606/10/metro/2723307.htm Old Town Revitalization Becomes a Priority for Provincial Gov't of DKI Jakarta], ''Kompas'', June 10, 2006</ref> yang telah bekerjasamabekerja sama untuk mengembalikan warisan Kota Tua Jakarta. Tahun 2007, beberapa jalan di sekitar Lapangan Fatahillah seperti Jalan Pintu Besar dan Jalan Pos Kota, ditutup sebagai tahap pertama perbaikan.
 
== Angkutan umum yang terhubung ==