Mien Brodjo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Kehidupan awal: minor cosmetic change
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes
Baris 34:
== Karir di bidang seni ==
 
Sejak masih belia, ketertarikan dan bakat dalam hal [[Seni pertunjukan|seni peran]] pada diri Mien Brodjo sudah disadarinya. Hal ini membuat dirinya berkeinginan untuk masuk ke sekolah seni. Namun, orangtuanya tidak mengizinkan Mien Brodjo untuk masuk ke sekolah seni dikarenakan kekhawatiran akan masa depan yang suram jika berkarir sebagai seniman. Meski sempat kecewa namun Mien Brodjo tidak berlarut-larut dalam kesedihan<ref name="tokohindonesia"/>. Setelah tamat dari SMP, ia kemudian masuk di Sekolah Guru Pendidikan Djasmani (SGPD) pada tahun 1958<ref name="tim">{{cite |title = Mien Brodjo |website = tamanismailmarzuki.co.id |url = http://www.tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/brodjo.html |accessdate = 19 Oktober 2015}}</ref>. SGPD ialah sebuah sekolah menengah tingkat atas yang mendidik siswanya menjadi tenaga pengajar atau guru di bidang olahraga dan kesehatan jasmani, dengan masa pendidikan selama 4 tahun<ref name="biografi"/>.
 
Selama masa awal-awal pendidikan di SGPD, Mien Brodjo menjalaninya dengan penuh tanggung jawab. Keseriusannya dibuktikan dengannya dengan nilai-nilai yang cukup memuaskan, terutama di bidang [[senam]] dan [[renang]]. Namun demikian, saat sudah melewati masa-masa pertama sekolah di PGSD, Mien Brodjo yang sesungguhnya memiliki banyak kegiatan di sekolahnya, tak kuasa membendung hasratnya untuk menggeluti dunia seni tidak berhenti begitu saja. Di sela-sela waktunya, saat ia sudah di kelas 3 PGSD, pada sore hari ia kerap bertandang ke [[Asdrafi|Akademi Seni Drama dan Film Indonesia (Asdrafi)]] di [[kota Yogyakarta]]<ref name="biografi"/>, yang merupakan kampus yang telah banyak mencetak tokoh berpengaruh di dunia perfilman [[Indonesia]] seperti [[Teguh Karya]] dan [[Putu Wijaya]]<ref name="tokohindonesia"/>.