Suku Jawa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k cosmetic changes, replaced: dibawah → di bawah |
|||
Baris 113:
Mayoritas orang Jawa menganut agama [[Islam]] (sekitar 95%). Masyarakat Muslim Jawa umumnya dikategorikan ke dalam dua golongan, yaitu kaum [[Santri]] dan [[Abangan]]. Kaum santri mengamalkan ajaran agama sesuai dengan syariat Islam, sedangkan kaum abangan walaupun menganut Islam namun dalam praktiknya masih terpengaruh [[Kejawen]] yang kuat.
Orang Jawa juga ada yang menganut agama [[Kristen]] (sekitar 4%), baik [[Protestan]] maupun [[Katolik]]. Sama seperti muslim Jawa, orang Jawa Kristen juga ada yang disebut Kristen abangan yang masih terpengaruh Kejawen yang kuat. Orang Jawa Kristen kebanyakan tersebar di Salatiga, Surakarta, Magelang dan Yogyakarta di mana penganut Kristen mencapai 15% hingga 25% dan penganut Islam sekitar 75% hingga 85%.
Di kota-kota besar seperti Semarang, Surabaya, Malang dan wilayah perkotaan lainnya penduduk beragama Islam sekitar 85% hingga 95% dan Kristen sekitar 5% hingga 15% yang sebagian juga terdiri dari orang [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]. Di kawasan
Sekitar 1% Orang Jawa lainnya juga menganut [[Hindu]], [[Buddha]] maupun kepercayaan suku Jawa yang disebut sebagai [[Kejawen]]. Kantong kecil Orang Jawa Hindu masih ditemukan dseperti di [[Blitar]], [[Banyuwangi]], [[Probolinggo]] dan [[Pasuruan]] di mana terdapat umat Hindu yang membentuk populasi sekitar 1% hingga 2% dari jumlah penduduk, sedangkan kantong kecil orang Jawa Buddha dapat ditemukan di [[Temanggung]] yang memiliki 1% umat Buddha dari total penduduk. Di wilayah-wilayah lain penganut Hindu dan Buddha kurang dari 1%, kecuali di Kota Surabaya yang memiliki umat Buddha 1% karena banyak terdapat orang Tionghoa.
|