Umar bin Abdul-Aziz: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k tidy up, replaced: fikir → pikir |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 46:
==== 715 – 715: era Al-Walid I ====
Tidak seperti sebagaian besar penguasa pada saat itu, Umar membentuk sebuah dewan yang kemudian bersama-sama dengannya menjalankan pemerintahan provinsi. Masa di Madinah itu menjadi masa yang jauh berbeda dengan pemerintahan sebelumnya, [[dimana]] keluhan-keluhan resmi ke Damaskus berkurang dan dapat diselesaikan di [[Madinah]], sebagai tambahan banyak orang yang berimigrasi ke [[Madinah]] dari [[Iraq]], mencari perlindungan dari gubernur mereka yang kejam, [[Al-Hajjaj bin Yusuf]]. Hal tersebut menyebabkan kemarahan Al-Hajjaj, dan ia menekan Al-Walid I untuk memberhentikan Umar. Al-Walid I tunduk kepada tekanan Al-Hajjaj dan memberhentikan Umar dari jabatannya. Tetapi sejak itu, Umar sudah memiliki reputasi yang tinggi di Kekhalifahan Islam pada masa itu.
Pada era Al-Walid I ini juga tercatat tentang keputusan khalifah yang kontroversial untuk memperluas area di sekitar masjid Nabawi sehingga rumah Rasulullah ikut direnovasi. Umar membacakan keputusan ini di depan penduduk Madinah termasuk ulama mereka, [[Said bin al-Musayyib]], sehingga banyak dari mereka yang mencucurkan air mata. Berkata Said bin al-Musayyib: ''"Sungguh aku berharap agar rumah Rasulullah tetap dibiarkan seperti apa adanya sehingga generasi Islam yang akan datang dapat mengetahui bagaimana sesungguhnya tata cara hidupnya yang sederhana".''<ref>{{cite book
|