Jindan Novel Jindan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Guru beliau Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 10:
|birth_name =
|birth_date = {{birth date and age|1977|12|21|mf=y}}
|birth_place = [[
|residence =
|nationality = [[Indonesia]]
Baris 18:
|education =
|alma_mater =
|occupation = [[Ulama]], [[guru]], [[
|years_active =
|employer =
Baris 44:
|spouse =
|children =
|parents = Novel bin Salim Jindan (ayah)
|relatives = Ahmad bin Novel bin Jindan (adik laki-laki)
|awards =
|website =
Baris 52:
}}
Habib '''Jindan bin Novel bin Salim Jindan''', dilahirkan di [[Sukabumi]] tanggal 21 Desember 1977 atau bertepatan dengan 10 [[Muharram]] 1398 [[Hijriah]]
==Nasab==
[[Nasab]] lengkapnya adalah Jindan bin Novel bin Salim bin Ahmad bin Husain bin Soleh bin Abdullah bin Jindan bin Abdullah bin Umar bin Abdullah bin syeikhon bin Asy-Syaikh Abi Bakr bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Asy-Syaikh Abdurrahman As-Seggaf bin Muhammad Maula Ad-Dawilah bin Ali Maul Ad-Dark bin Alwi Al Ghuyyur bin Al Ustadz Al A’dzom Al Faqih Al Muqaddam Muhammad bin Ali bin Muhammad Shahib Al Murbath bin Ali Khola’ Qosam bin Alwi bin Muhammad Maula Showma’ah bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al Muhajir bin Isa Ar-Rumi bin Muhammad An-Naqib bin Ali Al ‘Uraidh bin Ja’far Ash-Shadiq bin Muhammad Al Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Al Husain bin Ali bin Abi Thalib dan Fathimah Az-Zhra binti Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wasallam.
Beliau pernah bersekeloah di SD Islam Meranti, kemudian melanjutkan ke [[Madrasah Jam’iyatul Khair]] Tanah Abang, dan kemudian ke [[Darul Musthafa]] di Tarim, [[Hadramaut]]. Sejak muda, sepulang sekolah, Habib Jindan selalu belajar pada habaib dan ulama di Jakarta, seperti madrasah Tsaqafah Islamiyah yang diasuh oleh Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf dan puteranya, Ustadz Abu Bakar Assegaf. Habib Jindan juga pernah belajar bahasa arab di Kwitang (Senen, Jakarta Pusat) di tempat Habib Muhammad bin Ali Al-Habsyi, dengan guru-guru setempat.▼
== Latar Belakang ==
▲
Selain itu, pada sorenya ia sering mengikuti Rauhah yang digelar oleh Majelis Ta’lim Habib Muhammad Al Habsyi. Di majelis itu, banyak habib dan ulama yang menyampaikan pelajaran-pelajaran agama, seperti Habib Abullah Syami’ Al-Athas, Habib Muhammad Al Habsy. Ustadz Hadi Assegaf, Habib Muhammad Mulachela, Ustadz Hadi Jawwas, dan lain-lain.
=== Guru
▲Guru-guru beliau selengkapnya adalah:
# Al Qutb Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad As Seggaf
# Al Walid Al Habib Novel bin Salim bin Ahmad bin Jindan
Baris 86:
# yang mulia Ustadzah Nur Baiti dari jakarta
Habib Jindan memimpin [[Yayasan Al Fachriyah]] Al Habib Novel bin Salim bin Jindan, menjadi anggota inti Majelis Syura yang dibentuk dan ditunjuk oleh [[Habib Umar bin Hafizh]], menjadi penasehat Majelis Silaturahmi ulama dan habaib kota Tangerang, dan menjadi anggota senior Majelis Alwafa Bi Ahdillah. Majelis rutin
=== Sumber Inspirasi ===
Baris 95:
=== Penerus Singa Podium ===
Habib Jindan, telah mewarisi legenda Sang Datuknya, Habib Salim bin Ahmad bin Jindan, sebagai ‘Singa Podium’ dari Betawi. Ceramahnya enak di dengar dan mengalir penuh untaian mutiara yang menyejukan pendengarnya. Contohnya adalah saat haul Masyayaikh ke-42 di Langitan, Tuban. Meskipun saat menyampaikan ceramah sedang hujan deras, namun hadirin masih di tempatnya, meski terkadang sebagian baju mereka terguyur hujan. Habib Jindan juga dikenal sebagai penterjemah bahasa Arab ke bahasa Indonesia yang andal, terutama saat gurunya, Habib Umar bin Hafiz mengadakan safari dakwah ke Indonesia.
== Catatan kaki ==
|