Perumpamaan pengampunan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
k +gambar
Baris 1:
[[Berkas:Perumpamaan pengampunan.JPG|thumb|right|"Perumpamaan pengampunan", karya John SC Abbott and Jacob Abbott, 1878]]
{{Yesus}}
'''Perumpamaan pengampunan''' adalah sebuah [[perumpamaan]] yang diajarkan oleh [[Yesus]] kepada murid-muridnya. Kisah ini tercantum di dalam {{Ayat Alkitab|buku=Matius|pasal=18|ayat=22|sampaiayat=35}}. Perumpamaan ini menceritakan tentang [[dosa]], [[pengampunan]], dan [[kasih]].
 
==Pengampunan==
==Domba yang terhilang==
Perumpamaan ini menceritakan tentang seorang hamba yang tidak mengenal belas kasihan. Suatu ketika seorang [[raja]] menagih hutang seorang hambanya sebanyak sepuluh ribu [[talenta]] (perak<ref name="talenta">satu talenta kurang lebih 34 [[kg]] atau 6000 [[dinar]]</ref>). Hamba tersebut tidak mampu melunasi hutangnya, maka sang raja memerintahkan supaya ia dijual beserta anak-isterinya dan segala miliknya untuk membayar hutangnya. Hamba tersebut memohon belas kasihan sang raja dan sang raja mengabulkannya dan menghapus hutangnya.
 
Setelah keluar, hamba tersebut bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus [[dinar]] (<ref name="dinar">Mata uang romawi, satu dinar adalah upah pekerja harian dalam satu hari (Matius 20:2)</ref>)kepadanya. Ketika ia menangkap dan mencekik kawannya itu dan menagih hutangnya, maka kawan tersebut memohon belas kasihan karena ia tidak mampu melunasi hutangnya. Tidak hanya menolak mengampuni, tetapi hamba yang tidak mengenal belas kasihan ini menjebloskan kawannya ini ke penjara sampai hutangnya lunas.
 
Mengetahui perbuatannya, maka kawan-kawannya yang lain sangat sedih dan melaporkannya kepada sang Raja. Raja itupun marah dan ia menyerahkan hamba yang jahat tersebut kepada algojo-algojo (atau para penyiksa) sampai hutangnya lunas.
 
==Penjelasan==
[[Berkas:Pengampunan.jpg|thumb|right|Gambar ilustrasi Dalziel Bersaudara]]
Raja di dalam cerita tersebut melambangkan Allah, dan hamba yang berhutang adalah manusia yang berdosa. Ketika Allah mau menagih perbuatan dosa yang dilakukan manusia, maka manusia tidak mampu melunasi hutang dosa mereka, karena tidak ada yang dapat diperbuat manusia untuk melunasinya. Allah berhak untuk menghukum manusia karena hal tersebut, namun karena belas kasihannya, ia mengampuni manusia dan menghapus dosa-dosa mereka (melalui Yesus yang mati disalibkan menebus hutang dosa dengan darahNya).
 
Baris 17 ⟶ 18:
{{cquote|Maka BapaKu yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu. (Matius 18:35)}}
 
==Mengampuni orang lain==
Dalam {{Ayat Alkitab|buku=Matius|pasal=18|ayat=21|sampaiayat=22}} yang mendahului perumpamaan ini Yesus mengajarkan kepada Petrus (dan murid-muridNya yang lain) untuk selalu mengampuni orang lain:
{{cquote|Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.}}
Baris 24:
{{cquote|Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia.}}
 
==Lihat jugapula==
*[[Perumpamaan hamba yang setia dan hamba yang jahat]]
 
==Catatan==
{{reflist}}
 
==Pranala Luar==
*{{en}} [http://www.thebricktestament.com/the_parables_of_jesus/parable_of_the_tortured_debtor/mt18_23.html Animasi Lego tentang perumpamaan ini]