Candi Prambanan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 145:
Seperti [[Borobudur]], Prambanan juga memiliki tingkatan zona candi, mulai dari yang kurang suci hingga ke zona yang paling suci. Meskipun berbeda nama, tiap konsep Hindu ini memiliki sandingannya dalam konsep Buddha yang pada hakikatnya hampir sama. Baik lahan denah secara horisontal maupun vertikal terbagi atas tiga zona:<ref>[http://konservasiborobudur.org/?p=11 Konservasi Borobudur] (in Indonesian)</ref>
* '''Bhurloka''' (dalam Buddhisme: ''[[Kamadhatu]]''), adalah ranah terendah makhluk yang fana; manusia, hewan, juga makhluk halus dan iblis. Di ranah ini manusia masih terikat dengn hawa nafsu, hasrat, dan cara hidup yang tidak suci. Halaman terlar dan kaki candi melambangkan ranah ''bhurloka''.
* '''BhuwarlokaBwahloka''' (dalam Buddhisme: ''[[Rupadhatu]]''), adalah alam tegah, tempat orang suci, [[resi]], pertapa, dan [[dewata]] rendahan. Di alam ini manusia mulai melihat cahaya kebenaran. Halaman tengah dan tubuh candi melambangkan ranah ''bhuwarlokabwahloka''.
* '''SwarlokaSwahloka''' (dalam Buddhisme: ''[[Arupadhatu]]''), adalah ranah trtinggi sekaligus tersuci tempat para [[dewa]] bersemayam, juga disebut ''[[swargaloka]]''. Halaman dalam dan atap candi melambangkan ranah ''swarlokaswahloka''. Atap candi-candi di kompleks Prambanan dihiasi dengan kemuncak mastaka berupa ''ratna'' ([[Sanskerta]]: permata), bentuk ''ratna'' Prambanan merupakan modifikasi bentuk [[wajra]] yang melambangkan intan atau halilintar. Dalam arsitektur Hindu Jawa kuno, ''ratna'' adalah sandingan Hindu untuk ''[[stupa]]'' Buddha, yang berfungsi sebagai kemuncak atau mastaka candi.
 
Pada saat pemugaran, tepat di bawah arca Siwa di bawah ruang utama candi Siwa terdapat sumur yang didasarnya terdapat ''pripih'' (kotak batu). Sumur ini sedalam 5,75 meter dan peti batu pripih ini ditemukan diatas timbunan arang kayu, tanah, dan tulang belulang hewan korban. Di dalam pripih ini terdapat benda-benda suci seperti lembaran emas dengan aksara bertuliskan [[WarunaBaruna]] (dewa laut) dan [[Parwata]] (dewa gunung). Dalam peti batu ini terdapat lembaran tembaga bercampur arang, abu, dan tanah, 20 keping uang kuno, beberapa butir permata, kaca, potongan emas, dan lembaran perak, cangkang kerang, dan 12 lembaran emas (5 diantaranya berbentuk kura-kura, ular [[naga]] (kobra), [[padma]], altar, dan telur).<ref>[http://hanacaraka.com/CJLoroJonggrang.html Candi Lara Jonggrang]</ref>
 
== Relief ==