Kerajaan Adonara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Awekos (bicara | kontrib)
k Sejarah: Pranala Demon -> Dihilangkan, karena tidak terkait dengan iblis.
Baris 3:
 
== Sejarah ==
Sejarah lokal Adonara terdokumentasikan dari abad keenam belas, ketika para pedagang dan [[misionaris]] [[Portugis]] mendirikan pos di dekat [[Pulau Solor]]. Pada saat itu Pulau Adonara dan pulau-pulau di sekitarnya dibagi di antara penduduk pesisir yang dikenal sebagai [[Paji]], dan penduduk pegunungan yang disebut [[Demon]]. Para Paji mudah menerima [[Islam]], sementara Demon cenderung di bawah pengaruh Portugis. Wilayah Adonara milik Paji mencakup tiga kerajaan, yaitu Adonara (berpusat di pantai utara pulau), [[Terong]] dan [[Lamahala]] (di pantai selatan). Bersama dengan dua kerajaan di Pulau Solor, [[Lohayong]] dan [[Lamakera]], mereka membentuk sebuah persekutuan yang disebut [[Watan Lema]] ("lima pantai"). Watan Lema bekerja sama dengan [[VOC]] pada 1613 dan ditegaskan pada 1646. Kerajaan Adonara sendiri sering permusuhan dengan Portugis di [[Larantuka]], [[Flores]], dan tidak selalu taat kepada [[Belanda]].
 
Pada abad kesembilan belas, penguasa Adonara di utara memperkuat posisinya di [[Kepulauan Solor]]; saat itu, ia juga menjadi penguasa bagian timur Flores dan Lembata. Wilayah Demon berdiri di bawah kekuasaan kerajaan Larantuka, yang berada di bawah kekuasaan Portugis sampai tahun 1859, ketika wilayah tersebut diserahkan pada Belanda. Kerajaan Larantuka dan Adonara dihapuskan oleh pemerintah [[Indonesia]] pada tahun 1962.