Poenale sanctie: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan Kategori:Hindia Belanda menggunakan HotCat
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
Poenale sanctie menjadi bagian dari [[Koelie Ordonnantie]] ('Ordonansi Kuli') tahun 1880 kemudian diperbaharui pada tahun 1889.<ref>Sejarah Nasional Indonesia V, ''([[Marwati Djoened Poesponegoro]] & [[Nugroho Notosusanto]])'', hal 106.</ref> aturan ini menetapkan bahwa para tuan tanah pemilik perkebunan boleh menghukum kuli nya dengan cara yang dianggap pantas, termasuk memberikan denda. Aturan ini membuat para pemilik perkebunan seakan menempati dua posisi yakni sebagai polisi dan hakim. Berbagai alasan menjadi sebab bagi penghukuman para kuli, berupa sifat malas, sombong atau kuli yang mencoba melarikan diri dari perkebunan. Karena aturan ini saksi hukuman cambuk menjadi sangat biasa dilakukan oleh para pemilik perkebunan di Hindia Belanda. Pemilik beranggapan bahwa tanpa hukuman cambuk tersebut, para kuli mereka adalah orang-orang bodoh dan malas yang tidak akan pernah melakukan pekerjaan mereka dengan baik dan benar.
 
Para kuli perempuan juga diperlakukan secara tidak manusiawi. Sebagaimana dalam laporan seorang pengacara Belanda di [[Medan]] berjudul '''Millioenen uit Deli''' (tahun 1902)<ref>Sejarah Nasional Indonesia V, ''([[Marwati Djoened Poesponegoro]] & [[Nugroho Notosusanto]])'', hal 106.</ref> yang memaparkan peristiwa kesewenang-wenangan hukuman yang diterima seorang gadis kuli [[Jawa]] berusia antara 15-16 tahun yang disalib dengan tubuh telanjang pada selama berjam-jam dibawah panas matahari. Guna mencegah gadis terhukum itu pingsan pada kemaluannya dioleskan gilingan cabai. Kekejaman ini dianggap wajar oleh pemilik perkebunan dengan alasan bahwa kuli perempuan yang dihukum ini telah menolak melayani hubungan asmara dari tuannya yang berkulit putih dan lebih menerima hubungan asmara lelaki lain dari kalangan pribumi. <ref>''Seorang jaksa kolonial yang ditugaskan guna menanggapi laporan pengacara ini diturunkan untuk memeriksa pelanggaran tersebut. Meskipun seluruh dakwaan tersebut bisa dikonfirmasi tetapi disebutkan tidak memiliki bukti.'' Breman (p. 8)</ref> Laporan yang dipublikasi oleh sebuah majalah di Belanda ini telah memicu protes meluas di negeri Belanda. Meskipun banyak menuai kritik dari sejak awal tahun 1900an, sanksi ini akhirnya baru dihapuskan pada tahun 1931.
 
==Suriname==