== Biografi ==
Lafran Pane lahir di [[Padang Sidempuan]], [[5 Februari]] [[1922]]. <ref name="Lafran Pane">{{cite book|author= Hariqo Wibawa Satria|title= Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya|page=40|publisher=Lingkar|location=Jakarta|year=2011}}</ref> Menurut berbagai tulisan sebelumnya, disebutkan bahwa Lafran Pane lahir pada [[12 April]] [[1923]] di [[Kampung]] [[Pangurabaan]], [[Kecamatan]] [[Siporok|Sipirok]], sebuah tempatkecamatan yang terletak di kaki [[Gunung]] [[Sibualbuali]], 38 kilo meter ke arah utara dari "kota salak" [[Padang Sidempuan]], [[ibu kota]] [[Kabupaten]] [[Tapanuli Selatan]], [[Sumatera Utara]]. <ref name="Lafran Pane">{{cite book|author= Hariqo Wibawa Satria|title= Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya|page=40|publisher=Lingkar|location=Jakarta|year=2011}}</ref> Wafat pada tanggal [[24 Januari]] [[1991]], orang akhirnya tahu, setelah kematiannya, Lafran ternyata lahir [[5 Februari]] [[1922]], bukan [[12 April]] [[1922]] seperti yang kerap ia gunakan dalam catatan resmi. <ref name="Lafran Pane">{{cite book|author= Hariqo Wibawa Satria|title= Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya|page=397|publisher=Lingkar|location=Jakarta|year=2011}}</ref>
=== Silsilah Keluarga ===
Lafran Pane adalah anak keenam keluarga Sutan Pangurabaan Pane dari istrinya yang pertama, Lafran adalah bungsu dari enam bersaudara, yaitu: [[Nyonya Tarib]], [[Sanusi Pane]], [[Armijn Pane]], [[Nyonya Bahari Siregar]], [[Nyonya Hanifiah]], Lafran Pane, dan selain saudara kandung, ia juga memiliki dua orang saudara tiri dari perkawinan kedua ayahnya, yakni: [[Nila Kusuma Pane]] dan [[Krisna Murti Pane]].<ref name="Lafran Pane">{{cite book|author= Hariqo Wibawa Satria|title= Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya.|page= 41|publisher=Lingkar|location=Jakarta|year=2011|ISBN 9786029804904}}</ref> Ayah Lafran Pane adalah seorang [[guru]] sekaligus [[seniman]] [[Batak Mandailing]] di [[Muara Sipongi]], [[Mandailing Natal]].<ref name="Lafran Pane">{{cite book|author= Hariqo Wibawa Satria|title= Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya.|page= 46-47|publisher=Lingkar|location=Jakarta|year=2011}}</ref> Keluarga Lafran Pane merupakan keluarga sastrawan dan seniman yang kebanyakan menulis novel, seperti kedua kakak kandungnya yaitu Sanusi Pane dan Armijn Pane yang juga merupakan sastrawan dan seniman.<ref name="Lafran Pane">{{cite book|author= Hariqo Wibawa Satria|title= Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya.|page= 47|publisher=Lingkar|location=Jakarta|year=2011}}</ref> Sutan Pangurabaan Pane termasuk salah seorang pendiri [[Muhammadiyah]] di SiporokSipirok pada [[1921]].<ref name="Lafran Pane">{{cite book|author= Hariqo Wibawa Satria|title= Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya.|page= 41|publisher=Lingkar|location=Jakarta|year=2011|ISBN 9786029804904}}</ref> Sedangkan Kakek Lafran Pane adalah seorang ulama [[Syekh Badurrahman Pane]], maka pendidikan keagamaannya didapat sebelum memasuki bangku sekolah. <ref name="Lafran Pane">{{cite book|author= Hariqo Wibawa Satria|title= Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya.|page= 41|publisher=Lingkar|location=Jakarta|year=2011|ISBN 9786029804904}}</ref>
=== Riwayat Pendidikan ===
Pendidikan sekolah Lafran Pane dimulai dari Pesantren Muhammadiyah Sipirok (kini dilanjutkan oleh [[Pesantren K.H. Ahmad Dahlan]] di Kampung Setia dekat [[Desa]] [[Parsorminan]] [[Siporok|Sipirok]].<ref name="Lafran Pane">{{cite book|author= Hariqo Wibawa Satria|title= Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya.|page= 41|publisher=Lingkar|location=Jakarta|year=2011}}</ref> Dari jenjang pendidikan dasar hingga menengah Lafran Pane ini mengalami perpindahan sekolah yang sering kali dilakukan, hingga pada akhirnya Lafran Pane meneruskan sekolah di kelas 7 (Tujuh)di [[HIS Muhammadiyah]], menyambung hingga ke Taman Dewasa Raya Jakarta sampai pecah Perang Dunia II, pada saat itu ibu kota pindah ke Yogyakarta dan [[Sekolah Tinggi Islam]] (STI) yang semula di Jakarta juga ikut pindah ke Yogyakarta.<ref name="Lafran Pane">{{cite book|author= Hariqo Wibawa Satria|title= Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya.|page= 43|publisher=Lingkar|location=Jakarta|year=2011}}</ref> Wawasan dan intelektual Lafran berkembang saat proses perkuliahan yang membawa pengaruh pada diri Lafran Pane yang ditandai dengan semakin banyaknya buku-buku Islam yang ia baca.<ref name="Lafran Pane">{{cite book|author= Hariqo Wibawa Satria|title= Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya.|page= 45|publisher=Lingkar|location=Jakarta|year=2011}}</ref> Sebelum tamat dari STI, Lafran pindah ke [[Akademi Ilmu Politik]] (AIP) pada [[April]] [[1948]] Universitas Gajah Mada (UGM) yang kemudian di Negerikan pada tahun [[1949]].<ref name="Lafran Pane">{{cite book|author= Hariqo Wibawa Satria|title= Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya.|page= 46|publisher=Lingkar|location=Jakarta|year=2011}}</ref> Tercatat dlam sejarah Universitas Gajah Mada (UGM), Lafran Pane termasuk salah satu mahasiswa yang pertama kali lulus mencapai gelar sarjana,yaitu tanggal [[26 Januari]] [[1953]]. <ref name="Lafran Pane">{{cite book|author= Hariqo Wibawa Satria|title= Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya.|page= 46|publisher=Lingkar|location=Jakarta|year=2011}}</ref> Dengan sendirinya, Drs. Lafran Pane menjadi salah satu sarjana ilmu politik pertama di Indonesia, selanjutnya Lafran Pane lebih tertarik di lapangan pendidikan dan keluar dari Kementerian Luar Negeri dan masuk kembali ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.<ref name="Lafran Pane">{{cite book|author= Hariqo Wibawa Satria|title= Lafran Pane Jejak Hayat dan Pemikirannya.|page= 46|publisher=Lingkar|location=Jakarta|year=2011}}</ref>
=== Riwayat Pekerjaan ===
|