Soekarno Djojonegoro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Pranala luar: minor cosmetic change
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes
Baris 22:
Komisaris Jenderal Polisi '''Raden Soekarno Djojonegoro''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Banjarnegara|Banjarnegara]], [[Jawa Tengah]]|15|5|1908|[[Jakarta]]|27|11|1975}}) adalah [[Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia]] (dulu bernama Kepala Kepolisian Negara) dari [[15 Desember]] [[1959]] hingga [[29 Desember]] [[1963]].
 
Soekarno Djojonegoro adalah anak keempat Bupati Banjarnegara, Raden Adipati Djojonagoro II.
 
== Karier ==
Karier kepolisiannya dimulai pada tahun [[1928]], setelah ia menamatkan pendidikannya di [[Osvia]]. Jabatan pertamanya adalah AIB di [[Jatibarang]]. Ia kemudian menjadi Mantri Polisi [[Residen]] [[Jepara]] [[Rembang]] (1931), Asisten Wedana [[Banyumas]] (1934), Asisten Residen [[Lampung]] (1935), Mantri Polisi Kedungwuni, [[Pekalongan]] (1936), Asisten Wedana Polisi [[Tegal]] (1941), Kepala Seksi IV Polisi [[Kota Semarang]] (1942), Kepala Polisi [[Salatiga]] (1943), Kepala Polisi Istimewa Kota Semarang (1944), Keibikatyo Kota Semarang (1944), Kepala Polisi [[Kendal]] (1945), Kepala Umum Kantor Besar Polisi Semarang (1945), Kepala Polisi Karesidenan Pekalongan (Februari 1950), Kepala Polisi Karesidenan [[Surabaya]] (Agustus 1950), [[Polda Jawa Timur|Kepala Kepolisian Provinsi Jawa Timur]] (Desember 1950), dan Ajun Kepala Kepolisian Negara (November 1959).
 
Pada [[15 Desember]] [[1959]], Djojonegoro dilantik menjadi Kepala Kepolisian Negara menggantikan [[Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo]].
 
Beberapa peristiwa semasa ia menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara:
Baris 38:
 
== Akhir hayat ==
Ia digantikan Ajun Komisaris Besar Polisi Soetjipto Danoekoesoemo pada [[30 Desember]] [[1963]] dan segera diangkat menjadi Menteri Penasihat Presiden untuk Urusan Dalam Negeri. Djojonegoro memasuki masa pensiun mulai 31 Juli 1966. Hari-harinya dinikmatinya dengan berkumpul bersama keluarga.
 
Djojonegoro meninggal dunia di [[Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo]], Jakarta. Ia meninggalkan istrinya, R.A. Sukatinah, dan lima orang anak. Sesuai permintaannya, jenazahnya dimakamkan di makam khusus untuk pemakaman keluarga Djojonagoro, "Kuwondo Giri" di Banjarnegara.
Baris 53:
 
{{DEFAULTSORT:Djojonegoro, Soekarno}}
 
[[Kategori:Kapolri]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]