Wreksodiningrat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Referensi untuk sekolah sebelum TU DELFT |
k Pranala luar |
||
Baris 3:
Lahir di Yogyakarta 1888. TH Delft (1908-1916)
]]
Prof.Ir. Wreksodiningrat alias Notodiningrat (Dekan FT [[Universitas Gadjah Mada|UGM]] 1947-1951) merupakan insinyur teknik sipil pertama Indonesia lulusan TH Delft, Belanda <ref>[[Technische Hoogeschool te Bandoeng]]</ref> sekarang Universitas Teknik Delft (TU Delft) di tahun 1916. Bersama dengan beberapa tokoh bumiputera yang melanjutkan kuliah di Negeri Belanda di antaranya adalah [[Mohammad Hatta]] – sarjana ekonomi lulusan Nederland Handelshoogeschool (kini menjadi Universitas Erasmus Rotterdam); [[Sam Ratulangi]] - sarjana dan Doktor matematika pertama Indonesia lulusan Vrije Universiteit van Amsterdam.
Wreksodiningrat lahir di Yogyakarta, 22 Agustus 1888<ref name=":0">Indonesia Dalam Kajian Sarjana Jepang oleh Akira Nagazumi-Yayasan Obor Indonesia</ref> dari ayah yang bernama KPH Notodirojo (Putra Sri Paku Alam V) dan Ibu yang bernama R.A. Muktionowati (Cucu Sri Paku Alam II). Wreksodiningrat wafat di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] 9 Oktober 1969, dimakamkan di Astana Girigondo, Wates. Nama kecil Wreksodiningrat yaitu R.M. Radete dan nama dewasanya R.M. Notodiningrat. Sedangkan nama atau gelar dari Keraton Kasunanan yaitu KRMT Wreksodiningrat.
Wreksodiningrat lahir di Puro Pakualaman dan sampai tingkat SMA tinggal di Puro Pakualaman. Riwayat pendidikan beliau yaitu:
Baris 14:
5) Technise Hogeschole Van Delft, Civieltnsinjoer (1908-1912 dan 1916-1918).<ref name=":0" />
Pada saat masih menjadi mahasiswa di Delft, Belanda Wreksodiningrat ikut dalam [[Indische Vereeniging]] (Perhimpunan Indonesia) di Belanda, beliau menjadi salah satu pengurus dalam perhimpunan tersebut yaitu menjadi sekretaris. [[Indische Vereeniging]] yaitu organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda yang berdiri pada tahun 1908.
Sejak [[Tjipto Mangoenkoesoemo]] dan [[Ki Hadjar Dewantara|Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara)]] masuk, pada 1913 mulailah mereka memikirkan mengenai masa depan Indonesia. Mereka mulai menyadari betapa pentingnya organisasi tersebut bagi bangsa Indonesia. Semenjak itulah vereeninging ini memasuki kancah politik.
Dalam pelaksanaan perjuangannya Wreksodiningrat member pengarahan-pengarahan kepada mahasiswa-mahasiswa [[Universitas Gadjah Mada|UGM]]. Mereka tidak hanya berasal dari Fakultas Tekhnik, tapi berasal dari beberapa Fakultas, misalnya dari Fakultas Hukum dan Fakultas Kedokteran. Beliau memberi pengarahan bagaimana caranya menghancurkan jembatan dengan sekali ledakan pada titik-titik tertentu. Jembatan-jembatan yang diledakan antara lain :(1) Jembatan Luk Ulo di Kebumen, jembatan ini berasal dari batu, belum beton;
(2) Jembatan Baja di sekitar Kebumen;
(3) Jembatan Kemit Gombong.
Baris 27:
2) Trowongan Ijo Gombong;
3) Jaringan Air Bersih di pemakaman Imogiri;
4) [[Stadion Sriwedari]], Surakarta;
5) Tembok Keliling di Makam Imogiri;
6) Pintu gerbang (gapura) makam Paku Buwono X di Imogiri;
7) Pelabuhan di Amsterdam setelah menyelesaikan studi di Negeri Kincir Angin (Belanda)
Untuk mengenang jasa Prof. Ir. Wreksodiningrat dalam kontribusinya dibidang teknik sipil dan masa kemerdekaan, Pemerintah melalui [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia|Kementrian Pekerjaan Umum]] membangun jembatan Wreksodiningrat untuk menghubungkan Jl. Nyi Tjondrolukito (d/h: Jl. Monjali) dan [[Universitas Gadjah Mada|UGM]] (Jl. Kaliurang). Jembatan dibangun diatas sungai code, dimana terdiri atas 4 lajur dengan konstruksi pelengkung beton bertulang, panjang 145 meter dan lebar 15,5 meter.<ref>http://www.pu.go.id/main/view/1761</ref> Jembatan ini memiliki 2 pilar pada sisi barat dan sisi timur dengan didukung oleh fondasi ''bore pile''. Jembatan yang dibangun sejak Oktober 2007 dan selesai pada Nopember 2008 ini telah menelan dana Rp 24,2 milyar yang berasal dari dana APBN tahun 2007 dan 2008.
[[Berkas:Jembatan Wreksodiningrat.jpg|al= Jembatan Prof. Ir Wreksodiningrat dengan konstruksi pelengkung beton bertulang|pus|bingkai|Jembatan Prof. Ir Wreksodiningrat dengan konstruksi pelengkung beton bertulang]]
Saat ini area dibawah jembatan Prof. Ir. Wreksodiningrat telah menjadi salah satu tempat menikmati keindahan [[Kali Code|sungai Code]] dan kegiatan seni salah satunya adalah Jogja River Week 2015.
[[Berkas:Jogja River Week.jpg|163x163px]][[Berkas:Jembatan Wreksodiningrat (Post Construction).jpg|238x238px]][[Berkas:Jembatan Prof Ir. Wreksodiningrat kondisi saat ini.jpg|212x212px]]
|