Jamus Kalimasada: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- asal-usul + asal usul ) |
Sastrosiswa (bicara | kontrib) |
||
Baris 6:
Menurut pendapat tersebut, istilah Kalimasada diciptakan oleh [[Sunan Kalijaga]], salah seorang penyebar agama Islam di [[Pulau Jawa]] pada abad ke-16. Konon, Sunan Kalijaga menggunakan [[wayang kulit]] sebagai media dakwah, antara lain ia memasukkan istilah Kalimat Syahadat ke dalam dunia pewayangan.
Namun pendapat lain mengatakan bahwa sebelum datangnya agama Islam, istilah Kalimasada sudah dikenal dalam
Istilah ''Kalimahosaddha'' ditemukan dalam naskah ''[[Kakawin Bharatayuddha]]'' yang ditulis pada tahun [[1157]] atau abad ke-12, pada masa pemerintahan [[Jayabhaya|Maharaja Jayabhaya]] di [[Kerajaan Kadiri]]. Istilah tersebut jika dipilah menjadi ''Kali-Maha-Usaddha'', yang bermakna "obat mujarab Dewi Kali".
Baris 17:
Salah satu kisah [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]] menceritakan tentang asal usul terciptanya pusaka Jamus Kalimasada. Pada mulanya terdapat seorang raja bernama Prabu Kalimantara dari Kerajaan Nusahantara yang menyerang kahyangan bersama para pembantunya, yaitu Sarotama dan Ardadedali. Dengan mengendarai Garuda Banatara, Kalimantara mengobrak-abrik tempat tinggal para [[dewa]].
[[Batara Guru]] raja kahyangan meminta bantuan [[
Di antara pusaka-pusaka Kerajaan Amarta, Jamus Kalimasada menempati peringkat utama. Kisah-kisah pedalangan banyak yang bercerita tentang upaya musuh-musuh Pandawa untuk mencuri Kalimasada. Meskipun demikian pusaka keramat tersebut senantiasa kembali dapat direbut oleh Yudistira dan keempat adiknya.
|