Laskar Pemimpi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k top: minor cosmetic change
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 32:
Agresi Militer Belanda II bulan Desember 1948 membuat Sri Mulyani ([[Tika Project Pop]]) terbuang dari kampung halamannya di Maguwo, Jawa Tengah. Sri yang lugu mengembara sampai ke wilayah Panjen dan bertemu dengan pasukan gerilya Indonesia pimpinan Kapten Hadi Sugito ([[Gading Marten]]) yang sedang membuka pendaftaran anggota baru.
 
Bersama Sri hari itu, Dimas ([[Udjo Project Pop]]), putra seorang ningrat yang mendaftarkan diri karena diperdaya Wiwid ([[Shanty]]) gadis pujaan hatinya. Selain itu, ada Ahok ([[Odie Project Pop]]) dan Tumino ([[Gugum Project Pop]]), pemuda desa dari wilayah sekitar Panjen. Mereka kemudian bergabung dengan [[Toar]] ([[Yosi Project PopMokalu]]) pemuda rabun yang sudah lebih dulu menjadi gerilyawan, [[Kopral Jono]] ([[Dwi Sasono]]) yang sering diturunkan pangkatnya, dan Letnan Bowo ([[Teuku Rifnu Wikana]]) tangan kanan Kapten Hadi Sugito.
 
Sebelum Sri dan teman-temannya mendapat bekal bertempur yang memadai, pasukan KNIL di bawah pimpinan Letnan Kuyt sudah menyerang basis mereka, desa Panjen. Letnan Kuyt menculik Wiwid dan adiknya, [[Yayuk]] ([[Masayu Anastasia]]) hingga menimbulkan kemarahan Kopral Jono dan anggota baru gerilyawan Panjen.
 
Di bawah pimpinan Kopral Jono, laskar yang minim pengalaman itu nekad kabur dari markas untuk membebaskan teman-teman mereka. Dengan hanya mengandalkan keterangan dari Once ([[Oon Project Pop]]) tentara KNIL yang mereka tawan, dan laskar mbalelo itu menyerbu markas [[Letnan Kuyt]]. Akibatnya, mereka malah terdesak lalu ikut ditawan. Untunglah [[Letnan Bowo]] dengan pasukan Panjen lainnya menyusul dan membebaskan mereka.
 
Ulah Kopral Jono dan anak buahnya itu membuat Kapten Hadi murka. Mereka dipecat dengan tidak terhormat. Hal ini membuat mereka tidak diikutsertakan dalam serangan besar ke Yogya tanggal 1 Maret 1949 yang dipimpin [[Soeharto|Letkol Soeharto]]. Tapi, semangat bertempur Kopral Jono dan para laskar terbuang itu tidak surut. Diam-diam mereka bergerak sendiri mencegat pasukan bantuan Belanda dalam suatu misi nekad, mereka dikenal sebagai pasukan elite oleh pasukan Siliwangi, dan turut mencatatkan sejarah sebagai pahlawan ugal-ugalan yang terlupakan.<ref>[http://www.21cineplex.com/laskar-pemimpi,movie,2378.htm, Laman Laskar Pemimpi], diakses pada 1 September 2010</ref>