Kliris, Boja, Kendal: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k fix edit |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 8:
|kode pos =51381
|nama pemimpin =-
|luas =
|penduduk =... jiwa
|kepadatan =... jiwa/km²
Baris 14:
'''Kliris''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Boja, Kendal|Boja]], [[Kabupaten Kendal|Kendal]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
Sejarah Desa Kliris
Berdasarkan cerita penggalan-penggalan sejarah yang diceritakan oleh sesepuh masyarakat Desa Kliris berhasil dirangkum cerita sejarah singkat. Sesungguhnya Desa Kliris berasal dari kata TIRIS yang dilambangkan di makam Sokorini ada sebuah batu berlambang (Gumukan kecil) yang konon dulunya bisa memancarkan air, dalam bahasa jawa “TIRIS” dan pancaran air tersebut dipercaya bisa memakmurkan suatu wilayah, contoh apabila air tersebut memancar kearah utara maka wilayah utara tersebut akan menjadi makmur seterusnya. Disamping “TIRIS” didekatnya ada seperangkat alat gamelan konon kabarnya bilamana alat tersebut mau dipinjam oleh masyarakat maka dengan cara selamatan di makam tersebut maka peralatan tersebut akan muncul dan sekarang tinggal puing-puing yang berupa batu.
Desa Kliris berada pada lokasi yang sangat strategis yakni di wilayah jalan raya Bubakan Mijen-Gonoharjo Limbangan dan Pasigitan-Boja. Kliris memiliki 22 RT dan 8 RW yang terbagi dalam 8 Dusun yakni Dusun Krajan I, Dusun Krajan II, Krajan III, Getas, Jawu, Kalikidang, Tompak, dan Gares.
Mayoritas penduduk Desa Kliris beragama Islam sebanyak 2640 jiwa dan 1 jiwa beragama Kristen Protestan. Sebagian besar masyarakat Desa Kliris bekerja sebagai buruh tani, petani, buruh bangunan dan buruh industri. Kondisi topografi Desa Kliris merupakan wilayah pegunungan dengan ketinggian 635 m diatas permukaan laut, suhu rata-rata 220C – 270C dan curah hujan rata-rata 1823 mm/th.
{{Boja, Kendal}}
|