Albertus Soegijapranata: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Referensi: minor cosmetic change |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-ibukota +ibu kota) |
||
Baris 132:
Setelah tidak berhasilnya [[Perjanjian Linggajati]], yang dimaksudkan untuk menghentikan perang antara Indonesia dan Belanda, serta [[Agresi Militer Belanda I|serangan besar Belanda terhadap Indonesia]] pada tanggal 21 Juli 1947, Soegijapranata, melalui sebuah pidato di [[Radio Republik Indonesia]], menyatakan bahwa orang-orang Katolik akan bekerja sama dengan pejuang Indonesia.{{sfn|Gonggong|2012|p=82}} Soegijapranata juga banyak menulis kepada [[Tahta Suci]], yang menanggapi surat-surat Soegijapranata dengan mengirim Georges<!---Marie-Joseph-Hubert-Ghislain--> de Jonghe d'Ardoye sebagai duta ke Indonesia; ini membuka jalur diplomasi antara Vatikan dan Indonesia. D'Ardoye tiba di wilayah Republik pada bulan Desember 1947 dan bertemu dengan Presiden [[Soekarno]];{{sfn|Subanar|2005|p=79}} Soegijapranata di kemudian hari berteman dengan presiden.{{sfn|Prior|2011|p=69}}
Setelah [[Agresi Militer Belanda II]], ketika Belanda menduduki
=== Pasca-revolusi ===
|