Dinasti Timuriyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
unreliable source
Baris 65:
}}
{{Sejarah Iran}}
'''Timuriyah''' adalah dinasti [[Islam]] Syi'ah[[Sunni]] di [[Asia Tengah]] yang meliputi seluruh Asia Tengah, [[Iran]], [[Afganistan]] dan [[Pakistan]], dan juga sebagian dari [[India]], [[Mesopotamia]] dan [[Kaukasus]]. Kekaisaran ini didirikan oleh penakluk legendaris [[Tamerlane|Timur Lenk]] pada abad ke-14.
 
== Asal Mula ==
Baris 98:
Timur Lenk terkenal sebagai penguasa yang kejam terhadap para penentangnya. Ia adalah penganut [[Syi'ah]] yang taat dan menyukai [[tasawuf]] [[tarekat Naqsyabandiyyah]]. Dalam perjalanan-perjalanannya ia selalu membawa serta ulama-ulama Syi’ah, sastrawan dan seniman. Ulama Syi’ah dan para ilmuwan dihormatinya. Ketika berusaha menaklukkan [[Syria]] bagian utara, ia menerima dengan hormat sejarawan terkenal, Syeikh [[Ibnu Khaldun]] ''Rahimahullah'' yang diutus [[Sulthan Faraj]] untuk membicarakan perdamaian. Kota [[Samarkand]] diperkayanya dengan bangunan-bangunan dan masjid yang megah dan indah. Pada masa hidupnya kota Samarkand menjadi pasar internasional, mengambil alih kedudukan [[Baghdad]] dan [[Tabriz]]. Ia datangkan tukang-tukang yang ahli, seniman-seniman ulung, pekerja-pekerja yang pandai dan perancang-perancang bangunan dari negeri-negeri taklukannya; [[Delhi]], [[Damaskus]] dan lain-lain. Ia meningkatkan perdagangan dan industri di negerinya dengan membuka rute-rute perdagangan yang baru antara [[India]] dan [[Persia Timur]]. Ia berusaha mengatur administrasi pemerintahan dan angkatan bersenjata dengan cara-cara rasional dan berjuang menyebarkan [[Islam]].
 
Setelah Timur Lenk meninggal, dua orang anaknya, [[Muhammad Jehanekir]] dan [[Khalil]], berperang memperebutkan kekuasaan. [[Khalil]] (1404-1405 M) keluar sebagai pemenang. Akan tetapi, ia hidup berfoya-foya menghabiskan kekayaan yang ditinggalkan ayahnya. Karena itu saudaranya yang lain, [[Syah Rukh]] (1405-1447 M), merebut kekuasaan dari tangannya. [[Syah Rukh]] berusaha mengembalikan wibawa kerajaan. Ia seorang raja yang adil dan lemah lembut. IaSetelah tidakwafat, lagiia mempunyaidiganti keinginanoleh untukanaknya menjarah dan[[Ulug menakukkanBeg]] negeri(1447-negeri1449 lainM), sepertiseorang raja yang Timuralim Lenkdan lakukansarjana ilmu pasti. IaNamun, hanyamasa memerintahkankekuasaannya kepadatidak penguasa-penguasalama. diDua negeri-negeritahun tersebutsetelah untukberkuasa setiaia dandibunuh mengakuioleh kekuasaannya.anaknya Makayang penguasahaus kekuasaan, [[Abdal-penguasaLatif]] tersebut(1449- patuh1450 terhadapnya,M). hanyaRaja satubesar [[Dinasti Timuriyah]] yang menentangnyaterakhir adalah [[Abu Sa'id]] (1452-1469 M). IaPada adalahmasa Sultaninilah Barsbaykerajaan penguasamulai Mamlukterpecah padabelah. Wilayah kerajaan yang saatluas itu diperebutkan oleh dua suku [[Turki]] yang baru muncul ke permukaan, sebab[[Kara iaKoyunlu]] merasa(domba belumhitam) pernahdan takluk[[Ak kepadaKoyunlu]] (domba putih). Abu Sa'id sendiri terbunuh ketika bertempur melawan [[Uzun Hasan]], penguasa Timur[[Ak LenkKoyunlu]].
 
Syah Rukh menyatakan nazarnya untuk memberi kiswah Ka’bah. Tetapi Barsbay tidak mau melepaskan haknya sebagai pemberi kiswah di Ka’bah, sebab memberi kiswah sudah menjadi tradisi penguasa Mesir sejak ratusan tahun. Lalu Sultan Barsbay menasehati Syah Rukh, supaya niat dan nazarnya itu terlaksana, maka buatlah kiswah lalu dijual, dan uang yang didapat diberikan kepada fakir-miskin di Mekah. Menjawab saran tersebut, Syah Rukh mengirim utusan ke Mesir, sambil membawakan pakaian resmi yang biasa diberikan kepada gubernur atau raja daerah-daerah taklukan dinasti Timuriyah. Sultan Barsbay merasa hal tersebut sebagai penghinaan, sehingga ia merobek-robek pakaian tersebut dan utusan yang membawanya dipukul hingga berdarah-darah, sebagai wujud tantangan terhadap Syah Rukh.[http://wawasansejarah.com/history-of-islam/dinasti-timuriyah]
 
Tantangan tersebut tidak dapat dibalas oleh Syah Rukh, hal ini disebabkan kekuasaan dinasti Timuriyah mulai pecah. Syah Rukh meninggal dalam usia 72 tahun (1447). Setelah wafat, ia diganti oleh anaknya [[Ulug Beg]] (1447-1449 M), seorang raja yang alim dan sarjana ilmu pasti. Namun, masa kekuasaannya tidak lama. Dua tahun setelah berkuasa ia dibunuh oleh anaknya yang haus kekuasaan, [[Abdal-Latif]] (1449- 1450 M). Raja besar [[Dinasti Timuriyah]] yang terakhir adalah [[Abu Sa'id]] (1452-1469 M). Pada masa inilah kerajaan mulai terpecah belah. Wilayah kerajaan yang luas itu diperebutkan oleh dua suku [[Turki]] yang baru muncul ke permukaan, [[Kara Koyunlu]] (domba hitam) dan [[Ak Koyunlu]] (domba putih). Abu Sa'id sendiri terbunuh ketika bertempur melawan [[Uzun Hasan]], penguasa [[Ak Koyunlu]]. Kematian Abu Sa’id ini sekaligus menandai keruntuhan dinasti Timuriyah. Dinasti ini berakhir sepenuhnya pada tahun 1507, ketika Muhammad Shaybani dari Uzbek menaklukkan pemerintahan Badi’ al-Zamand di Samarkand.[http://wawasansejarah.com/history-of-islam/dinasti-timuriyah]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}9. http://wawasansejarah.com/history-of-islam/dinasti-timuriyah
* AS-SUYUTHI, Imam; TARIKH KHULAFA`, Sejarah Para Penguasa Islam. Jakarta: AL-KAUTSAR, 2006. ISBN 979-592-175-4
 
== Pranala luar ==
{{commonscat|Timurid Empire}}
* http://wawasansejarah.com/history-of-islam/dinasti-timuriyah
* [http://www.islamicarchitecture.org/dynasties/timurids.html Timurids Dynasty]
* [http://www.art-arena.com/timurid.htm Timurids Art]