Orang Yahudi Palestina: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Penggunaan di Israel: minor cosmetic change
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 14:
[[Berkas:Jews of Peki'in, c. 1930.jpg|thumb|242px|Orang Yahudi [[Peki'in]], ~ 1930]].
 
Menjelang akhir era kekaisaran Ottoman di Palestina, komunitas Yahudi pribumi hidup terutama di empat "kota suci", yaitu [[Safed]], [[Tiberias]], [[Hebron]] dan [[Yerusalem]].<ref name=Tamari/> Penduduk Yahudi terdiri dari kaum [[Ashkenazi]] (berbahasa Yahudi-Jerman) dan [[Sefardim]]. Kaum [[Sefardim]] dapat dibagi atas "[[Sefardim]]" biasa (berbahasa Yahudi-Spanyol) dan "''Moghrabim''" (berbahasa Arab). Mayoritas orang Yahudi di empat kota suci tersebut, kecuali Yerusalem, dapat berbahasa Arab dan Yahudi-Spanyol.<ref name=Tamari/> Bahasa dominan di kalangan orang Yahudi di Yerusalem adalah bahasa [[Yiddish]], akibat migrasi besar-besaran orang Yahudi [[Ashkenazi]] dari [[Rusia]] dan [[Eropa Timur]]. Namun, pada tahun 1882, terdapat 7.620 orang [[Sefardim]] di Yerusalem, di antaranya 1.290 kaum Moghrabim, yang berasal dari tanah [[Maghreb]] atau [[Afrika Utara]]. Penduduk asli kota adalah warga Turki, dan fasih ber[[bahasa Arab]].<ref name=Tamari/> Bahasa Arab juga menjadi bahasa pergaulan umum (''[[lingua franca]]'') bagi kaum [[Sefardim]]/Moghrabim dan [[Ashkenazi]] serta orang Arab non-Yahudi di kota-kota berpenduduk campuran seperti [[Safed]] dan [[Hebron]].<ref name=Tamari/>
 
Dalam karya-karya naratif Arab di Palestina pada akhir periode Ottoman, yang dibuktikan dari sejumlah otobiografi dan buku harian Khalil al-Sakakini dan Wasif Jawhariyyeh, orang Yahudi "pribumi" sering disebut dan digambarkan sebagai "''abnaa al-balad''" ("anak-anak negeri"), "kompatriot", atau "''Yahud Awlad Arab''" (orang Yahudi anak-anak Arab).<ref name=Tamari/> Pada bulan Februari 1919 Kongres Pertama Palestina menerbitkan manifesto [[anti-Zionisme]] menolak imigrasi [[Zionis]], tetapi mengulurkan sambutan bagi orang Yahudi "di antara kami yang telah di-Arab-kan, yang telah tinggal di provinsi kami sejak sebelum perang. Mereka itu adalah seperti kami, dan loyalitas mereka adalah milik kami."<ref name=Tamari>{{Cite web|title=Ishaq al-Shami and the Predicament of the Arab Jew in Palestine|author=Salim Tamari | publisher= Jerusalem Quarterly | accessdate=2007-08-23|url=http://www.jerusalemquarterly.org/pdfs/predicament.pdf|format=PDF |archiveurl = http://web.archive.org/web/20070928031156/http://www.jerusalemquarterly.org/pdfs/predicament.pdf |archivedate = 28 September 2007}}</ref>.
Baris 21:
Orang Yahudi di Eropa yang umumnya dianggap sebagai orang "Timur" (atau "Oriental") di banyak negara tempat mereka berdiam, yaitu acuan untuk asal usul leluhur mereka di [[Timur Tengah]]. Sebuah contoh yang menonjol adalah [[Immanuel Kant]], seorang [[filsuf]] [[Prusia]] yang hidup pada abad ke-18, menyebut Yahudi Eropa sebagai "warga Palestina yang tinggal di antara kita." <ref>[[Immanuel Kant|Kant, Immanuel]] (1974): ''Anthropology from a Pragmatic Point of View.'' Translated by Mary J. Gregor. The Hague: Martinus Nijhoff, cited in Chad Alan Goldberg, ''[http://www.ssc.wisc.edu/~cgoldber/Web%20Class/Goldberg2005a.pdf Politicide Revisited]''. University of Wisconsin-Madison</ref>
 
== Sengketa penggunaan istilah "Yahudi Palestina" ==
=== Penggunaan di kalangan [[PLO]] ===
"Piagam Nasional Palestina" (''Palestinian National Charter''), sebagaimana telah ditetapkan oleh Dewan Nasional Palestina dari [[PLO]] pada bulan Juli 1968, mendefinisikan "orang Palestina" sebagai "warga negara Arab yang biasanya berdiam di Palestina sampai tahun 1947, terlepas dari apakah kemudian mereka diusir dari situ atau tetap tinggal di sana. Siapapun yang lahir setelah tanggal tersebut, dari seorang ayah Palestina - baik di wilayah Palestina maupun di luarnya - juga merupakan orang Palestina".<ref name="charter">{{Cite web|title=The Palestinian National Charter|publisher=Permanent Observer Mission of Palestine to the United Nations|url=http://www.un.int/palestine/PLO/PNAcharter.html|accessdate=9 September 2010}}</ref> Tamabahannya, "orang Yahudi yang biasanya berdiam di Palestina sampai awal pendirian Israel pada tahun 1948 juga dianggap orang Palestina".<ref name="charter"/>