Nano Suratno: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Karir +Karier); perubahan kosmetika
Baris 38:
Terakhir Nano diangkat menjadi Kepala Taman Budaya Provinsi Jawa Barat sejak 1995 sampai pensiun (2000). Ia menghabiskan hidupnya di sebuah rumah di Kota Bandung, tepatnya Gang H Ahmad, Jalan Muhammad Toha. Ia merupakan salah satu maestro musik sunda yang melegenda. Banyak karya-karya yang ia hasilkan terutama di musik karawitan dan lagu-lagu sunda. Banyak juga penyanyi-penyanyi sunda yang populer bekat lagu ciptaannya.
 
== KarirKarier ==
=== KarirKarier bermusik ===
Nano mulai mencipta lagu sejak tahun 1963 sampai akhir hayatnya dengan kumpulan hampir duaratus album. <ref name="NanoS"/> Tahun 1964, ia bergabung dengan kelompok Ganda Mekar pimpinan Mang Koko, namun beberapa tahun kemudian mendirikan kelompok sendiri yang diberi nama Gentra Madya (1972). Banyak menciptakan lagu karawitan Sunda, di awal masih memperlihatkan pengaruh gurunya, Mang Koko, tetapi kemudian mulai memperlihatkan cirinya sendiri. Ia juga menyusun buku kawih untuk bahan pelajaran di sekolah menengah dengan judul ''Haleuang Tandang'' (1976).
 
Baris 47:
1979, Nano membuat komposisi ''Umbul-Umbul'' yang ditayangkan pada televisi nasional dengan membawa tujuhpuluhlima orang dan memainkan limabelas ragam komposisi musik Sunda. <ref name="NanoS"/>
 
=== Prestasi ===
Pada tahun 1980 salah satu karyanya, yaitu ''Karawitan Gending Sangkuriang'' pernah disertakan di  Festival Musik Internasional di Taiwan. Nano pernah mendapat beasiswa fellowship dari The Japan Foundation selama setahun di Tokyo National University of Fine Arts and Music, <ref name="NanoS"/>Universitas Kesenian Tokyo, untuk mempelajari perbandingan [[tangga nada Sunda]] dan Jepang, terutama antara alam musik [[Kacapi|Kecapi]] dan Koto. Selain itu, ia juga belajar meniup ''Sakuhachi'' dan memetik Shamisen, yang kemudian membuat kolaborasi alat-alat itu pada ciptaannya dan membuat beberapa lagu karawitan Sunda yang berbahasa Jepang, diantaranya ''Katakana Hiragana Uta, Ueno Koen'' dan ''D'enshano Uta'' (1981-1982).
 
Baris 56:
Profesionalismenya dalam dalam kesenian Sunda semakin terbukti ketika ia di minta oleh ''Min on'' ''impresario'', sebuah kelompok kesenian Jepang yang besar, untuk mengadakan pertunjukan kesenian Sunda di berbagai kota seluruh Jepang selama empatpuluh hari dengan duapuluhdua kali pertunjukan. Pertunjukan ini mendapat sambutan antusias karena keindahan yang ditampilkan dengan disiplin yang tinggi (1988). Pertunjukan itu diminta untuk diulang berkali-kali tampil di kota lainnya. Negara-negara yang pernah dikunjunginya untuk mengadakan pertunjukan antara lain Jepang, Hongkong, Philipina, Belanda, Australia, Amerika Serikat, dan sebagainya.
 
== Diskografi ==
Selama hidupnya, kang Nano telah menghasilkan lebih dari 400 karya dan 200 album yang beredar di pasaran. <ref name="Nano"/> <ref name="NanoS"/>
 
== Karya tulis ==
 
* Suratno Nano. (1976). ''Haleuang Tandang''. Buku Kawih untuk bahan pelajaran di Sekolah Menengah. Bandung.