Kesultanan Pelalawan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes, replaced: nasehat → nasihat, kokoh → kukuh, pemukiman → permukiman
DHandojo1234 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 32:
}}
 
'''Kesultanan Pelalawan''' atau '''Kerajaan Pelalawan''' ([[1725]] M - [[1946]] M) yang sekarang terletak di [[Kabupaten Pelalawan]], adalah satu dari beberapa kerajaan yang pernah berkuasa di Bumi Melayu yang turut serta berpengaruh dalam mewarisi budaya [[Melayu]] dan [[Islam]] di [[Riau]]., Sedangkansedangkan gelar atau sebutan bagi Raja Pelalawan adalah Tengku Besar (Tengkoe Besar).
 
{{Penguasa Negeri Pelalawan}}
Baris 39:
 
=== Asal Usul Kerajaan Pelalawan ===
Berasal dari kata dasar "''Lalau''", yang berarti "''Cadang''", disebutlah daerah Pe-''lalau''-an atau daerah Pen-''cadang-''an (tempat yang pernah dicadangkan). Kerajaan ini merupakan sebuah Negeri yang sebelumnya bernama [[Kesultanan Tanjung Negeri|Kerajaan Tanjung Negeri]], dibawah pimpinan Maharaja Dinda II sebagai Rajanya ([[1720]] - [[1750]] M), dan berdiri dibawah kekuasaan [[Sultan Johor]] sebagai Yang Dipertuan Tinggi.
 
Diawali sekitar tahun [[1725]] M, Maharaja Dinda II memindahkan Pusat Kerajaan Tanjung Negeri dari Sungai Nilo ke Hulu Sungai Rasau. Hal ini terjadi dikarenakan wabah penyakit yang menyerang rakyat Tanjung Negeri sejak masa kekuasaan leluhurnya Maharaja Wangsa Jaya ([[1686]] - [[1691]] M). Seiring perpindahan tersebutlah Maharaja Dinda II mengubah nama Kerajaan Tanjung Negeri menjadi '''Kerajaan Pelalawan'''.