Slank: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Membalikkan revisi 11646159 oleh 114.121.236.77 (bicara) |
||
Baris 50:
== Sejarah Singkat ==
=== Sekilas ===
Slank kini adalah salah satu grup musik papan atas, yang bermula dari ''Cikini Stones Complex'' (CSC) pada 26 Desember 1983, yaitu grup musik yang terdiri dari anak-anak SMA Perguruan Cikini, Jakarta. CSC terdiri dari Bimo Setiawan (drum), Boy (gitar), Kiki (gitar), Abi (bass), Uti (vokal), dan Well Welly (vokal), yang banyak mengekspresikan kecintaan pada lagu-lagu Rolling Stones. Sayang, grup ini tidak bertahan dan membubarkan diri. Slank mengalami perubahan personel sampai 14 kali pada 1996 yang bertahan hingga sekarang. Formasi terakhir yang dimulai dari album ke-7 Slank, terdiri dari Bimbim (drum), Kaka (vokal), Ivanka (bass), Ridho (gitar), dan Abdee (gitar).
Baris 63 ⟶ 61:
Selain itu band ini juga giat mendukung berbagai acara sosial. April 2010, Slank tampil pada acara Earth Live yang mengusung tema lingkungan. Slank menyerukan perlunya hemat dalam menggunakan sumber daya alam termasuk air.
=== Awal
Cikal bakal lahirnya Slank adalah sebuah grup bernama ''Cikini Stones Complex (CSC)'' yang dibentuk oleh Bimo Setiawan Almachzumi atau Bimo Setiawan Sidharta (dikenal dengan [[Bimo Setiawan Almachzumi|Bimbim]]) pada dekade 80-an. Band ini hanya memainkan lagu-lagu [[Rolling Stones]] dan tak mau memainkan lagu dari band lain, alhasil mereka akhirnya jenuh dan menjelang akhir tahun 1983 grup ini dibubarkan.<ref name="Profil Slank">http://www.indonesiantunes.com/slank/profile/</ref>
Baris 75 ⟶ 72:
Album kedua mereka, [[Kampungan|''Kampungan'']]'','' meraih sukses yang sama.<ref name="Profil Slank" /> Single dari album ini ''Mawar Merah'' dan ''Terlalu Manis'' dibuat dalam dua versi. ''Suka-suka'' dan ''Jualan''. Namun anehnya, justru lagu yang versi ''Suka-suka'' lah yang menjadi hits dan sering dimainkan. Disini Kaka bermain harmonika. Di album ''Kampungan'' ini pun, Slank memasukkan lagu ''Nina Bobo''.
1994, Slank merilis [[Generasi Biru|''Generasi Biru'']] dengan andalan ''Generasi Biroe, Terbunuh Sepi,'' dan ''Kamu Harus Pulang.''
=== Perpecahan ===
Baris 93 ⟶ 90:
Slank, sepeninggal Reynold langsung bergerak cepat. Management langsung mencari orang untuk untuk menyelesaikan sisa kontrak pertunjukan di beberapa kota. Ivanka merekomendasikan [[Abdee Negara]] yang sebelumnya sudah bersahabat ketika satu band di [[Flash]]. Sedangkan manager, Mbak Wiwid, mengontak Mohammad Ridwan Hafiedz alias Ridho yang baru saja menyelesaikan sekolah gitarnya.
=== Semangat
Masuknya Abdee dan Ridho, Slank melanjutkan perjalanan bermusiknya. Hasilnya album [[Tujuh|''Tujuh'']] yang dirilis Januari 1997 dengan tembang
Album [[Mata Hati Reformasi|''Mata Hati Reformasi'']] kemudian dirilis yang banyak bercerita tentang masalah sosial dan pemerintahan pada zaman reformasi. ''Ketinggalan Zaman'' jadi andalan. Slank, mengaransemen ulang lagu tradisional yang diberi judul ''Punk Java''. Di album ini juga terdapat tembang ''Siapa Yang Salah'' yang seharusnya dirilis pada album ''Tujuh'' namun terkena sensor. Paska rezim [[Soeharto]] runtuh, lagu tersebut dimasukan dalam album ini. Kaka dan Bimbim memainkan semua lini hingga jadi karya. Bimbim juga mengambil dua porsi lagu yang dia nyanyikan, ''Aktor Intelektual'' dan ''Nggak Mau Percaya''. Di album ini Slank memberi bonus sebuah kalung tiap satu buah kaset original. Ada peringatan di belakang kaset untuk didampingi kepada pendengar dibawah umur. Banyak lagu yang direkam secara ''live'' di album ini.
[[1998]], Slank
1999, Slank merilis album ganda yang diberi judul [[999+09|''999+09'']] dengan total duapuluhtujuh lagu yang dibuat dalam dua versi. Versi abu-abu dan versi yang biru. Versi biru, single ''Bintang Kesiangan'' dan ''Anak Mami'' sedangkan versi abu-abu adalah ''Orkes Sakit Hati, Ngangkang,'' serta ''Malam Minggu Lagi.'' Konon, saking banyaknya lagu yang mau dijadikan single, Slank mengumpulkan massa Potlot dan meminta pendapat mereka perihal lagu yang pas dijadikan single. Lagu ''Orkes Sakit Hati'' memang ditujukan kepada orang dan politisi yang mengumbar janji manisnya.
Baris 107 ⟶ 104:
[[Virus]] dirilis pada 2001. Berisi single ''Virus, Jakarta Pagi Ini,'' dan #1, bonus sebuah tattoo dan kartu koleksi Slank. Masalah sosial dan keprihatinan Slank tentang lingkungan direkam dalam tembang ''Lembah Baliem'' dengan akhiran ''Yamko Rambe Yamko'' dari tanah Papua. Di lagu #1 dan ''Symphaty Blues,'' Slank memasukkan orkestra. Erwin Gutawa ikut membantu lagu pamungkas tersebut. Ada pula ermainan solo Abdee di lagu ''Kereta terakhir''. Di lagu Symphaty Blues, istri Kaka yaitu Tascha berkontribusi untuk latar.
Sukses album, Slank
Dalam versi kaset, terdapat permainan solo dari Abdee, Ridho, dan Ivanka. Rekaman lagu ''Pak Tani'' merekam keributan penonton di Jember,<ref>http://www.youtube.com/watch?v=vwiBcnde72g</ref> dalam lagu ini Slank mengajak diskusi penonton di tengah lagu mengenai kemunkinan Slank menjadi presiden, dan jawabannya ternyata tidak mungkin. Di lagu ''Bocah'', Ivanka bermain gendang terlebih dahulu sebelum memainkan gitar bassnya. Di lagu ''Kamu Harus Pulang'' yang menjadi
Slank merilis album studio kesebelas [[Satu Satu|''Satu Satu'']] (11) 2003. ''Bulan dan Bintang, Gara-Gara Kamu,'' dan ''Jembatan Gantung'' menjadi hitsnya. Dua lagu pertama menjadi lagu latar film ''Novel Tanpa Huruf R''. ''Lagu Gara-Gara Kamu'' tertuju pada masa adiksi narkoba. Era ini tingkat kreativitas dan produktifitas Slank tinggi, pun, bersih dari ketergantungan. Dengan bonus kondom dan kartu koleksi Slank, album ini diapresiasi ''AMI Award'' kategori ''Album Rock Terbaik .'' Cover depan album ditulis ''Edisi khusus suami-istri''. Kaka sudah tidak berambut panjang gimbal namun menjadi lebih pendek namun tetap keriting. Bimbim menyumbang suaranya di lagu Jadi Masalah. Di ''Jembatan
Slank lalu menyelenggarakan ''Satu-Satu Live Tour'' di kota-kota Indonesia. Beberapa lagu di konser tersebut dimasukkan ke album live ketiga mereka : [[Bajakan|''Bajakan'']]'','' sebagai bentuk kegelisahan Slank terhadap pembajakan hak cipta. Lagu lagu yang direkam semuanya adalah live hasil konser dibeberapa tempat dan kegiatan Ada tiga lagu baru yang dimasukkan di album live ketiga Slank ini. ''That's All'', direkam pada konser ''Satu-Satu Live Tour'' ini menjadi single disusul ''Bendera 1/2 Tiang'' yang direkam di studio Parah di Potlot dan juga lagu hasil kolaborasi live dengan group musik Yoon Band dari Korea Selatan berjudul South Asia. Lagu ini pernah dibawakan saat Slank bermain di Korea. Yoon Band pun ikut berkolaborasi di lagu ''I Miss You But I Hate You'' milik Slank yang direkam pada acara Impresario [[RCTI]]. Sang vokalis dari Yoon Band mengubah liriknya menjadi bahasa korea. Lagu tersebut juga masuk dalam album ''Bajakan.''
Baris 118 ⟶ 115:
=== ''Live'' perdana dunia ===
Memasuki tahun 2004 Kaka mengubah citra dirinya dengan rambut [[mohawk]]. Slank dan [[Naif (grup musik)|Naif]]
▲Memasuki tahun 2004 Kaka mengubah citra dirinya dengan rambut [[mohawk]]. Slank dan [[Naif (grup musik)|Naif]] bekerjasama dengan A Mild menggelar konser bersama bernama ''A Mild Live Road to Peace 24 Kota''. Pada kesempatan konser ini Slank membawakan lagu-lagu baru dan belum pernah direkam secara live untuk dijadikan album berikutnya. Jika biasanya Slank merekam lagu, rilis, kemudian tour, kali ini tidak. Mereka tour sambil merekam secara live di panggung, baru kemudian merilisnya. Album ini diberi nama [[Road to Peace|''Road to Peace'']]''.'' Naif berkolaborasi di lagu ''Amrozy'' ''Gitting'' yang direkam di studio Parah milik Slank beserta lagu ''P3K'' yang juga direkam di Potlot. Lagu lainnya direkam langsung di atas panggung. ''Mars Slankers'' dan ''Salah'' menjadi andalan album ini.
Ada juga karya Mochtar Embut berjudul ''Mars Pemilu'' dengan aransemen rock oleh Slank. Album ini konon disebut sebagai album live pertama di dunia. Walaupun sudah pernah ada yang merekam full album secara live seperti [[Greateful Dead]] dan [[Blues Traveler]], namun band tersebut tidak merekam nya di atas panggung seperti yang dilakukan Slank. Untuk pematangan konsep pun, Slank tidak ragu dan malu untuk menyewa sebuah studio ketika Slank berada di kota tempat mereka akan show. Bahkan lagu ''Make Love Not War'' direkam saat Slank sedang [[checksound]] di [[Yogyakarta]]. Klip lagu ''Mars Slanker'' mencampurkan unsur animasi di dalamnya sedangkan pada lagu ''Salah'', lagi-lagi Slank tidak ada di video tersebut. Bonus album ini adalah poster dan masker berlogo peace karya Slanker Makassar bernama Firman.
Baris 127 ⟶ 123:
2004 pula, ini Slank merayakan ulang tahun ke 21 tahun di kota [[Surabaya]], 26 Desember, bertepatan dengan bencana besar di [[Aceh]]. Sebenarnya di album ini pun Slank membuat lagu tentang Aceh yaitu ''Atjeh Investigation''. Lagu ''Gossip Jalanan'' yang membuat gerah para politisi pun terdapat di album ini.{{fact}}
Bencana Aceh tersebut lantas dijadikan destinasi oleh Slank untuk mengumpulkan dana dan memberikan sumbangan di tengah-tengah promo album ''P.L.U.R'' tersebut. Akhirnya pada awal tahun 2005, Slank dan [[Iwan Fals]] diajak oleh
Tahun [[2005]], Slank di daulat [[MTV]] [[Indonesia]] menjadi Icon.{{fact}} Saat itu Slank berhasil mengalahkan [[Dewa
2005 ini pula lah Slank untuk pertama kalinya tampil di Korea Selatan. 7 Oktober 2005, Slank bermain di kota [[Gwangju]]. [[The May 18 Memorial Foundation]] yang mengundang Slank untu tampil dalam acara yang diberi judul ''Echo of Music Concert''. Slank membawakan dua buah lagu yaitu ''Bang Bang Tut'' dan ''Virus (English Version).'' Dalam konser ini, Slank juga bertemu kembali dengan Yoon Band, musisi yang berkolaborasi dengan Slank dan menghasilkan sebuah lagu yang masuk ke dalam album mereka masing-masing.
Baris 135 ⟶ 131:
Masih pada tahun yang sama, Abdee Negara melelang gitar [[Fender]] [[Stratocaster]] nya. Dibuka dengan harga Rp 10 Juta, dan berharap bisa mencapai Rp 20 Jutaan, dan akhirnya terjual seharga Rp 325 Juta. [[Adrie Soebono]], seorang promotor kondang dari [[JAVA Musikindo]] itulah yang berhasil mendapatkannya. Bahkan terlihat Abdee sempat meneteskan air mata setelah tahu harga gitar yang telah setia menemaninya saat rekaman maupun tour Slank sejak pertama Abdee bergabung. Harga tersebut dinilai sangat tinggi melebihi bayangan awalnya. Ivan juga sempat melelang bass [[Tobias Legend|''Tobias Legend'']] kesayangannya dan berhasil meperoleh Rp. 5 Juta.
Di tahun [[2005]], Slank merilis klip live DVD dan VCD. Diambil dari konser ''A Mild Live Soundrenaline
=== Ajaran Slankissme ===
Akhir 2005, Slank merilis album studio ke-14, Slankissme. Hingga pada ulang tahun Slank ke-22 tahun di Ancol mereka telah memainkan materi album tersebut. Konser ulang tahun tersebut dimeriahkan oleh [[PAS Band]], [[Peterpan]], [[Naif (grup musik)|Naif]], [[Seurieus]], [[J-Rock's]], [[The Brandals]], [[Speaker F1rst]], [[Teamlo]], [[Melanie Soebono]], [[Ratu]], [[Cokelat]], [[Jacko]], [[Shanty]] dll. Di beberapa lagu, Slank berkolaborasi dengan para bintang tamu.
Baris 145 ⟶ 141:
2 Januari 2006, Slank berangkat ke [[Jepang]] dengan tujuan acara ''Charity for Sumatra.'' Kemudian Slank gencar mempromosikan album barunya. Baik dari live on air di televisi atau juga konser tour nya yang menjangkau 60 kota di Indonesia. Bisa dibilang ini adalah tahun tersibuk Slank, karena pada tahun ini, selain promo album ''Slankissme,'' Slank juga menjalani tour di beberapa kota di Jawa Barat dan Banten dalam rangka konser ''Ngedjinggo Bareng Slank'', lalu merilis Album Slank ''Since 1983'' di [[Malaysia]] dan promo di negara tersebut. Di Malaysia, Slank harus kerja keras dan mereka kelelahan karena interview di televisi, radio serta media cetak disana. Puncaknya adalah ketika Bimbim menolak seorang fans yang meminta foto bersama.
Di ''Ngedjinggo Bareng Slank'' ini, mereka selalu mampir ke suatu tempat untuk kegiatan sosial yang melibatkan rakyat kecil dan juga kesenian dan budaya setempat. Slank juga masih sering tampil di televisi, lalu juga konser sebagai penutup di event musik terkenal Soundrenaline
Kesempatan emas itu pun hadir tatkala Slank mengundang dua produser di konser mereka. Satu dari Amerika dan satu dari Kanada. [[Blues Saraceno]], mantan gitaris group band [[Poison]] yang juga guru gitar Ridho ketika menuntut ilmu di [[Musician Institute]], [[Hollywood]], hadir sebagai produser yang ingin melihat aksi Slank. Dan satu lagi seorang produser dari Kanada yang juga hadir bersama vokalist dari group [[Crowned King|''Crowned King'']], [[Shawn Frank]], yang pernah berkolaborasi dengan Slank ketika konser Soundrenaline tahun 2005 di Bali turut serta hadir jauh-jauh dari Kanada.
Baris 151 ⟶ 147:
Mereka berdua tertarik dan akhirnya Slank lebih memilih Blues Saraceno. Alasan Slank ingin berkarier di luar negeri karena mereka telah jenuh, dalam artian, hampir semuanya sudah pernah di raih oleh Slank di Indonesia. Makanya, Amerika dan dunialah tujuan berikutnya Slank. Slank ingin kembali menjadi ''underground'', yang belum dikenal oleh siapa-siapa, yang belum terkenal. Inilah pertama kalinya Slank ke Amerika. Ketika di Las Vegas, Bimbim sempat membuat sebuah lagu yang hasilnya ada di album berikutnya dari Slank.{{fact}}
Tahun 2006 ditutup dengan sebuah pesta ulang tahun yang ke 23 berjudul ''23rd Slank Indie Festival.'' Dengan dua panggung, acara ini memang banyak mengambil musisi-musisi jalur Indie seperti [[Nidji]], [[Steven n Coconut Trezz]], [[Suicidal Sinatra]], [[The S.I.G.I.T]], [[Sheila
=== Pro-KPK digugat DPR ===
Baris 171 ⟶ 167:
Selesai rekaman album barunya di Amerika, Slank kemudian pulang ke Indonesia. Slank berkenalan dengan musisi dari [[Jepang]] bernama [[The Big Hip]]. The Big Hip yang tinggal menyisakan dua orang personel tersisa melakukan jamming di Potlot bersama Slank dan mereka sepakat untuk membuat sebuah album kolaborasi. The Big Hip diboyong di pesta ulang tahun Slank ke-24 di Surabaya dengan titel ''From Slank With Love'' yang menampilkan [[Maia Estianti]], [[T2]], [[Sarah Idol]], [[Sherina]], [[Astrid (penyanyi)|Astrid]], [[Julia Perez]], dan [[Nirina Zubir]].
=== Generasi
Pada tahun 2009, Slank bermain film yang diberi judul ''[[Generasi Biru (film)|Generasi Biru]].'' Film ini bekerja sama dengan sutradara handal [[Garin Nugroho]]. Filmnya menceritakan tentang perjalanan karier Slank dalam bentuk koreograpi. Para personel Slank menjadi dirinya sendiri. Ada 3 unsur dalam film ini. Yang pertama adalah animasi, koreo, dan dokumenter Slank yang kebanyakan mengambil scene pada acara Slankers Day. Banyak lagu Slank yang juga diputar di film tersebut yang kemudian dirilis albumnya dengan tambahan dua lagu yaitu ''Slank Dance'' dan ''Monogami.'' Di IMDB, nilai untuk film ''Generasi Biru'' mendapat nilai 7,4.
=== ''Nggak Ada Matinya'' ===
2013, di usia ke-30 tahun, Slank secara khusus menghadirkan beragam persembahan istimewa untuk Slankers yang selalu setia mendampingi Slank dalam situasi apapun terdapat : Film layar lebar, konser Road To 30th, konser akbar HUT 30th dan sebuah album terbaru Slank yang keseluruhannya merujuk pada satu jargon yaitu Slank Nggak Ada Matinya. Ini adalah album ke-20, terdapat 11 buah lagu. Album ini pun diproduseri sendiri dengan SLANK Record sebagai executive producer, PT. Virgo Ramayana Music & Entertainment sebagai distributor & Slank Records/PT.Nadaku Musik sebagai publisher.
Baris 182 ⟶ 177:
=== Reuni ===
Slank satu panggung dengan mantan personelnya [[Pay]] (gitar), [[Reynold]] (gitar) dan [[Indra Qadarsih|Indra Q]] (keyboard,piano), yaitu ketika merayakan ulang tahun ke 30 di Gelora Bung Karno, 13 Desember 2013. Minus Bongky yang belum pernah turut dalam konser bersama.
Baris 203 ⟶ 197:
# [[999+09]] (Biru) (1999)
# [[De Bestnya Slank]] (2000)
# [[Ngangkang - Single]] (2001)
# [[Virus (album)|Virus]] (2001)
# [[Satu Satu]] (2003)
Baris 219 ⟶ 214:
# [[ISLank (ISL-Slank) Mini Album]] (2012)
# [[Slank Nggak Ada Matinya (album)|Slank Nggak Ada Matinya]] (2013)
# [[Indonesia WOW - Single]] (2014)
# [[NgeSlank Rame Rame - Single]] (2014)
# [[Halal (single religi)]] (2015)
# [[Restart Hati]] (2015)
Baris 281 ⟶ 279:
* Lagu Slank berjudul ''Terlalu Manis'' masuk dalam 30 Lagu Akustik Wajib Kulik versi majalah GitarPlus Mei 2005
* Lagu Slank berjudul ''Juwita Malam'' pun pernah masuk dalam lagu yang diaransement ulang terbaik versi majalah yang sama, GitarPlus
* Album pertama Slank, ''Suit-suit... He He'' (tahun 1990), diakui oleh beberapa musisi sebagai album favoritnya. Sebut saja Iman (J-Rocks,
* Ridho pernah memberikan gitar kepada Eet Sjahranie. Gitar yang diberikan adalah gitar endorsement nya Ridho.
* Para personel Slank mempunyai hobby olahraga yang sama yaitu Sepak bola dan pernah mendirikan SSC (Slank Soccer Club)
|