Tahsin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 12:
Eksistensi seseorang dalam keislamannya menuntut yang bersangkutan untuk melaksanakan segala kewajiban yang dibebankan oleh Islam itu sendiri demi kemaslahatan dirinya baik dalam kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat yang merupakan bagian dari keyakinannya. Dasar semua pelaksanaan perbuatan itu adalah perintah yakni perintah Allah swt yang telah menetapkan Islam sebagai satu-satunya agama yang lurus dan diterima disisi-Nya. Itulah yang disebut dengan ibadah. Agar ibadah tersebut diterima pula di sisi-Nya maka, ibadah tersebut harus dilaksanakan dengan benar sesuai dengan tuntutan dan tuntunan-Nya. Menyempurnakan bacaan al Quran merupakan bagian dari sekian amal bernilai ibadah yang diperitahkan-Nya sebagaimana dalam QS. Al-Muzzammil : 4 dan QS. Al Baqarah : 121.
 
=== Refleksi keimanan ===
Menurut QS. Al Baqarah : 121, pelaksanaan membaca al Quran dengan menerapkan prinsip ‘haqqa tilawah’ yakni membaca dengan sebenar-benar bacaan sebagaimana ketika ia diturunkan merupakan refleksi dari keimanan terhadap Kitab yang diturunkan oleh-Nya. Bahkan jika tidak melaksanakannya maka akan terancam dengan kerugian dan kebinasaan abadi di akhirat nanti. Dengan demikian semangat untuk mempelajari al Quran dan menyempurnakan bacaannya merupakan bukti kejujuran berimanan kepada kitab-Nya.
 
=== Bukti Tanda Kesyukuran ===
Allah swt menjelaskan dalam QS. Al-Kahfi : 1, tentang dua nikmat terbesar yang telah diturunkan mendampingi kehidupan manusia yaitu diturunkannya Al Quran dan diutusnya Rasulullah saw. Surat tersebut diawali dengan lafazh ‘alhamdulillah’ untuk mengingatkannya. Lafazh tersebut telah dikenal sebagai ungkapan kesyukuran akan karunia dan nikmat terbesar dari Allah swt yang diturunkan kepada kehidupan manusia. Di dalam al Quran hanya ada 5 surat saja yang diawali dengan lafazh tersebut mengisyaratkan tentang nikmat Allah yang terbesar itu. Pada QS. Al Kahfi : 1, dengan demikian mengisyaratkan bahwa sebagai bentuk kesyukuran kepada Allah swt dengan kedua nikmat tersebut, maka setiap muslim dituntut untuk senantiasa menjadikan dirinya agar semakin dengan dengan al Quran dengan cara yang telah ditunjukkan oleh Rasulullah saw.
 
=== Membiasakan profesi Takwa ===
Taqwa adalah target penghambaan setiap muslim kepada Rabbnya. Allah swt berfirman dalam QS. Al Baqarah : 21, yang artinya : Wahai manusia sembahlah Tuhan kalian yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang-orang yang bertakwa. Alasan setiap muslim untuk mencapai takwa adalah agar menjadi hamba yang diperhatikan oleh Allah swt di akhirat nanti (QS. 49 : 13), agar terhindar dari ancaman Allah swt (QS. 19 : 71-72) dan agar menjadi manusia yang pantas mendapatkan janji-Nya yaitu Surga Jannatunna’im (QS. 3: 133). Apabila diperhatikan pada QS. Ali Imran : 133, orang-orang yang bertakwa yang dijanjikan surga kepadanya disebut dengan ‘muttaqin’. Secara bahasa, kata tersebut merupakan sebutan pelaku yang mengindikasikan amal-amal yang dikandung oleh kata kerjanya telah menjadi kebiasaan atau profesi. Salah satu profesi takwa adalah berinteraksi dengan al Quran sebagaimanan diindikasikan melalui QS. Al Baqarah : 2. Ayat tersebut menegaskan tentang korelasi yang sangat kuat antara sifat muttaqin dengan ciri utamanya adalah persahabatan dengan al Quran yang diyakini kebenarannya tanpa ada keraguan sedikitpun.
 
=== Menghindarkan dari dari Kesalahan ===
Dalam ilmu tajwid, kesalahan dalam membaca al Quran ada 2. Yaitu yang disebut dengan ‘Lahn Jaliyy’ dan ‘Lahn Khafiyy’. Lahn Jaliyy adalah kesalahan yang tergolong fatal jika dilakukan oleh pembaca al Quran bahkan kesengajaannya menjerumuskannya pada amaliah yang haram seperti tertukarnya huruf-huruf yang dibaca, baris atau harakat yang berubah karena kurangnya sikap kehati-hatian pembacanya. Sedangkan Lahn Khafiyy adalah kesalahan yang tergolong ringan seperti tidak menyempurnakan kaidah panjang sebagaimana yang diminta atau tidak menahan dengungan ‘ghunnah’ sebagaimana kaidahnya. Kesalahan ini walaupun tergolong ringan, tetapi telah mencemari keindahan alQuran dari segi bacaannya jika tidak diindahkan oleh para pembacanya. Dengan mempelajari tahsin al Quran, maka setiap pembaca telah membangun kepedulian untuk mengenali jenis-jenis kesalahan ini dan menghindarinya, maka selamatlah ia dari kesalahan tersebut.
 
Baris 28:
tahsin, sebagai aktivitas memperbaiki bacaan alquran mengandung makna bahwa terjadi aktivitas mempelajari dan mengajarkan alquran. hal ini bersesuaian dengan hadits Nabi saw : "sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari dan mengajarkan alquran". Seyogyanya tahsin dilaksanakan dengan menghadap guru/ustadz/ustadzah yang kompeten dibidang ilmu Quran. Dan tanpa menunggu sempurna segera diamalkan dan diajarkan kepada orang lain, sebatas materi yang telah betul-betul dikuasai. Hal ini dimaksudkan, agar pembelajar tahsin termasuk dalam kategori sebaik-baik manusia. Allahu a'lamu.
 
=== Pranala Sumber ===
* http://en.wiki-indonesia.club/wiki/Tahsin
* http://quranmotivation.blogspot.com/2011/12/mengapa-harus-tahsin-dalam-tilawah-al.html