Orang Amori: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 25:
 
Ada berbagai pendapat seputar negeri asal orang Amori.<ref>Alfred Haldar, ''Who Were the Amorites'' (Leiden: E. J. Brill, 1971), hal. 7</ref> Salah satu pendapat ekstrim menyatakan bahwa {{smallcaps|kur mar.tu}}/''māt amurrim'' meliputi seluruh wilayah yang terletak di antara [[Sungai Efrat]] dan [[Laut Mediterania]], termasuk [[Semenanjung Arab]]. Pendapat ekstrim lainnya menyatakan bahwa “tanah air” orang Amori hanya sebatas wilayah tertentu di Suriah utara (Jebel Bishri). Oleh karena bahasa Amori termasuk dalam [[rumpun bahasa Kanaan]], salah satu cabang dari rumpun bahasa Semit barat laut, berlainan dengan [[rumpun bahasa Semit selatan]] yang terdapat di Semenanjung Arab, maka mereka pun biasanya dianggap sebagai penduduk asli wilayah sekitar Suriah dan [[Transyordania]].
 
===Pengaruh terhadap Mesopotamia===
Bangkitnya kerajaan-kerajaan orang Amori di Mesopotamia memberi dampak yang mendalam dan tahan lama di bidang politik, sosial, dan ekonomi, khususnya di Mesopotamia selatan.
 
Pembagian wilayah menjadi kerajaan-kerajaan menggantikan negara-negara kota di Mesopotamia selatan. Rakyat, tanah, serta ternak tidak lagi secara fisik menjadi milik para dewa, kuil-kuil, ataupun raja. Para penguasa Amori menganugerahkan, atau membebaskan untuk jangka waktu yang tidak tertentu, berbidang-bidang tanah milik kerajaan dan kaum rohaniwan, membebaskan warga di sejumlah kota dari kewajiban membayar pajak dan kerja bakti, dan tampaknya telah mendorong terbentuknya suatu masyarakat baru, yakni masyarakat yang terdiri atas petani-petani besar, orang-orang merdeka, dan saudagar-saudagar giat yang bertahan selama berabad-abad. Para imam mengurus peribadatan pada dewa-dewa serta pemeliharaan kesejahteraan para bawahannya, tetapi urusan perekonomian negara tidak lagi secara eksklusif (atau nyaris eksklusif) berada di tangan mereka.
 
Secara keseluruhan, peradaban Mesopotamia menyintasi zaman kekuasaan orang Amori, sebagaimana peradaban pribumi Babilonia telah menyintasi masa singkat kekuasaan [[dinasti bangsa Guti di Sumer]] atas Mesopotamia selatan pada masa yang penuh huru-hara setelah keruntuhan [[Kekaisaran Akkadia]] yang mendahului kemunculan [[dinasti ketiga Ur]] ("Kekaisaran Sumeria Baru"). Tatanan keagamaan, etika, teknologi, dan kesenian yang telah berkembang di Mesopotamia sejak milenium ke-4 SM tidak begitu terdampak oleh hegemoni bangsa Amori. Mesopotamia masih tetap menyembah dewa-dewa bangsa Sumeria yang juga adalah dewa-dewa bangsa Akkadia, dan hikayat-hikayat serta wiracarita lama Sumeria masih dengan tekun diperbanyak, diterjemahkan, ataupun disesuaikan, umumnya dengan sedikit sekali perubahan. Oleh karena langkanya karya seni rupa yang dihasilkan pada zaman ini, hanya sedikit yang dapat diperbandingkan dengan karya seni rupa yang dihasilkan pada era dinasti ketiga Ur sebelumnya.
 
Era kerajaan-kerajaan orang Amori, ''[[circa|ca.]]'' 2000–1595 SM, kadang-kadang disebut pula sebagai "zaman Amori" dalam sejarah Mesopotamia. Wangsa-wangsa utama orang Amori muncul di [[Mari, Suriah|Mari]], [[Yamhad]], [[Qatna]], dan untuk jangka waktu yang cukup singkat juga di [[Asyur|Asiria]] (di bawah pimpinan [[Syamsyi-Adad I]]), Isin, Larsa, dan Babel.
 
Babel, yang mula-mula adalah sebuah negara kecil saat didirikan pada 1894 SM, selama satu periode singkat menjadi kekuatan besar di dunia kuno di masa pemerintahan [[Hammurabi]] pada paruh pertama abad ke-18 SM, dan sejak periode inilah kawasan selatan Mesopotamia dikenal sebagai Babilonia, kawasan utara sudah sejak lama menjadi Asiria.
 
===Kemerosotan bangsa Amori===
Era kekuasaan orang Amori di Mesopotamia utara berakhir dengan kekalahan dan pengusiran orang Amori beserta warga Babel yang diperhamba orang Amori dari Asiria oleh [[Puzur-Sin]] dan Raja [[Adasi]] antara 1740 dan 1735 SM. Jauh di selatan, kekuasaan orang Amori berakhir dengan tampilnya [[Dinasti Tanah Laut]] sekitar 1730 SM. Orang Amori terus bertahan di [[Babel]] yang kembali menjadi negara yang kecil dan lemah sampai dengan penjarahan Babel oleh [[Bangsa Het|orang Het]] (sekitar 1595 SM) yang mengakhiri keberadaan orang Amori, dan menghadirkan suku-suku bangsa baru —teristimewa [[bangsa Kass]]— pada posisi yang terkemuka di kawasan selatan Mesopotamia. Sejak abad ke-15 SM sampai seterusnya, istilah ''Amurru'' lazim digunakan untuk menyebut daerah yang membentang dari utara Kanaan sampai sejauh [[Kadesh|Kadesy]] di tepi [[Sungai Orontes]] di Suriah utara.
 
Semenjak tersingkir dari mesopotamia, orang Amori di Suriah tunduk di bawah kekuasaan bangsa lain, pertama-tama orang Het, dan kemudian [[Kekaisaran Asiria Pertengahan]] mulai abad ke-14 SM (1365-1050 SM). Tampaknya mereka tersingkir atau melebur ke dalam suatu gelombang baru bangsa-bangsa semi-nomaden penutur [[rumpun bahasa Semit barat|bahasa Semit barat]] yang secara keseluruhan disebut kaum Ahlamu pada penghujung [[Zaman Perunggu]]. [[Bangsa Aram|Orang Aram]] bangkit menjadi golongan terkemuka di antara kaum Ahlamu, dan mulai sekitar 1200 SM sampai seterusnya orang Amori menghilang dari lembaran sejarah. Sejak periode ini, wilayah kediaman mereka dikenal dengan sebutan Aram ("Aramea") dan Eber-Nari.
 
 
===Negara-negara kota orang Amori===