Museum Goedang Ransoem: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ejaan, replaced: sistim → sistem |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Hindia-Belanda +Hindia Belanda); perubahan kosmetika |
||
Baris 19:
== Sejarah ==
Kota Sawahlunto dulunya dikenal sebagai penghasil [[batu bara]] terbesar di [[Nusantara]]. Dari kota inilah pemerintah [[Hindia
Gedung Museum Goedang Ransoem sempat menjadi tempat aktivitas memasak untuk tentara dalam skala besar pada masa [[pendudukan Jepang]] hingga [[Agresi Belanda II]]. Pada masa [[Sejarah Indonesia (1945–1949)|revolusi kemerdekaan]], kawasan ini digunakan sebagai tempat memasak makanan tentara. Setelah kemerdekaan, gedung ini sempat digunakan sebagai Kantor Perusahaan Tambang Batu Bara Ombilin, gedung SMP Ombilin (1960–1970), hunian karyawan Tambang Batu Bara Ombilin (sampai tahun 1980), dan hunian masyarakat setempat hingga tahun 2004. Berikutnya, pada tahun 2005 kawasan ini dikonservasi dan ditata pemerintah Kota Sawahlunto untuk acara permuseuman hingga 17 Desember 2005 dibuka resmi oleh [[Wakil Presiden Republik Indonesia]], [[Jusuf Kalla]].<ref name=komps>http://travel.kompas.com/read/2013/01/22/18452328/Menengok.Museum.Goedang.Ransoem.di.Sawahlunto</ref>
Baris 26:
[[Berkas:Gudang ransum1.jpg|center|780px|Kompleks Museum Gudang Ransoem]]
Di museum ini tidak hanya terdapat dapur tempat memasak. Terdapat beberapa bangunan yang memiliki fungsi yang berbeda, namun merupakan satu kesatuan utuh yang saling mendukung satu sama lain. Di antara
Museum ini berbeda dengan museum umumnya yang ada di Indonesia. Koleksi museumnya berjumlah 150 buah, belum termasuk koleksi foto lama yang berjumlah lebih dari 250 buah. Koleksi Museum Gudang Ransum berupa periuk raksasa yang terbuat dari besi dan nikel, di antaranya ada yang memiliki diameter 132 cm dan tinggi 62 cm. Dipajang juga koleksi kuali, rangsang, dan beragam peralatan dapur umum berukuran besar. Selain itu, ada foto-foto pekerja paksa yang kakinya dirantai, yang disebut Orang Rantai, pakaian mandor, pakaian pekerja dan koki, perlengkapan tambang batubara, baik yang modern ketika itu dan yang tradisional, serta contoh batu bara.<ref name=komps/><ref>[http://thearoengbinangproject.com/2011/07/museum-gudang-ransum-sawahlunto/]</ref>
|