'''KRI Imam Bonjol''' adalah korvet ''' Kelas Parchim''' dibuat untuk [[Volksmarine]] / AL Jerman Timur pada akhirtahun 70-an[[1981]]. Penamaan menurut [[Pakta Warsawa]] adalah ''Project 133''. Kapal ini didesain untuk perang anti [[kapal selam]] di perairan dangkal/pantai. Enam belas kapal dibuat untuk Volksmarine (1997-1981) dan 12 kapal (versi modifikasi) dibuat untuk [[AL Soviet]] pada 1985-1990 oleh Peenewerft, [[Wolgast]].
Sebelumnya kapal ini bernama '''Teterow''' dengan nomor lambung ''234'' yang dipasang lunas pada tanggal [[1 Juli]] [[1981]], dan mulai bertugas di Volksmarine pada tanggal [[27 Januari]] [[1984]]. Setelah bubarnya [[Jerman Timur]], maka kapal ini menjadi bagian dari 16 kapal yang dijual ke Indonesia pada tahun 1994. Setelah mengalami perubahan besar-besaran, maka kapal tersebut diterima oleh TNI Angkatan Laut pada tahun yang sama.<ref name="theworldwars"/>
Soviet memesan kapal ini dengan tujuan untuk menolong industri kapal Jerman Timur, karena saat itu sebenarnya Soviet sudah mempunyai korvet Kelas Grisha yang lebih baik dibanding Parchim dalam semua aspek. Begitu keluar dari perairan dangkal keampuhan dari kapal ini menurun drastis.<ref>[http://www.fas.org/man/dod-101/sys/ship/row/rus/133_1.htm]</ref>
Di Soviet korvet kelas Parchim dikembangkan lagi menjadi korvet [[kelas Parchim II]]. Setelah [[Penyatuan kembali Jerman]], Bekas negara [[Jerman timur]] menjual kapal-kapal Parcimnya ke [[TNI AL]] '''Indonesia''' pada tahun 1993. Oleh TNI AL kapal ini dimodifikasi dengan menambahkan kapasitas BBM untuk patroli lebih lama di laut.