Agrofarmasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Agrofarmasi sebagai asuhan kefarmasian masyarakat agraris |
||
Baris 23:
Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah di standarisasi<ref name=":1" />. Fitofarmaka harus memenuhi kriteria : aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan; klaim khasiat dibuktikan berdasarkan uji klinik; telah dilakukan standardisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi; serta memenuhi persyaratan mutu yang berlaku. Jenis klaim penggunaan sesuai dengan tingkat pembuktian medium dan tinggi<ref name=":0" />.
=== Agrofarmasi sebagai
Konsep agrofarmasi ini juga dapat dikomparasikan dengan konsep agromedis yang tercantum dalam penjelasan visi dan misi Fakultas Kedokteran Universitas Jember, sebagai berikut: “FK UNEJ juga diharapkan menjadi pusat pendidikan agromedis dimaksudkan bahwa FK UNEJ bertekad untuk mengembangkan ilmu kedokteran yang terkait dengan aktivitas agroindustri meliputi aplikasi ilmu kedokteran untuk promosi kesehatan, preventif, kuratif dan keselamatan kerja petani dan keluarganya, para pekerja dan konsumen produk pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, pertambangan dan maritim”<ref>[http://fk.unej.ac.id/profil/visi-dan-misi/]Visi dan Misi FKUJ.</ref>. Konsep agromedis ini senada dengan konsep ''agromedicine'' yang dirumuskan oleh Pustaka Pertanian Nasional, Departemen Pertanian Amerika Serikat (''National Agricultural Library,United States Department of Agriculture'')<ref>[http://agclass.nal.usda.gov/mtwdk.exe?s=1&n=1&y=0&l=60&k=glossary&t=2&w=agromedicine]Definisi Agromedicine dari NAL-USDA</ref>.
Berdasarkan uraian di atas, agrofarmasi dapat didefinisikan sebagai aplikasi ilmu farmasi untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja petani dan keluarganya, para pekerja dan konsumen produk pertanian. Saat ini, paradigma praktek kefarmasian telah bergeser dari praktek berorientasi produk (''drug oriented'') menuju praktek berorientasi pasien (''patient oriented'') yang berazaskan asuhan kefarmasian (''Pharmaceutical Care'')<ref name=":6">[http://pio.binfar.depkes.go.id/PIOPdf/HOME_PHARMACY_CARE.pdf]Depkes, 2008. ''Pedoman pelayanan kefarmasian di rumah (home pharmacy care)''. Jakarta : Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Departemen Kesehatan RI. </ref>. Perlu dipahami bahwa bidang pertanian juga meliputi perkebunan dan peternakan. Oleh karenanya, masyarakat agraris tidak terbatas kepada petani, tetapi juga mereka yang bekerja di bidang perkebunan dan peternakan. Oleh karenanya, agrofarmasi juga dapat didefinisikan sebagai asuhan kefarmasian pada masyarakat agraris.
== Uraian Konsep ==
Baris 145 ⟶ 147:
===== Pengepakan dan penyimpanan =====
Pengepakan atau pengemasan sangat berpengaruh terhadap mutu simplisia terkait dengan pengangkutan dan penyimpanan. Kegiatan ini bertujuan untuk meindungi simplisia saat pengangkutan, distribusi dan penyimpanan dari gangguan luar seperti suhu, kelembaban, sinar, pencemar mikroba serta serangan berbagai jenis serangga.
=== Asuhan kefarmasian pada masyarakat agraris ===
Asuhan kefarmasian pada masyarakat agraris secara konsep tidaklah berbeda dengan asuhan kefarmasian secara umum. Asuhan kefarmasian pada masyarakat agraris lebih menekankan kepada sasaran, yakni masyarakat agraris. Masyarakat agraris memiliki karakteristik dan pola penyakit yang berbeda jika dibandingkan dengan masyarakat urban (perkotaan).
Luaran (''outcome'') asuhan kefarmasian pada masyarakat agraris tidakah berbeda dengan luaran asuhan kefarmasian secara umum sebagai berikut :
* Terjaminnya keamanan, efektifitas dan keterjangkauan biaya pengobatan
* Meningkatkan pemahaman dalam pengelolaan dan penggunaan obat dan/atau alat kesehatan
* Terhindarnya reaksi obat yang tidak diinginkan
* Terselesaikannya masalah penggunaan obat dan/atau alat kesehatan dalam situasi tertentu<ref name=":6" />.
Penerapan konsep asuhan kefarmasian pada masyarakat agraris dapat dijumpai pada kasus-kasus berikut, yang dimuat pada ''Journal of Agromedicine''.
* Studi kasus gigitan laba-laba pertapa : peran farmasis komunitas dalam terapi untuk mendapatkan luaran klinik yang sukses<ref>Nonavinakere VK, Stamm PL, Early II JL, 1996. A Case Study of Brown Recluse Spider Bite. ''Journal of Agromedicine'', 3(4): 37-44.</ref>.
* Studi kasus sengatan semut api yang menyebabkan reaksi hampir fatal<ref>Levy AL, Wagner JM, Schuman SH, 1999. Fire Ant Anaphylaxis. ''Journal of Agromedicine''. 5(4): 49-54.</ref>.
== Rumusan Konsep ==
Agrofarmasi dapat didefinisikan sebagai :
# Pengembangan bahan alam menjadi obat alam Indonesia (jamu, obat herbal terstandar dan fitofarmaka).
# Asuhan kefarmasian pada masyarakat agraris.
== Referensi ==
Baris 158 ⟶ 172:
# [http://farmasi.unej.ac.id/ Website resmi FFUJ.]
# [http://fk.unej.ac.id/ Website resmi FKUJ].
# [http://www.tandfonline.com/loi/wagr20#.V3AQ6qJS0UE Journal of Agromedicine].
[[Kategori:Universitas Jember]]
|